#25

1.8K 142 21
                                    

"Lo ngapain sih?"

Jihyo menghempaskan tangannya dengan kasar, melepaskan genggaman tangan Junhoe yang begitu erat seolah tak rela gadis itu pergi jauh darinya.

"Gue nyelamatin lo."

"Emang gue lagi kena musibah?"

Jihyo melipat kedua tangannya di depan dada, menatap tajam pada Junhoe yang masih betah dengan tampang sok cakepnya.

"Gue tahu lo mau nolak tuh cowok, tapi gak tega juga, kan?" ujar Junhoe, sejujurnya ia terbakar api cemburu saat melihat lelaki tadi menggenggam tangan Jihyo apalagi dengan beraninya menyatakan perasaan pada gadis itu.

Namun ia lebih membenci dirinya sendiri karena sampai saat ini masih tidak mampu berkata jujur tentang perasaannya pada gadis di hadapannya itu. Ia benar-benar lelaki pengecut.

"Gue emang mau nerima dia kok," ucapan Jihyo seakaan menusuk jantungnya begitu dalam. Ia tidak akan pernah rela jika Jihyo menjadi milik orang lain.

"Bohong. Gue tahu lo gak suka sama dia."

"Terus kenapa? Lagian bukan urusan lo juga, kan?"

Junhoe hanya bisa diam. Ingin berkata bahwa ia menyukai gadis itu, namun entah mengapa lidahnya seakan membeku.

Diamnya Junhoe membuat hati Jihyo semakin kesal. Dengan langkah cepat, ia pergi meninggalkan Junhoe. Rasanya ingin menangis saat lelaki itu sama sekali tidak menahannya.

"Tahan gue, please."

*****

"Lo emang pengecut, Junhoe."

Junhoe cuma bisa memaki dirinya sendiri tanpa bisa menahan kepergian Jihyo dan mengungkapkan perasaannya.

Sungguh, ia tidak tahu kenapa jadi seperti ini. Ia ingin berkata jujur, namun mulutnya seakan terkunci rapat enggan untuk terbuka.

Seharusnya ia mampu melawan rasa takut dan gugupnya. Seharusnya ia lebih berani mengungkapkannya. Seharusnya ia tidak diam seperti ini.

"Gue emang bodoh."

*****

"Jihyo!"

Merasa namanya dipanggil, Jihyo pun menoleh. Tubuhnya sedikit menegang ketika wajah lelaki yang ingin sekali ia hindari muncul dihadapannya.

"oh, Eunwoo. Ada apa?" tanyanya gelagapan. Tangannya secara otomatis menggaruk leher yang tak gatal.

"Hmm, bagaimana dengan pertanyaanku tadi?"

Lelaki bernama Eunwoo itu masih setia dengan senyuman manisnya. Matanya tak lepas memandang wajah cantik sang pujaan hati.

"Oh, itu....."

Jihyo kembali bingung. Apa ia harus menerimanya? Atau menolaknya? Disatu sisi ia tidak memiliki perasaan yang sama dengan Eunwoo dan disisi lain, lelaki yang ia tunggu tak kunjung datang padanya.

"Tak apa. Jangan dijawab sekarang. Pikirkan baik-baik, aku akan selalu menunggu jawabanmu."

Eunwoo pergi tak lupa dengan senyumannya yang menyejukkan hati. Jihyo semakin bingung dengan apa yang harus ia lakukan.

"Cobaan apa lagi ini?"




Aku lagi suka buat yang versi narasi 😀
So kemungkinan besar untuk beberapa part ke depan modelannya kayak gini
Gak masalah kan?

97 LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang