< E N A M >

122 17 11
                                    


Happy Reading~

°°

Ini dia.

Tekadku sudah bulat. Aku akan mencoba mengetes game ini. Aku ingin tahu, apakah game ini benar-benar game yang dikabarkan berhantu atau mungkin ini hanya game biasa yang kebetulan sama.

Layar tv menampilkan gambar seperti topeng berbentuk hati. Aku memencet tombol start.

Langsung saja layar berganti,menampilkan file save yang telah ada bernama BEN. Crap. Ini terlalu mirip!! lagi-lagi aku harus memilih untuk lanjut, atau mematikan game itu saja langsung.

Tanganku malah tidak sengaja menekan tombol start. Oh shit.

Dawn of new day, 72 hours remain.

Game itu awalnya berjalan dengan baik. Sejauh ini tidak ada yang aneh. Diam-diam aku menertawakan diriku yang pengecut ini. Hah, dasar. Bodohnya aku yang takut. Hantu itu tidak nyata.

Game ini seru juga. Sekarang aku tengah menjalani misi ke Great Bay.

"Piece of cake."gumamku keika telah mengalahkan bos monster ikan itu. Namun, sebuah keanehan mulai terjadi. Karakterku, Link yang tengah bertransform sebagai Zora tiba-tiba tenggelam. Ini aneh,maksudku bukankah Zora seharusnya bisa bernapas di dalam air. Secara, ia adalah bangsa manusia ikan. Apakah game ini error atau sesuatu?

"C'mon!"

Aku mencoba untuk menggerakkan karakterku, namun sia-sia. Apapun yang kulakukan tidak membuahkan hasil. Zora Link tetap terbaring di dasar laut. Dan musik berganti dengan alunan lagu aneh, serta familiar.

Mendadak saja, suhu ruangan kamarku terasa dingin menusuk. Padahal, cuaca di luar cerah terlebih bulan ini adalah pertengahan musim panas. Ini aneh.

Lalu, sebuah teks muncul.

'You Shouldn't Have Done That.'

Aku membesarkan kedua bola mataku ketika, sesosok wajah mirip dengan Link, namun menyeramkan muncul di layar tvku. Aku serasa ingin lari dari sana sekarang juga, tapi tubuhku terasa membeku. Bahkan untuk sekedar membuka bibirku untuk berteriak memanggil ibu. Ia mulai keluar dari tv dan berniat meraihku dengan kedua tangan pucatnya yang terdapat rantai.

"You've met with a terrible fate haven't you?"

Ia berhasil meraih leherku, sebelum mencekikku. Aku berusaha memberontak. Namun, entah kenapa tubuhku mendadak lemas ketika tangan pucat dan dingin itu menyentuh kulitku. Tangannya sangat dingin menusuk.

Pandanganku mulai terasa kabur. Apakah aku akan mati?

.

.

Aku reflek membuka kedua mataku. Tubuhku basah dikarenakan keringat dingin. ..tadi itu. Hanya mimpi?

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh kamar. Hanya mengetahui bahwa aku tertidur di depan tvku yang masih menyala, menampilkan Link Zora yang berdiri di depan pantai Great Bay.

Seketika helaan napas keluar dariku. Syukurlah itu hanya mimpi. Tapi, itu terasa nyata. Aku reflek menyentuh leherku. Tidak ada apa-apa. Aku memutuskan untuk mematikan game itu setelah men-savenya pasti.

"Bella, may i come in?"

Aku menoleh,  memperlihatkan wajah ibu yang menatapku dengan ekspresi serius.

M A S K  •×B.DוTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang