< S E P U L U H >

144 21 6
                                    


Happy Reading~

°°

Sontak saja aku langsung mendorongnya dengan kasar, menjauhkan dirinya dariku. Ia menatapku kaget, sebelum kemudian sebuah seringai tercetak jelas di wajahnya.

"Kau tidak seharusnya melakukan itu~"katanya masih dengan menyeringai, tapi aku bisa tahu dibalik itu ia terlihat kesal. Aku langsung melempar tatapan tajam padanya, aku tidak peduli siapa dia. Mau monster atau apapun, jika ia telah berbuat sesuatu yang melecehkanku maka ia harus mengucapkan perpisahan kepada hari esok.

"Awe~ kau marah?"

Tidak aku tidak marah. Apalagi kalau bukan idiot!

"Kau tau? Aku akan melakukan apapun yang kumau kepadamu, dan aku tidak mendengar penolakan."

Hah??!

"Apa ya--"

"Kau mengerti maksudku, babe. Kau akan menjadi tawananku."

Tawanan dia bilang?? jadi maksud dia aku akan menjadi budaknya!?? hell no!

"Tida--"

"Ah ah, aku tidak ingin mendengar kata tidak. Atau kau ingin kuhukum hm?"

Aku tidak tahu apa 'hukuman' yang ia berikan jika aku menolak perintahnya, yang pasti itu bukanlah hal yang baik. Bagus, sekarang aku menjadi tawanan seorang monster. Apa yang lebih buruk lagi?

"Jawab aku dengan 'Iya'."

Tsk. Dia tidak bisa menyuruhku melakukan apapun.

Ia langsung saja menarik tubuhku mendekatinya membuatku otomatis langsung  menatapnya tajam.

"Kau ingin dihukum bella?~"

Ia meniup leherku membuatku merinding. Ok ok kali ini aku harus mengalah. Aku tidak ingin berada didekat monster mesum ini lagi.

"I-iya."Shit kenapa pake grogi.Akhirnya ia melepaskanku. Aku menghela napas lega. Sudah cukup leherku yang tidak perawan lagi (?). Aku SANGAT tidak ingin disentuh olehnya lagi.

Langsung saja aku menjauh darinya. Aku harus jauh-jauh darinya, dia terlihat sangat berbahaya daripada kelihatannya.

"Ah ya, aku harus melakukan sesuatu dulu. Jadilah kelinci yang baik okay?"katanya lalu mengelus kepalaku yang langsung saja aku tepis, menghasilkan tatapan tajam darinya.

"Aku bilang tidak ada penolakkan."

Fuck this.

"Sepertinya aku harus menjinakkan kelinci liar ini."

"Hah?"

"Atau lebih tepatnya kucing liar. Kau lebih mirip seperti kucing bagiku."katanya sembari terkekeh. Pertama, ia menyentuhku seenak jidatnya dan sekarang menganggapku hewan?!

Ia masih mengelus kepalaku, dan diriku yang berusaha menahan diri untuk tidak menampar wajahnya.

"Bagus. Turuti perkataanku dan kau terhindar dari hukuman."

....

Ia menarik tangannya kembali sebelum melangkah pergi, namun sebelum itu ia berbalik. Aku menatapnya bingung. Apa lagi yang ingin ia lakukan?

"Ah ya aku lupa, panggil aku BEN."ujarnya yang berhasil membuat kedua mataku hampir copot. Tunggu dia bilang BEN?! BEN yang itu?! BEN creepypasta itu??!!!

Bagus. Aku terperangkap bersama karakter fiksi yang kupikir hanyalah dibuat-buat semata ternyata benar-benar ada. Atau...ini hanyalah mimpi.

BEN menyungging seulas senyuman sarkastik, sebelum kemudian pergi meninggalkan diriku.

Kumohon katakan bahwa ini hanyalah mimpi dan tuhan tolong bangunkan aku sekarang juga.


°°

Aku berjalan mondar-mandir di dalam kamar ini. Ini benar-benar diluar akal sehatku. Bagaimana mungkin karakter fiksi seperti BEN itu nyata!!? ini tidak mungkin. Entah berapa kali aku mencubit pipiku sendiri, ingin tahu apakah ini hanyalah mimpi semata. Jika aku adalah salah satu dari fangirlnya maka aku telah berteriak kegirangan tapi tidak! aku bukan fansnya, dan aku sama sekali tidak senang atau gembira mengetahui fakta ini. Pikir dengan logika saja, kau terperangkap bersama monster yang bisa saja melukai atau buruknya membunuhmu dan sekedar tambahan, monster itu mesum. APAKAH ITU MEMBUATMU SENANG?!! Ai'nt not going to take any shit with this.

Bahkan aku sendiri tidak tahu aku sedang berada di mana!! aku membentur kepalaku ke dinding dalam benakku. Aku tidak akan melakukannya di kenyataan, aku tidak ingin terkena gegar otak. Itu hanya memperburuk keadaan.

Ah, dan ya. Monster telinga runcing atau BEN lebih tepatnya, mengunci diriku di dalam kamar. Aku benar-benar merasa seperti di dalam penjara. Aku menggigit bibir bawahku.

Apa yang harus kulakukan untuk keluar dari sini? dan...apa reaksi ibu ketika mengetahui putri tunggalnya hilang diculik oleh karakter fiksi? Aku yakin dia pasti akan pingsan mengetahui hal itu. Dan Alex, aku tidak peduli dengan apa yang terjadi dengannya. Ia sama sekali tidak peduli jika aku menghilang atau apapun yang terjadi kepadaku.

Hahh..please..god help me.

••

Triple update in one day, special for halloween and readers yang manis ;)
#gombal tetap ikuti kelanjutan ceritamu dan BEN. Apakah yang akan kau lakukan untuk bisa kabur dari si tuan mesum penyuka pizza ini? Keep stay tuned Guys!

Author Zero

@Zee_Lavisha

M A S K  •×B.DוTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang