Hold on

1.9K 152 16
                                    

" jadi begini kelakuan mu selama tinggal sendiri di sini ? Ahh mondy.. mondy kapan kamu berubah" ucap Edward sambil geleng geleng Kepala

"Seorang mondy berubah ? Hahahah.. itu mustahil ! Kamu seperti tidak tahu saja kelakuan anak satu ini" sahut Haikal

"Diamlah ! Suara mu membuat perut ku mual" ketus mondy setelah selesai merapikan tatanan tuxedo nya.

Ketiga lelaki itu pun duduk di sofa sebelah meja kerja mondy. Ruangan yang berukuran tidak terlalu besar dengan aksen warna brown sugar yang mendominasi. Dua bingkai lukisan bergambar Raja yang menempel di sisi kanan meja kerja nya pun ikut serta menambah kesan Glamor ruangan tersebut. Seolah menegaskan bahwa ia lah pemimpin perusahaan tersebut.

Disinilah mondy menghabiskan waktu nya selama 8 jam perhari. Bergelut dengan pekerjaan yang menuntut nya agar membuat nya sukses. Sampai terkadang ia merasa bosan dengan kehidupan nya yang dimana waktu kerja nya lebih banyak di bandingkan waktu untuk diri nya sendiri.

" Apa tujuan kalian datang ke sini ? Pasti nya ada maksud tertentu bukan " Tanya mondy seolah mampu menebak isi fikiran mereka.

" Tidak ada maksud apapun, kita cuma mau tahu bagaimana perkembangan perusahaan ini setelah kau yang memimpin" sahut Haikal, setengah tertawa kecil.

" Cukup baik. Tidak ada halangan berarti" ucap Mondy.

Edward dan Haikal pun manggut manggut.

" Dimana dua orang itu ? " Kali ini giliran Edward bersuara

" Gino dan Patrick maksud mu ? Mereka sedang aku suruh untuk menghandle proyek di California " jawab mondy

" Kenapa mereka ? Itukan proyek besar mon. Apa kau tidak takut jika mereka berkhianat " Tanya Haikal

" Aku rasa tidak kal. Kau tak perlu cemas " ujar mondy dengan santai nya.

" Mon menurut ku kau salah memberi kepercayaan Gino dan Patrick untuk menghandle proyek itu. Kau tidak lupa kan asal usul mereka " sahut Edward mulai resah dan menatap mondy penuh selidik.

" Ya, aku masih sangat ingat dari mana mereka datang. Mereka datang dari keluarga yang membenci keluarga ku " jawab Mondy

" Lalu kenapa kau membiarkan dua parasit itu masuk ke dalam perusahaan mu ? Mereka itu licik mon. Perlahan namun pasti bukan tidak mungkin mereka menyerang mu dari belakang !! " Ucap Edward

" Sudahlah Ed, jangan terlalu ikut campur urusan Mondy " sahut Haikal menasehati Edward yang mulai terbawa emosi.

" Sudahlah !! Tidak perlu bahas Gino dan Patrick. Urusan mereka biar aku yang selesaikan. Kalian datang kemari bukan untuk membahas mereka kan ? " Ujar mondy.

" Aku sudah menyiapkan balasan untuk mereka jika mereka kembali melakukan penghianatan. Kalian tenang saja .. " sambung nya.

Sedangkan dua sahabat nya itu pun hanya geleng geleng kepala memdapati sikap Keras Kepala mondy yang semakin menjadi.

Mereka pun kembali larut dalam obrolan ringan. Obrolan biasa layak nya sahabat lama yang kembali bertemu. Sampai akhirnya Edward kembali teringat tentang pemandangan yang pertama kali menyambut nya ketika menginjakan kaki nya di ruangan mondy. Rasa ingin menjahili mondy kembali menyeruap dalam benak nya. Edward Johanson pria yang tak kalah tampan dari mondy yang juga memiliki sikap usil.

Di tengah tengah perbincangan hangat sambil menikmati segelas cocktail di tangan. Edward memecah gelak tawa antara mondy dan Haikal yang saat itu sedang membicarakan masa masa awal pertemuan ketiga nya.

( " Hahahahahhaahahahahahahahaa" gelak tawa antara mondy dan Haikal )

"Mon .." panggil Edward

Loving on youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang