Yoo Mi menarik-narik selimutnya yang menutupi tubuh Chanyeol, begitu ia berhasil membuka selimutnya, tangan kiri Chanyeol dengan mudah menarik Yoo Mi hingga menindih diatasnya.
"YA! apa yang kau lakukan? jauhkan badanmu dariku. Aish". Yoo Mi mendorong bahu Chanyeol yang membuatnya semakin melingkari tangannya di punggung Yoo Mi.
"sebentar saja, aku merindukan moment ini". masih dengan mata terpejam Chanyeol memeluknya dengan erat.
"tapi, um bau apa ini? kau belum mandi ya?" Chanyeol mengendus rambut Yoo Mi yang menutupi wajahnya.
"YAAK LEPASKAN AKU!"
***
Yoo Mi baru saja mengganti seprai tempat tidurnya sambil mengomel. Bagaimana tidak, kamarnya jadi dipenuhi dengan aroma Chanyeol walau seprainya sudah ia ganti. Dia benci itu, jadi mengingatkannya akan kejadian waktu itu. belum lagi yang memalukan tadi, Yoo Mi mengendus-endus baju dan rambutnya, apakah ia memang bau?
Yoo Mi baru akan mengeringkan rambutnya setelah ia sadar kalau ia memang bau, lantas ia duduk di kursi kerjanya sambil menggunakan hairdryer. Disaat itu juga matanya menangkap pemandangan bagus diantara barang-barang yang ada di atas mejanya itu. Yup! Sebuah foto dirinya yang dengan kacamata bulat besar dan ditambahi gigi kelinci yang digambar dengan tinta spidol.
"uh, dasar Park Chanyeol perusak!" oceh Yoo Mi sambil membersihkannya dengan ujung bajunya.
ia baru sadar betapa bodohnya ia ketika menuruti kemauan Chanyeol untuk datang menemuinya di salah satu gedung di daerah Tokyo hanya untuk mengambil barang-barangnya itu. Kenapa sepertinya sangat sulit melepaskan dirinya dari si serigala itu? Kalau saja itu bukanlah KTP, SIM, dan barang-barang penting yang ada di dalam dompetnya itu, takkan sudi ia mendengarkan omongannya itu.
***
Yoo Mi sudah siap dengan setelannya. Masa bodoh dengan apa yang dikatakan Chanyeol untuk memakai pakaian bagus, memangnya dia akan menghadiri pesta apa? Gaya kasual seperti ini juga kelihatan bagus. Ia meraih tas kecilnya di atas meja dan melesat keluar dari apartmennya.
Rasanya ujung jari tangan dan kakinya terasa dingin dan berkeringat ketika ia sadar dengan kenyataan bahwa dirinya sekarang akan menemui Chanyeol. serasa seperti rusa yang masuk ke kandang singa. Rasa was-was begitu terasa di jantungnya. Untuk pertama kalinya ia berani melangkah untuk menemui pria yang pernah membuatnya mengalami paralyze dan ketakutan berlebihan. Dan sekarang dia malah akan menemuinya. Suatu keberanian yang luar biasa. Setidaknya setelah ini ia sudah bersumpah tidak akan berurusan lagi dengan pria itu. ia hanya perlu mengambil barang-barangnya dan kembali pulang kerumah menjalani kehidupannya kembali dengan normal dengan orang-orang yang normal.
Langkah Yoo Mi sudah membawanya di depan ruang ballroom yang didepannya dijaga oleh dua orang berpakaian formal. ia jelas ingat yang dikatakan Chanyeol kemarin akan berjumpa di dalam ruangan itu. tapi sepertinya didalam ada acara. Ia enggan masuk kedalam sana, selain yang ia lihat sedari tadi orang-orang yang berpakaian gaun mewah, membuatnya jadi tidak percaya diri. Apa ini maksudnya ia harus berpakaian bagus untuk bisa masuk kedalam sana? yang benar saja.
Tak lama kemudian ponselnya bergetar di dalam sakunya.
"kau sudah datang?" suara itu sangat jelas diingat oleh Yoo Mi.
"aku berada di luar, aku tidak bisa masuk. Disana ramai sekali."
Tak beberapa lama Yoo Mi mematikan ponselnya seorang dengan tuxedo hitam dan kaki panjangnya melangkah mendekatinya yang sedang berdiri bodoh di sebelah tiang besar.
"kenapa tidak masuk saja?" ucapnya begitu bertatapan dengannya.
"bagaimana bisa? Aku bahkan berpakaian seperti ini."
"kan sudah kukatakan untuk me-"
"itu tidak penting. Aku kemari hanya untuk mengambil barang-barangku, sini." Yoo Mi menengadahkan tangannya di depan Chanyeol dengan tatapan meminta.
"barangmu ada di dalam. Kalau kau mau mengambilnya ambil saja sendiri. tapi sebelum itu ada yang harus dibereskan dulu".
Hanya dengan mengucapkan "bereskan dia" dengan ponselnya, dua orang wanita menghampiri keduanya dan membawa Yoo Mi untuk dilucuti pakaiannya. Mulanya Yoo Mi kebingungan kenapa harus sampai seperti ini. ketika pikirannya teringat kembali dengan kejadian waktu itu, ketika ia memakai gaun putih yang sangat indah ia jadi ketakutan sendiri. ia sempat akan melarikan diri, tapi langsung ditahan oleh seorang wanita disebelahnya.
"tolong jangan bergerak dulu ya".
***
Kedua wanita itu sukses membuat Yoo Mi pangling dengan penampilannya. Ini sama sekali bukan style nya. Gaun mini berwarna pink pastel ini sama sekali bukan gayanya. Tapi kedua wanita yang merubahnya ini menatap terkesima dengan hasilnya.
"kau benar-benar cantik eonni".
Dengan susah payah melangkah dengan highheels yang semakin membuat tumitnya terjepit akhirnya ia berhasil masuk kedalam ruang ballroom dan langsung disambut Chanyeol yang meraih pergelangan tangannya membawanya ke tengah-tengah penonton.
Yoo Mi yang sedari tadi berusaha melepaskan tangannya itu hanya sia-sia, kini ia hanya terbengong menatap para tamu yang penampilannya tak kalah cantik darinya. Yoo Mi berbisik ditelinga Chanyeol untuk meminta barang-barangnya. Namun pria yang pandangannya menatap para tamu sambil tersenyum itu tidak menanggapinya sama sekali. dan lagi, sedari tadi Chanyeol tidak melepaskan tangannya dari Yoo Mi. Seperti yang pernah ia lakukan waktu itu. Yoo Mi merutuki dirinya sendiri. betapa tololnya ia tidak mempercayai pikirannya sendiri. sempat terpikir olehnya akan ada kejadian mengagetkan yang akan menantinya, dan inilah dia. tidak mungkin Chanyeol dengan mudahnya memberikan apa yang Yoo Mi inginkan tanpa imbalan apapun. Matilah kau Yoo Mi, kau bahkan melakukan kesalahan dua kali. berharaplah ini yang terakhir.
Beberapa menit kemudian, seorang waiters membawakan kue tart bertingkat yang di letakkan di depan mereka. Yoo Mi memundurkan langkahnya, ia merasa seperti salah tempat berdiri disini. Tapi dengan cepat Chanyeol menahannya untuk tetap berdiri di tempatnya.
Sedari tadi pikirannya berputar. Apa lagi yang akan di lakukan pria gila ini? dia mau berulah lagi? Yoo Mi menatap lekat-lekat wajah Chanyeol berharap ia juga akan menatapnya. Namun masih dengan ekspresi yang sama, ia tetap menunjukkan senyum bodohnya di depan para tamu. Kalau saja urat malunya sudah putus, ingin sekali ia memukul kaki panjangnya ini sampai tersungkur. Apa sih yang akan ia lakukan?
Secara bersamaan semua tamu berkerumun mengelilingi mereka membentuk formasi lingkaran setelah waiters itu mengantarkan kuenya. meja di depan mereka sudah dipenuhi dengan kue dan beberapa perhiasan mewah. Setelah otaknya berpikir beberapa kali, akhirnya Yoo Mi menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan semua ini. jangan bilang kalau sekarang Chanyeol akan melakukan hal bodoh seperti dulu lagi. apa dia tidak jera dengan kelakuan bodohnya itu?
Jantungnya semakin berdebar-debar saat ia menyadari itu. tatapan para tamu menagih mereka untuk segera memulai acaranya sambil memberikan tepuk tangan meriah. Sepertinya memang ia dan Chanyeol lah yang jadi pemeran utama di acara ini.
Alunan musik romantis mulai terdengar membuat beberapa tamu ikut berteriak gembira. Chanyeol akhirnya menghadap kearah Yoo Mi dengan gigi merapat dan kening berkerut dengan tatapan minta penjelasan. Namun seolah tidak melihatnya, Chanyeol mengambil sebuah kotak berwarna merah dan mengambil isinya untuk dipakaikan ke jari manis Yoo Mi yang basah dan dingin. Ingin sekali ia berteriak kepada semua orang bahwa semua ini adalah kelakukan konyol yang dilakukan oleh orang bodoh. Chanyeol meraih tangan kiri Yoo Mi dan berhasil memasangkan cincin perak di jari manisnya yang di sambut dengan teriakan gembira dan tepuk tangan yang meriah. Jisoo bisakah kau jadi superhero seperti waktu itu?
~TBC~
Sorry telat update ya...
terimakasih kalau ada yang nungguin cerita ini. setelah habis liburan akhirnya aku bisa update lagi, YEAAY! tungguin ya next partnya.
thanks vote and commentnya chingudeul ^_^
YOU ARE READING
I'm Not Yours (Complete)
FanfictionSemua berubah ketika Yoo Mi menjadi sandera seorang lelaki yang tidak dikenalnya. Yoo Mi mencoba beberapa kali cara melarikan diri. dia tidak akan diam sebelum semuanya jelas. apa sebenarnya hubungan Yoo Mi dengan lelaki itu? lalu mengapa tiba-tiba...