#27

1.8K 122 20
                                    

"Junhoe, Jihyo mana?" tanya Jimin ketika melihat Junhoe memasuki kelas mereka seorang diri.

"Gak tau gue," jawab Junhoe ketus. Wajahnya terlihat kesal, bukan pada Eunwoo atau siapapun itu. Namun justru pada dirinya sendiri. Lelaki bodoh yang sangat pengecut, itulah dia, Goo Junhoe.

"Kan tadi lo bawa dia keluar," ucap Mina bingung. Pasti ada yang tidak beres antara Junhoe dan Jihyo.

Junhoe hanya diam, duduk di bangkunya dengan wajah yang ia tidurkan di atas meja.

Jungkook yang melihat tingkah Junhoe pun akhirnya melangkah mendekati lelaki itu. Tangannya terulur menyentuh pundak Junhoe, menepuk-nepuknya pelan.

"Lo gak bisa kayak gini terus, Jun. Lo harus bertindak sebelum lo menyesal nantinya."

*****

Bel pulang sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, namun masih banyak murid yang enggan untuk meninggalkan kelas. Diantaranya masih ada yang duduk sambil berbincang-bincang, salah satunya Minseo, Eunha, dan Yuju.

Mereka bertiga masih saja menatap pergerakan Jihyo dan Junhoe yang terlihat sedikit kaku. Entah datang dari mana bongkahan es yang membekukan tubuh mereka itu.

"Gue yakin pasti ada sesuatu pas mereka pergi tadi," ucap Yuju dengan tangan kanannya yang tengah menopangkan dagu.

"Apa mungkin Jihyo marahin Junhoe karna bawa dia pergi?" tanya Eunha yang dibalas gelengan kepala oleh Minseo.

"Engga deh. Kayaknya Junhoe yang marah karena lihat Eunwoo nembak Jihyo."

"Kalau gitu kan harusnya dia marah sama Eunwoo," balas Eunha yang kali ini disetujui dengan anggukan kepala dari Yuju.

"Mungkin Junhoe ingin ngasih kode buat Jihyo kalo dia gak mau Jihyo nerima Eunwoo."

"Kenapa sih gak nembak terus? Kalau gak berani ngomong ya kan bisa lewat chat," Yuju kembali terlihat kesal.

"Gue aja waktu ditembak Seokmin lewat surat. Mana tulisannya gak bisa kebaca lagi," imbuh Yuju, mengingat masa-masa dimana Seokmin mengungkapkan perasaanya.

"Untung Jungkook nembak gue secara romantis. Dia datang ke rumah gue terus kasih bunga dan minta gue jadi pacarnya," kali ini giliran Eunha yang kembali pada beberapa minggu lalu ketika sang kekasih menyatakan cintanya.

"Enak banget lo, Ha. Lo gimana waktu ditembak Mingyu?" Yuju mengalihkan pendangannya pada Minseo. Gadis itu pun hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

"Dia nelpon gue," jawab Minseo seadanya.

"Jujur ya, Seo, gue masih bingung kok bisa lo nerima Mingyu. Padahal kan dari dulu pun lo udah ogahan banget sama dia," tanya Yuju.

"Lo tau kan dari dulu dia bilang kalau udah berubah? Gue cuma ngerasa kalau gue harus kasih dia kesempatan kali ini."

Eunha dan Yuju hanya diam dan menganggukkan kepala mereka. Dalam hati hanya bisa berdoa semoga lelaki itu benar-benar berubah dan tidak akan menyakiti teman seperjuangan mereka.

"Eh, Jihyo pergi tuh. Yuk, kita pulang juga," ajak Eunha. Mereka pun segera mengambil tas dan keluar kelas. Sebelum melewati pintu, mata mereka tertuju pada Junhoe yang hanya duduk terdiam dengan kepalanya yang menunduk.

*****

"Gue rasa kita harus buat sesuatu untuk Jihyo dan Junhoe," ucap Donghyuk ketika bakwan buatan Rose masuk ke dalam mulutnya.

Saat ini, mereka semua kecuali Junhoe dan Jihyo sedang berkumpul di rumah Rose. Mereka ingin membicarakan permasalahan yang tengah terjadi antara kedua teman mereka itu.

"Kalau Junhoe gak bisa nembak Jihyo, kita yang mewakilinya. Gue lama-lama kesel liat mereka tau gak," ujar Mina yang tengah menaruh minuman dingin di atas meja kemudian duduk di samping Bambam.

"Mereka itu tau kalau sama-sama suka, tapi kok jadi ribet gini sih," Jimin pusing sendiri melihat dua temannya yang seolah enggan untuk mengungkapkan apa yang tengah dirasakan.

"Pokoknya kita harus buat rencana. Minggu ini harus terlaksanakan," kata Jungkook dan mereka semua mengangguk setuju.

"Tapi rencananya apa? Terus kalau sampai mereka malah marah sama kita gimana?" tanya Rose.

"Udah mau dibantuin berani marah mereka? Kalau kita gak gerak, gue yakin mereka bakal tetap gitu-gitu aja," ucap Yuju menggebu-gebu. Amarahnya sudah berada di ujung tanduk mengingat tingkah Junhoe dan Jihyo.

"Gue setuju sama Yuju. Yang penting kita coba dulu. Kalau ternyata emang akhirnya mereka tetap gak jadian, ya, setidaknya kita udah coba membantu."

"Bener banget. Kalau masalah jadi atau gak itu kan urusan mereka, ya," ujar Lisa mengimbuhi ucapan Minseo.

Mereka pun mulai menyusun rencana untuk Junhoe dan Jihyo hari minggu nanti. Bahkan mereka juga menyusun plan B jika rencana awal ternyata gagal.

"Oke, ini udah sempurna banget. Gue harap ini berhasil dan gak ada lagi es batu diantara mereka." Yugyeom bertepuk tangan riang melihat hasil musyawarah mereka yang menurutnya sangat bagus itu.

"Oke, guys, siap untuk hari minggu?" tanya Mingyu dan yang lainnya bersorak riang menandakan mereka sangat siap untuk menjalani rencana yang telah mereka siapkan.

"Fighting!!"



Junhoe & Jihyo bakal jadian gak yaa? 😏

97 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang