Part 13

933 64 4
                                    

Park Chanyeol melangkah mendekati Yoo Mi yang sedang terdiam seperti batu. Dugaannya benar, gadis itu pasti akan bereaksi seperti ini ketika melihatnya. Persis sama seperti waktu ia menemukannya dulu.

"a-apalagi yang kau lakukan?" ucap Yoo Mi kepada lelaki yang semakin mendekatinya.

Chanyeol tidak menjawab. Ia melihat intens kewajah gadis itu tanpa peduli dengan ekspresi ketakutannya. tidak ada yang berubah dari gadis ini, hanya saja pipinya sedikit berisi dan juga suara teriakan terdengar lebih nyaring. Bisa ia rasakan debaran jantungnya yang memompa lebih cepat, jalan pikirannya lebih terbuka, hatinya lebih tenang, dan bongkahan batu besar yang sempat menghimpit otaknya itu perlahan hilang setelah melihat gadis ini. tak dielakkan, ia jadi semakin ingin memilikinya.

Ting tong

Suara bel yang menggema diruangan membuat Yoo Mi menahan napasnya tiba-tiba. oh tidak, itu pasti Jisoo. Pikirnya. Yoo Mi kelabakan seketika membuat Chanyeol menghentikan langkahnya. Akan gawat jadinya jika ia menemukan Chanyeol berada di dalam kamar hotelnya. Ia pasti akan berburuk sangka. Belum lagi lelaki di depannya ini bisa-bisa melayangkan tinjunya tiba-tiba kearah Jisoo. Akan ada pertumpahan darah kalau mereka bertemu disini. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Kalau pun mereka akan bertemu pada akhirnya, itu tidak disini.

Ting tong

Bel berbunyi lagi. Dengan cekatan Yoo Mi langsung meraih tangan Chanyeol dan menariknya untuk bersembunyi.

"ya! apa yang kau lakukan? memang siapa yang datang. Buka saja pin- YA!" Chanyeol berteriak ketika Yoo Mi mendorongnya masuk kedalam lemari pakaiannya. Dengan kecepatan tangannya gadis itu langsung menutup lemarinya setelah berkata "diamlah disitu, jangan berisik, mengerti! Dan jangan coba-coba berani keluar".

Yoo Mi segera membukakan pintu dan menemukan Jisoo yang sudah berdiri dengan wajah jeleknya.

"Jisoo-ya" ucap Yoo Mi sedikit berteriak dan menampilkan senyum terbaiknya sebaik mungkin.

"kenapa lama sekali sih, nih aku membawakan ini untukmu sebagai ucapan selamat". Jisoo menyodorkan sekotak ginseng merah kepada Yoo Mi.

"waah gumawoo".

"heol, kenapa berantakan sekali begini?" tanya Jisoo ketika melihat barang belanjaan Yoo Mi yang masih berserakan dilantai.

"oh, i-itu tadi aku buru-buru sampai tersandung. Hehe" dengan tawa garingnya, ia segera memungut barang-barangnya itu.

Pandangan Yoo Mi tidak terlepas dari seonggok lemari pakaian yang berada di ujung matanya. Kalau-kalau orang yang berada di dalam berniat keluar, ia bisa mati sakit jantung.

Jisoo pun mengatakan tujuannya datang ke Jepang adalah untuk menghadiri pesta pernikahan teman kerjanya, dan dia ingin mengajak Yoo Mi yang dijawabnya dengan anggukan.

"jadi, kau menginap dimana Ji?" tanya Yoo Mi setelah menghidangkan makanan kecil dari lemari dapurnya.

"tidak jauh sih dari sini, tapi sepertinya tempat tinggalmu lebih nyaman ya. apa kau senang tinggal disini?"

Mulanya sih Yoo Mi sangat merasa senang dan nyaman berada di Jepang. Tinggal di hotel mewah sendirian adalah salah satu impiannya selama ini. gadis ini sangat suka menikmati kesendiriannya. Bahkan ia tidak takut-takut berkeliling Tokyo setelah pulang kerja. Memang kota Tokyo akan semakin ramai di malam hari yang membuatnya merasa tenang.

Namun setelah hari ini, rasa senang dan nyamannya hilang sudah tertelan rasa mencekam setelah tiba-tiba mendapati seorang laki-laki yang bisa masuk kedalam kamar hotelnya. Apalagi lelaki itu adalah Park Chanyeol.

I'm Not Yours (Complete)Where stories live. Discover now