#26

1.8K 131 12
                                    

Vomment jangan lupa yaaa 😉





"Wah, Jihyo diperebutkan oleh dua lelaki, guys," cicit Bambam setelah menyaksikan pertunjukkan paling menakjumkan selama hidupnya.

"Gue kapan, ya, kayak Jihyo?" Jimin bertingkah seolah tengah menangis. Memang hidupnya sedikit mengenaskan, tidak ada sedikitpun lelaki yang datang padanya untuk menyatakan cinta.

"Makanya jadi cewek. Ini jenis kelamin doang cewe lainnya cowo lo," ujar Jungkook membuat Jimin pitam dan segera menjambak rambut lelaki itu.

"Sialan lo!" tanpa ampun, Jimin terus menjambak rambut hitam Jungkook membuat sang korban hanya bisa mengaduh kesakitan.

"Tapi kasian juga Jihyo," ucap Eunha. Raut wajahnya terlihat sedih bukan karena sang pacar yang tengah dijadikan tersangka oleh Jimin bukan juga karena rambut Jungkook yang sudah berantakan.

"Kasian kenapa, Ha?" tanya Rose yang masih setia memainkan ponselnya, berbalas pesan dengan sang kekasih yang jauh dimata.

"Jihyo pasti lagi galau besar. Gue juga bakal bingung kalau lagi di posisi dia."

"Semuanya salah Junhoe. Kenapa gak tembak dari dulu, sih?" kesal Yuju, tangannya mengepal seakan siap meninju muka kurang tampan Junhoe.

"Sabar, ay. Mungkin Junhoe bingung gimana cara ngungkapinnya," sebagai sang kekasih, Seokmin mencoba untuk menenangkan Yuju.

"Gitu aja kok bingung? Cowo bukan sih?" sayang sekali, usahanya tak mampu membuat amarah sang bendahara kelas itu menurun.

"Junhoe tampang aja sok garang, kalo soal cewe lemah," ujar Mingyu yang disetujui oleh Donghyun

"Eunwoo mending sama gue aja deh," Mina tersenyum sok imut, membuat Yugyeom dengan tega menoyor kepalanya.

"Nyadar diri, tolong. Lo tuh kalo sama Eunwoo kayak Matahari sama Bulan. Gak pernah ketemu."

"Tapi kan cahaya bulan juga dari cahaya matahari?" imbuh Minseo dengan polosnya. Mingyu yang berada di sebelahnya hanya bisa tertawa melihat ekspresi sang kekasih yang sangat langka itu.

"Seo, lo sehat? Tumbenan tampang lo kayak gitu," kali ini Lisa berujar. Ia tak tahan melihat wajah Minseo bagai bayi baru lahir tanpa ada dosa.

"Emang kenapa? Gue galak salah, gue baik salah. Jadi gue harus gimana?" tanya Minseo kesal dan keluarlah dirinya yang sebenarnya.

"Aku cinta kamu apa adanya kok," ucapan Mingyu membuat semua orang seakan ingin muntah. Tatapan jijik tak segan diberikan untuk lelaki tinggi bak tiang listrik itu tak terkecuali Choi Minseo yang merupakan sang kekasih.

"Eh, btw, Junhoe bawa Jihyo kemana? Kok gak balik, sih?" tanya Rose setelah ia menyimpan Handphone-nya.

"Iya, nih. Jangan-jangan Junhoe ngapa-ngapain Jihyo lagi," ujar Lisa. Seketika tatapan tajam mengarah padanya.

"Ngapa-ngapain gimana maksud lo?" tanya Yugyeom.

"Yaa mungkin aja Junhoe ngelakuin yang engga-engga gitu," jawab Lisa dengan cengiran kudanya.

"Gue gak yakin. Nembak Jihyo aja dia gak berani gimana mau macam-macam," Donghyuk menggelengkan kepalanya dengan sebelah tangan yang mengepal dan memangku dagunya.

"Setuju. Lagian kalo Junhoe berani macam-macam, Jihyo bisa kok ngelawan," imbuh Eunha dan yang lainnya hanya mengangguk.

*****

"Mimpi apa gue semalam sampe harus ketiban musibah gini?" ucap Jihyo kesal. Kakinya melangkah dengan sentakan keras, membuat siswa-siswi lainnya melihat ia dengan tatapan bingung.

"Hyo, lo gak apa-apa?" tanya Sujeong, siswi kelas sebelah yang merupakan teman Sekolah Dasarnya juga tetangga depan rumahnya.

"Hari ini hari tersial gue, Sujeong. Gue bingung dan kesal saat ini."

Sujeong mengusap-usap punggung Jihyo, mencoba untuk meredakan emosi gadis itu. Ia pun menarik tangan Jihyo dan menyuruh gadis itu untuk duduk disalah satu bangku taman di belakang sekolah mereka.

"Ceritain semuanya sama gue."

Jihyo pun mulai menceritakannya. Bermula dari keanehan Junhoe padanya. Berlanjut dengan teman-temannya yang mulai menggodanya dengan Junhoe hingga rasa itu tiba.

Namun sampai sekarang Junhoe tak pernah menyatakan perasaannya secara langsung meskipun ia tahu lelaki itu menyimpan sebuah rasa padanya. Ditambah lagi Eunwoo yang tiba-tiba datang dan menawarkan diri untuk menjaganya. Hal ini semakin membuat hati Jihyo rumit.

"Gue harus bagaimana, Jeong?"

"Menurut gue, lo harus terima Eunwoo. Lo gak mungkin terus-terusan menunggu Junhoe meskipun kalian saling mencintai. Ada saatnya kita harus merelakan orang yang kita cintai dan pergi bersama orang yang mencintai kita, Hyo."

Jihyo pun hanya bisa diam. Sujeong benar, jika Junhoe benar-benar mencintainya seharusnya lelaki itu sudah sejak dulu mengungkapkannya. Mungkin Junhoe hanya memiliki rasa suka sesaat yang sewaktu-waktu dapat berubah dan menyingkirkannya dari hati lelaki itu.

"Gue akan pertimbangin saran lo. Makasih, Jeong."

Jihyo memeluk Sujeong, matanya terpejam sesaat sambil di dalam hati mengucapkan berbagai doa untuk dirinya.

*****


Beberapa idol 97 lainnya bakal muncul di sini guys
Tapi cuma pemeran pendukung yaa 😂😂

97 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang