seorang gadis berjalan dengan gontai. Ia terlihat begitu lelah dan mengantuk. Kalau bukan Jisoo, ia tidak akan mau membuang waktunya. Sialnya dia sok jual mahal ketika Jisoo menawarinya pulang bersama. Huuh... dia ingin segera pulang dan membaringkan badannya. Gadis itu terbuai dengan bayangannya. Berharap ia segera sampai dirumah. Tanpa sadar, dibelakangnya ada dua orang lelaki yang sedang mengikuti langkahnya.
"kyaaaa" gadis itu berteriak ketika tiba tiba kedua tangannya ditarik paksa oleh lelaki yang tidak dikenalnya. Dia bahkan tidak sempat memaki karena sudah di bekap. Gadis itu dibawa masuk kedalam mobil dan menurunkannya di sebuah rumah.
Gadis itu akhirnya di lepaskan ketika tiba disebuah kamar berukuran besar bahkan 3 kali lipat dari kamar apartmennya.
"apa yang kalian lakukan?" teriak gadis itu.
Kedua laki-laki itu tidak menjawab dan malah meninggalkan gadis itu di dalam kamar sendirian.
"buka YA! Akan kulaporkan kalian kepolisi".
Gadis itu mencari-cari tasnya, tapi ia tidak menemukannya dimana pun.
"YA! Buka pintunya. Dasar orang-orang brengsek. BUKAA!"
'cklek'
Tiba –tiba pintu dibuka oleh seorang namja tinggi seperti tiang listrik. Gadis itu seperti sedang melihat gedung pencakar langit. Lama-lama lelaki itu mendekat.
"kenapa kau berteriak di rumah orang Jung Yoo Mi" Terdengar suara bass dari namja itu yang terdengar mengerikan.
"ka-kau siapa?"
"kau tau, aku sudah menginginkanmu sejak lama."
Yoo Mi gemetar mendengar suara bass laki-laki itu lagi.
"a-apa yang kau inginkan dariku? Siapa yang menyuruh-. Tidak, jangan mendekat. Kalau tidak akan kubunuh kau dengan ini." Yoo Mi menodongkan gunting yang ia ambil dari meja disebelahnya. Namun laki-laki itu tetap mendekati Yoo Mi tanpa rasa takut sedikitpun.
"am-ambil saja uangku, ambil semuanya. A-aku akan memberikanmu semuanya".
"sayang, yang kuinginkan hanya dirimu. Hanya kau sayangku". Laki-laki itu berhasil mengunci Yoo Mi dengan kedua tangannya. Yoo Mi kaget sampai menjatuhkan gunting yang dipegangnya.
"kau tau, semakin kau merasa takut seperti ini, aku semakin menyukainya." Lelaki itu tersenyum miring dengan tatapan tajam kearah Yoo Mi. Ia tidak bisa bergerak. Jantungnya bahkan terasa berhenti berdetak. Bukankah ia seharusnya sudah merasakan kasur empuknya,kenapa tiba tiba jadi seperti ini?
Tiba tiba lelaki itu mendekatkan wajahnya ke wajah Yoo Mi, membuat Yoo Mi refleks mendorongnya untuk menghindarinya. Namun dengan sigap lelaki itu menarik tangannya dan melemparkannya di tempat tidur big size nya.
Lelaki itu memegang bahu Yoo Mi sampai membuatnya tidak bisa bergerak.
"waah ternyata hebat juga kekuatanmu. Aku jadi semakin ingin menerkammu sekarang". Lelaki itu menepis jarak diantara mereka.
Yoo Mi meronta-ronta. Dia tidak akan pernah mengampuni laki-laki ini jika berani menodai kehormatannya.
Bibir laki-laki itu sudah sangat dekat hingga deruan napasnya terasa diujung bibirnya. Namun Yoo Mi tetap memberontak.
"diamlah, semakin kau memberontak aku semakin menginginkanmu".
Yoo Mi terdiam. Ia melihat mata laki-laki itu yang paling dalam. Terlihat raut kekejaman di matanya.
"ugh. aku sudah tidak bergairah."
Laki-laki itu melepaskan Yoo Mi dan meninggalkannya dikamar besar itu.
"Tidurlah yang nyenyak Jung Yoo Mi".
Yoo Mi tidak bisa berkata apa-apa. Pikirannya tidak bisa bekerja setelah apa yang baru saja dialaminya.
Ketakutan, penasaran, marah, sedih semuanya campur aduk. Kenapa jadi seperti ini? Apa aku pernah berbuat salah sampai ada yang dendam padaku? Siapa yang menyuruhnya sampai dia berani membuat hal menakutkan seperti tadi?. Kakinya masih gemetar. Apa? Apa yang harus ia lakukan sekarang?
~~~
Disebuah ruangan khusus terlihat beberapa layar CCTV terhubung satu sama lain. Laki-laki itu duduk di kursi putar dengan tatapan mengarah kesebuah ruangan dimana seorang gadis baru saja bangun dari tidurnya.
Yoo Mi terdiam beberapa saat sampai ia akhirnya bangun dari tidurnya dan mendapati dirinya masih berada di tempat antah berantah ini.
Diatas nakas sudah tersedia makanan,tapi Yoo Mi tidak menginginkannya. Walau perutnya lapar setengah mati dia tidak akan memakan makanan dari orang yang tidak dikenalnya. Bisa saja didalamnya ada obat bius atau racun. Herannya dia masih bisa merasakan tertidur pulas diruangan itu. Yoo Mi menelisik setiap tempat dikamar itu. Dia mencoba membuka pintu kamar itu lagi tapi pintu itu masih terkunci. Ia melihat ke sisi tempat tidurnya ada kamar mandi besar yg cukup luas untuk ia masuki. Di depannya ia melihat ke jendela. Ternyata kamarnya berada di lantai 2. Dia bisa melihat Seoul Tower dari sini. Itu berarti tempat ini tidak jauh dari apartmennya. Yoo Mi memperhatikan bagian bawah jendela itu. Dia sedang mencari cara agar ia bisa keluar dari tempat terkutuk ini. Dia tidak bisa menemukan apapun untuk dijadikan pijakan disana. Tapi dia tidak kehabisan akal.
Chanyeol tersenyum miring melihat kegiatan Yoo Mi sedari tadi yang bermondar mandir,. Ia terus melihatnya sambil berpangku tangan.
"Jadi kau mau mencoba melarikan diri ya? Tidak akan bisa".
'Drrrt' handphonenya bergetar.
"apa yang sedang kau lakukan hha?" Ucap seseorang begitu teleponnya tersambung.
"Aku sedang bersama wanitamu" ucap lelaki berlesung pipi itu.
"Kurang ajar, jangan coba berani menyentuh gadisku. Akan kubunuh kau".
"Ternyata bibir wanitamu begitu manis".
"Bugh... brengsek kau Park Chanyeol" terdengar suara hentakan dinding yang bergemuruh. Chanyeol tersenyum puas begitu mendengar rivalnya begitu marah.
Mata Chanyeol kembali melihat layar monitornya. Dia tidak menemukan gadis itu disana. Yang ia tau gadis itu telah berhasil melarikan diri dilihat dari ikatan kain yang masih terikat di jendela.
"Sial" umpatnya.
Dengan cepat Chanyeol langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Sementara itu gadis yang sedang dicari Chanyeol sedang mengatur napasnya kelelahan.
"Huuuh.... apa ini sudah jauh dari tempat itu?" Yoo Mi memegang kakinya yang tak beralas dan kotor. Ia pun sedikit merasa lega karena berhasil keluar dari rumah itu.
Yoo Mi berjalan seperti biasa tidak tergopoh gopoh seperti yang ia lakukan tadi. Dia tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya yang memandang aneh padanya. Yoo Mi masuk kesebuah stasiun bawah tanah. Sialnya dia tidak membawa uang sepeserpun. Bahkan ia tidak tau dimana barang-barangnya itu.
Yoo Mi duduk dipinggiran stasiun untuk meredamkan rasa lelahnya. Selain lelah ia juga merasa lapar. Keadaan stasiun sedikit lengang karen orang orang sedang sibuk dikantornya masing masing. Yoo Mi yakin dia tidak akan aman berada disini. Dia harus segera sampai ke apartmennya, jaraknya sudah tidak terlalu jauh.
Yoo Mi keluar dari stasiun bawah tanah. Sambil tetap waspada ia berjalan di pinggiran kota Seoul. Yoo Mi melihat rumah makan Daebak Jjang tidak jauh dari tempatnya. Rasa senang menghampirinya. Ia benar-benar merasa lega karena restoran itu milik pamannya. Yoo Mi bergegas menghampiri tempat itu.
Namun belum sempat sampai di tempat seseorang dengan paksa menarik tangannya dan memasukkannya kedalam mobil dengan cepat. Mata Yoo Mi membulat begitu melihat Chanyeol sudah berada disampingnya.
~TBC~
YOU ARE READING
I'm Not Yours (Complete)
FanfictionSemua berubah ketika Yoo Mi menjadi sandera seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Yoo Mi mencoba beberapa kali cara melarikan diri. dia tidak akan diam sebelum semuanya jelas. apa sebenarnya hubungan Yoo Mi dengan lelaki itu? lalu mengapa tiba-tiba...