Happy reading~°°
"Hei."
"Ugh...lima menit lagi bu."gerutuku. Oh ayolah, biarkan aku tidur sejenak, aku sangat lelah dan gravitasi di tempat tidur ini terasa sangat berat hingga menarikku terlalu kuat.
"Aku bukan ibumu, bangun lil' cat."
Tunggu, itu bukan suara ibu. Langsung saja aku membuka kedua mataku dan beranjak bangun, tetapi kepalaku membentur sesuatu yang keras, menghasilkan rintihan dari sesuatu itu.
"Ouch! hei!"
Aku mengusap kepalaku yang terbentur tadi, sebelum tersadar bahwa aku tidak berada di kamarku. Oh benar, aku masih berada di dunia ini. Ternyata tadi itu hanyalah mimpi. Kenapa...?
BEN mendekati wajahku, menatapku bingung.
"Kenapa? kau baik-baik saja? Apakah kau sakit?"tanya BEN bertubi-tubi sembari meletakkan punggung tangannya di dahiku. Aku menatapnya malas, lalu menghela napas.
"Kupikir aku sudah berada di rumah tadi..."gumamku pelan, namun sepertinya BEN dapat mendengarnya. Buktinya ia langsung tertawa kecil.
"Kau memang sudah berada di rumah."
Ini sama sekali bukan 'rumah' bagiku, melainkan penjara.
"Ini bukan rumahku."
"Tapi rumahku, i know."jawab BEN langsung.
"BEN...kenapa kau mengurungku di sini? mengapa kau menyekapku. Di sini?"tanyaku menatapnya serius. Setidaknya aku harus tahu alasan mengapa ia menyekapku di sini. Dari sekian banyak orang, mengapa aku?
"Karena...,"
Tangan BEN berahlih ke atas kepalaku, mengusapnya pelan.
"Kau memiliki aroma yang familier."jawab BEN sambil tersenyum, bukan senyuman yang biasanya ia tunjukkan. Aku melihat senyuman yang terlihat sedih. Tetapi, apa maksud dia dengan 'aroma yang familier?'
"Aku tidak mengerti." BEN menghela napas.
"Kau tidak perlu tahu soal itu."ujarnya. Apa?! tentu saja aku harus tahu!
"Katakan padaku."kataku memaksa. BEN terlihat terkejut, namun ekspresi nya segera ia tepis. Mengubahnya dengan ekspresi yang biasanya tunjukkan. Ekspresi menyebalkan.
"Oh kenapa kau ingin tahu lil' cat."
Ck.
"Tentu saja karena kau membuatku penasaran sekaligus itu menyangkut diriku, tentu aku harus tahu."jawabku dengan jelas. BEN tersenyum---menyeringai. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Oh benarkah, baiklah."
Dia serius ingin menjawab pertanyaanku? bagus! banyak yang ingin kutanyakan kepada--
"Tetapi, satu jawaban satu ciuman."
Lupakan.
"Apa-apaan!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
M A S K •×B.Dו
FanfictionApa di balik topeng itu? Kenapa ia menutupi wajahnya dengan topeng? Pertanyaan itu terus menghantui pikiran Bella. Akhir-akhir ini ia dihantui oleh mimpi aneh, dan itu terus terjadi hingga mimpi buruk itu terjadi dalam kehidupan Bella. Membuatnya ti...