Hari minggu pun tiba. Mereka semua sudah sibuk mempersiapkan peralatan dan tak lupa mendekorasi tempat perkumpulan itu menjadi lebih indah.
Setelah melakukan negosiasi dan bujuk rayu pada Jihyo, akhirnya gadis itu pun mau untuk keluar dari rumah.
Junhoe? Tenang saja. Mingyu, Jungkook, dan Donghyuk sudah siap mengeluarkan seluruh tenaga mereka untuk menyeret lelaki itu ke tempat tujuan.
Masalah dekorasi pun jangan diragukan lagi. Dengan suansa pink dan cyan, Mina, Jimin, serta Eunha dan Rose telah menyulap taman yang tak seberapa luas itu menjadi sangat indah.
Tentu saja masalah konsumsi pun telah di persiapkan. Kali ini tugasnya Minseo, Yuju, dan Lisa yang sibuk membuat beberapa jenis kue sederhana dan minuman dingin mengingat cuaca yang cukup panas.
Tepat pukul sepuluh lebih lima belas menit, Junhoe sampai tanpa harus di seret oleh tiga lelaki calon atlet. Ekspresi bingung pun tak dapat disembunyikan oleh Junhoe setelah melihat warna pink dan cyan dimana-mana. Keningnya berkerut dan menatap teman-temannya guna mendapatkan jawaban.
"Jadi gini, bro," Donghyuk pun mendekati Junhoe, menepuk pelan pundaknya dan merangkul lelaki itu.
"Mungkin kita udah seenaknya ngurusin masalah lo, tapi kita sebagai teman lo juga gak mau kayak gini terus," Donghyuk memberi jeda sebelum menlanjutkan kalimatnya.
"Jadi kita mau bantuin lo buat nyatain perasaan lo sama Jihyo."
"Jun, cewek itu butuh kepastian. Sekalipun dia tahu lo juga suka sama dia, sekalipun seluruh dunia juga tahu, tapi kalau lo sama sekali gak pernah ngungkapin secara langsung, cewek itu bakal nganggap lo gak serius," Jimin, orang yang paling sering bertengkar dengan Junhoe pun angkat bicara. Meskipun selama ini Jimin tidak memiliki pengalaman dalam hal percintaan, namun sedikitnya ia tahu setelah membaca beberapa novel milik Minseo dan menonton drama bersama Rose.
"Kita cuma mau lo sama Jihyo baikan lagi. Meskipun nanti kalian gak jadian, please jangan diem-dieman kayak gini," Mina, seseorang yang juga sering beradu mulut dengan Junhoe mengeluarkan pendapatnya.
"Makasih buat usaha kalian untuk bantuin gue. Gue emang bodoh dan pengecut. Untuk ngungkapin perasaan aja harus dibantuin gini," Junhoe tertawa lirih. Donghyuk yang masih berada di sampingnya pun kembali menepuk-nepuk pundaknya.
"Kita semua temen lo. Masalah lo, masalah kita juga. Bahagia lo, bahagia kita juga."
"So, mulai sekarang semuanya harus janji tidak ada satupun masalah yang disembunyiin. Apapun itu, besar atau kecil, ringan atau berat, harus dibagi dan diceritain sama kita. Oke?" Semuanya mengangguk dan mengacungkan jempol menyetujui ucapan Minghao.
Junhoe tersenyum. Ia sangat bersyukur memiliki teman-teman yang sangat peduli dengannya. Ia juga berdoa semoga Tuhan selalu menyatukan mereka.
"Gawat guys, Jihyo udah otw. Cepat lanjutin kerjaan kalian dan lo Jun, siapin diri dan kalimat yang romantis. Jangan kayak Seokmin pas nembak gue," Yuju melirik sinis pada sang kekasih membuat yang lain hanya bisa tertawa.
*****
Segini aja dulu deh 😅
Annyeong 🙋
Long time no see, anyone miss me? (NOOOOOO 😛)Aku mau bilang terima kasih banyak buat kalian para pendatang baru yang bikin notif jebol gara-gara spam vote dari kalian 😆😘
Semoga masih pada setia sama cerita ini yaw, maafkan daku jika update lama banget, maklumlah mahasiswa baru (iya, baru mau skripsi 😑)
KAMU SEDANG MEMBACA
97 LINE
Acak✖ tidak semua idol kelahiran 97 menjadi pemain ✖ ⚠ GAJE ⚠ ⚫#63 in 97line (110518) ⚫ ⚫#5 in 97line (260618) ⚫