Part 9

998 60 2
                                    


"Jisoo-ya. Izinkan aku ke kembali kesana. eoo jebal?" ini sudah ketiga kalinya Yoo Mi memohon pada Jisoo untuk kembali ke apartmennya.

"tidak Yoo. Bagaimana kalau tiba-tiba seseorang menculikmu lagi. Ini masih terlalu cepat Yoo, tunggulah dua sampai 3 bulan lagi." Jisoo memasukkan nasi dan kimchi kedalam mulutnya sambil terus mengunyah.

"kau mau aku tinggal disini sampai 5 bulan? Ahh andwee. Aku juga tidak enak padamu jika terus-terusan seperti ini. lagi pula aku sudah tidak punya pekerjaan. Bebanmu akan semakin banyak karenaku. Aku tidak ingin menyusahkanmu lagi. Jeball eoo?".

Jisoo ingin sekali mencubit pipi itu. ekspresi imutnya sewaktu memohon tadi yang membuat Jisoo menolaknya terus agar ia terus memohon dan terus menunjukkan ekspresi itu. Selain itu Jisoo juga merasa sangat senang karena setiap saat ia bisa melihat gadis ini, bahkan ia sekarang sudah tahu kebiasaannya waktu tidur. Diawal Jisoo ketakutan mendengar bunyi decit di tengah malam, rupanya suara itu berasal dari gesekan gigi Yoo Mi yang sedang tertidur pulas. Itu artinya gadis itu sedang menikmati tidurnya. Jika ia mendengar bunyi desahan, maka gadis itu sedang merasa kelelahan seperti pertama kali ia tidur di apartmennya ini. untungnya beberapa waktu terakhir ini Jisoo sering mendengar suara desahan ketika dia tidur.

"baiklah. Sore ini kita akan kesana, bawa barang-barangmu semua. Kemudian tinggallah disini".

"maksudmu aku pindah di sini? Tidak Ji, Biaya disini lebih mahal daripada di apartmentku. Aku akan tinggal disana saja. Aku sudah tidak apa-apa sekarang. kalau nanti ada kejadian apa-apa aku akan segera meneleponmu".

Yoo Mi benar-benar sudah merasa baik-baik saja. Sedikit demi sedikit kejadian waktu itu terlupakan oleh waktu. Walau selama dua minggu pertama Yoo Mi merasakan paralyze setiap malam. selama dua minggu itu Yoo Mi sering bermimpi tentang Chanyeol yang tidur di sebelahnya sambil memeluknya dengan erat sampai ia hampir kehabisan napas. Begitu ia terbangun badannya terasa kaku dan tidak bisa digerakkan, napasnya juga terasa sesak. Tapi seiring berjalannya waktu Yoo Mi akhirnya tidak merasakan hal itu lagi, setelah Jisoo selalu ada disampingnya. Maksudnya Jisoo yang tidur dibawah lantai beralaskan selimut. Inilah yang membuat Yoo Mi tidak ingin berlama-lama tinggal disini.

"tidak Yoo, aku tidak akan mengizinkannya. Bagaimana aku membiarkan temanku sendiri merasa ketakutan setiap saat. Tidak Yoo. Aku tidak keberatan. Selama kau baik-baik saja dan tetap denganku. Aku akan mencarikan pekerjaan untukmu".

"tapi Ji, aku tidak ing-"

"sudahlah Yoo, cepat habiskan makananmu. Kalau tidak aku yang akan menghabiskannya."

Kalau saja Jisoo lebih sedikit serakah dengan hatinya, ia akan mengklaim Yoo Mi sebagai miliknya, bahkan sebelum Chanyeol melakukannya. Tapi ia lebih memilih mengikuti keinginan kecilnya saat ini. mungkin bisa saja sewaktu-waktu ia akan serakah.

***

Beberapa orang sudah berkumpul di ruang rapat. Orang yang akan mengisi kursi utama itu tak muncul-muncul juga. Seseorang diantaranya sudah hampir ingin keluar karena sudah 20 menit menunggu. Tak beberapa lama pintu terbuka dan sepasang kaki jenjang bersepatu mengkilap berwarna hitam menapaki ruangan itu kemudian berhenti di kursi utama.

Chanyeol meneguk air di sebelah tangannya. Ini jadwal kegiatan selanjutnya yang harus ia bereskan. Akhir-akhir ini Chanyeol jadi lebih aktif dengan perusahaannya. Perusahaan Lotte Group yang ia kembangkan ini mulai menjarah ke negara tetangga, seperti Jepang dan China. Ia sedikit membenarkan black suitnya yang agak menggerahkan. Jadwalnya penuh seharian ini mengingat perusahaannya lagi berkembang dengan pesatnya. Tubuhnya bahkan terlihat lebih kurus saat ini.

Dua puluh menit berlalu Chanyeol akan pergi lagi diikuti oleh para staf-stafnya. hanphonenya berdering kemudian.

"kau dimana Chanyeol? Ibu mau berbicara. Apa kau punya waktu malam ini?"

"tidak bu, memangnya apa yang ingin ibu bicarakan? Aku sedang sibuk sekali saat ini."

"ini mengenai perjodohanmu nak, kapan kau ada waktu?."

Perjodohan lagi? Semenjak berita acara pernikahan yang gagal waktu itu sampai ke telinga Ibunya, Ibunya jadi gencar mencarikan jodoh. Chanyeol memijat pelipisnya sambil melihat kearah jalan. Pemikiran kuno Ibunya ini sulit dihilangkan. Keluarga Chaebol selalu saja diatur oleh perjodohan. Kalau saja pernikahan itu benar-benar terjadi, setidaknya itu akan sedikit membantu untuk urusan yang satu ini.

Tiba-tiba secara tidak sengaja, matanya menangkap seseorang. Seseorang yang menggetarkan jiwanya, membangunkan iblis yang tidur dalam dirinya. Rasa haus mengenai gadis ini mulai muncul lagi.

"hentikan mobilnya".


I'm Not Yours (Complete)Where stories live. Discover now