"Fan lu kok bisa sih pulang bareng sama Rafa?" Tanya Siska saat Fanya duduk di sebelahnya.
"Gue juga terpaksa kali pulang bareng sama dia, mana ngebut banget lagi jalannya" ucap Fanya sambil memainkan ponselnya.
"Terus gimana??, lu kan gak pernah naik motor Fan" ucap Siska mulai penasaran dengan cerita Fanya.
"Ya gue shock lah. Gila dia mah kalo naik motor, kayak lagi dikejar zombie"
"Tapi lu gak papa kan??"
"Ya gak papa sih, tapi jantung gue hampir copot gara-gara dia" ucap Fanya kesal.
"Eh... tapi itu gimana sih ceritanya sampe lu bareng sama dia??" Tanya Siska.
"Panjang ceritanya"
"Yaudah pendekin"
"Ribet ceritanya"
" yaudah gampangin"
"Pusing gue mau cerita dari mana"
"Yaudah gak usah dipikirin" ucap Siska kesal.
Fanya hanya tersenyum simpul.
****
"Rafa" ucap Atha dengan lembut sambil menghampiri Rafa yang sedang latihan basket.
"Ini aku bawain kamu minum" ucap Atha dengan nada yang alay.
Angga yang melihat itu, langsung bergidik geli melihat tingkah Atha.
"Gue bawa minum" ucap Rafa dingin.
"Yaudah gak papa, minum kamu di simpen aja, sekarang kamu minum ini aja" ucap Atha sambil menyodorkan sebotol air putih dingin.
"Gue gak butuh Ta" ucap Rafa.
"Ih... apa susahnya sih tinggal ambil doang, aku kan udah capek belinya" ucap Atha dengan nada sedih yang membuat siapa yang mendengar itu bergidik geli.
Rafa menghela nafas dan melihat Atha dengan dingin. "Bisa gak sih lu gak usah urusin gue??!!"
Atha tersentak, hatinya sakit saat Rafa membentaknya. Rafa yang melihat Atha hanya diam pun menghela nafas dan pergi dari situ.
"Kita lanjutin besok" ucap Rafa dingin. Mereka pun akhirnya pergi dari lapangan basket kecuali Atha yang masih diam membeku.
****
"Mama" lirih Fanya.
Rika yang melihat anak semata wayangnya pulang pun tersenyum.
"Itu siapa mah?" Tanya Fanya sambil menunjuk seorang pria yang duduk di sebelah Rika.
"Kenalin Fan, ini namanya Om Daniel, ini pengganti pa--"
"Jadi mama mau nikah lagi?!!" Bentak Fanya.
Rika langsung menghampiri Fanya. "Fanya dengerin Mama dulu, Mama--"
"Aku gak akan mau Mama menikah sama siapapun, aku gak mau sosok Papa diganti sama siapapun!!." Bentak Fanya sambil berlari ke kamarnya dan membanting pintu kamarnya dengan kencang.
Rika yang melihat itu hanya menghela nafas. Dia sangat maklum atas tindakan Fanya tadi.
"Rika" panggil Daniel pelan.
"Maafin anak saya ya yang kurang sopan" ucap Rika.
Daniel pun tersenyum. "Gak papa, aku maklum. Nanti aku akan deketin dia supaya dia bisa menerima saya"
"Makasih" ucap Rika dengan tulus. Dia sangat beruntung mempunyai calon suami pengganti suaminya yang sebaik dan se tulus ini.
****
Fanya masih menangis dibelakang pintu. Dia tak mau Rika menikah dengan siapapun, karna sosok Papanya masih melekat di hatinya.
"Pa, Fanya kangen Papa, Fanya gak mau Papa diganti sama siapapun" ucap Fanya terisak sambil memegang bingkai foto yang berisi dia bersama kedua orang tuanya.
"Fanya mau jadi putri kecil Papa lagi"
"Fanya mau Papa jadi pangeran Fanya lagi"
"Fanya mau Papa nganterin sekolah Fanya lagi"
"Fanya mau--" Fanya tak sanggup melanjutkan kata katanya lagi. Hatinya sangat sakit ketika memori tentang dia bersama Papanya terulang kembali di ingatannya seperti kaset rusak. Fanya semakin terisak. Perasaannya bercampur aduk saat ini.
"Kenapa Papa tega tinggalin Fanya sama Mama??, kenapa Papa tega ngeliat Fanya menangis??" Lirih Fanya.
"Fanya" ucap seseorang sambil beridiri diambang pintu.
Rika pun langsung duduk disamping Fanya sambil memeluknya. Badan Fanya bergetar hebat, Rika semakin mengeratkan pelukan nya.
"Fanya kangen Papa mah" lirih Fanya.
"Fanya harus kuat ya, Mama percaya Papa bangga mempunyai putri kecil yang sangat kuat, yang selalu menebarkan senyuman nya. Mama minta maaf atas perbuatan Mama, Mama janji akan buat kamu bahagia" ucap Rika sambil mengelus punggung Fanya.
Perasaan Fanya mulai tenang. Dia sangat bersyukur masih mempunyai malaikat tanpa sayap yaitu Mamanya. Meskipun Rika mengecewakan Fanya, tapi Fanya tetap sayang dengan Rika.
"Fanya minta maaf, tadi Fanya kebawa emosi" ucap Fanya sambil melihat Rika dengan sendu.
Rika menghapus air mata Fanya dengan tangannya sambil tersenyum. "Mama ngerti, udah sekarang kamu mandi terus istirahat ya".
Fanya hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi.
Rika menghela nafas. Dia harus membuat Fanya bahagia, karna hanya Fanya lah harta yang paling besar yang dia punya.****
Fanya berjalan disepanjang koridor dengan pelan. Rambut panjangnya dia sengaja urai dan menutupi wajahnya yang sedang menunduk. Dia tak mau dilihat oleh teman-teman nya karna habis menangis.
Fanya dapat melihat semua siswa melihatnya dan dia dapat melihat Rafa berjalan kearahnya.
Rafa terus berjalan dengan wajah yang sangat dingin dan tatapan lurus kedepan.Fanya dapat merasakan Rafa melewatinya dan tidak menyapa atau sekedar melirik kearah nya. Rafa tetap menatap kedepan saat dia berpapasan dengan Fanya seakan mereka belum pernah bertemu.
Fanya terkejut saat sifat Rafa berubah, tapi dia tak mau memikirkan hal itu dan tetap berjalan menuju kelas.
Fanya pun masuk kedalam kelas dengan lemas."Kenapa lu?" tanya Siska bingung.
"Gak papa" jawab Fanya seadanya.
Siska memutar bola matanya malas. "Jawabannya cewek banget ya lu, bilang gak papa padahal kenapa-napa".
Fanya hanya tersenyum simpul.
"Masa tadi gue ketemu Kak Rafa""Terus?" Tanya Siska mulai penasaran.
"Terus dia gak melirik kearah gue sedikitpun, padahal kemarin dia baik sama gue mau nganterin gue pulang. Aneh" ucap Fanya.
"Kayak lu baru tau Rafa aja sih, dia mah emang kayak gitu" ucap siska. "Jangan-jangan lu sedih karna ini lagi?" Tanya Siska tiba-tiba.
Fanya langsung melihat kearah Siska dengan kesal. "Enak aja, gue mah gak pernah suka sama dia, gue cuma kaget aja, kok ada sih orang yang kayak gitu"
Siska hanya menangguk mengerti.
"Nanti gue bareng lu ya?, mobil gue masih rusak" ucap Fanya.
"Lu gak bareng Rafa lagi?" Tanya Siska.
"Ck... ya enggak lah, males banget gue bareng dia" ucap Fanya.
"Inget, benci sama cinta beda tipis dan benci bisa jadi cinta" ucap Siska jahil.
"Ish.. siapa sih yang benci sama dia??, gue itu gak pernah benci ataupun suka sama dia" ucap Fanya tambah kesal.
Siska hanya terkekeh.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Rafanya
Random~Ini cerita tentang mereka, tentang kedua hati yang sudah lama membeku dan dipertemukan oleh waktu. ~Ini kisah tentang Rafa dan Fanya. Tentang Rafa, Cowok dingin yang mampu mengikat hati Fanya dan tentang Fanya yang mampu meluluhkan hati Rafa. ~...