Happy reading~°°
Rasanya aneh.
Ketika bibir milikmu bertemu dengan milik orang lain. Rasanya seperti kau baru saja tersentrum oleh listrik berkekuatan tinggi--eh kalau itu terjadi, artinya aku seharusnya mati ditempat. Ah entahlah sulit untuk menjelaskannya. Yang pasti tubuhku mendadak beku, sensasi yang sama seperti dulu pertama kali aku bertemu dengannya.
Ya, dia.
Hantu atau makhluk apapun dia. Ia berhasil mencuri kehidupanku. Membuatku terperangkap dalam permainannya dan mungkin tidak ada bagiku jalan keluar untuk kabur. Dan sekarang, ia berhasil meregut ciuman pertama yang seharusnya menjadi milik pasangan hidupku di masa depan.
BEN melepaskan ciumannya, ia menatapku yang masih dengan ekspresi kosong. Aku masih shock!!!
Ia terkekeh pelan.
"Lihat, kucing kecil kita terlihat terkejut sampai-sampai tidak sadar ada nyamuk di wajahnya."kata BEN sarkastik, yang mana aku yakini itu adalah kebohongan kecil. Tidak ada nyamuk di wajahku!
Akhirnya, setelah otak serta tubuhku sinkron kembali. Aku menutup bibirku sendiri dengan tanganku. Oh jangan lupa death glared yang kutujukan kepada BEN.
Seperti biasa, ia sama sekali tidak pernah terganggu dengan tatapan tajam yang kulemparkan kepadanya. Padahal semua orang langsung mengalihkan pandangan ketika aku melempar tatapan tajamku ke pada mereka. Membuatku ingin tahu apa yang membuat BEN takut. Maksudku, setiap orang memiliki kelemahan serta ketakutan mereka sendiri bukan? Kecuali jika kau itu tuhan.
"Awee, our lil'cat is blushing right now."BEN berkata lagi. Aku memutarkan kedua bola mataku. Aku tidak blushing!! sama sekali tidak!
"No, i'm not."
"Akui saja kalau kau menyukaiku."Tolong siapapun kirim makhluk mesum juga narsis ini ke antartika atau ke mana pun asal ia jauh dariku!
"Jangan bermimpi."tegasku. Demi apapun, apa yang membuatnya berpikir bahwa aku menyukainya? Haha lucu sekali, please ini bukan cerita fanfict yang mana karakternya langsung jatuh cinta padahal mereka baru bertemu selang satu hari! It's bullshit. Lagipula, aku tidak mungkin menyukainya. Siapa yang menyukai orang yang menyekapmu dan menjadikanmu budaknya? bukan aku tentunya.
"Benarkah? kau yakin kucing kecil?"
"Sangat yakin, dan aku tidak akan pernah sudi menyukai orang sepertimu!"
BEN tersenyum. Kau tahu, dia selalu tersenyum, yah bukan senyuman tulus pastinya. Tapi, apakah ia tidak takut bibirnya akan robek jika senyum seperti itu setiap waktu?
"Terserah apa katamu kucing kecil."BEN akhirnya mengalah, hah! Akhirnya aku yang memenangkan argumen ini. Ok aku tahu perdebatan ini sama sekali tidak berguna tapi hei, biasanya ia selalu mengatakan sesuatu yang tidak bisa kuduga juga untuk kubalas.
BEN beranjak bangun dari kasur. Ia berdiri sembari memandangiku.
Aku yang merasa risih ditatap begitu terus olehnya langsung membuka mulut.
"Apa."
"Kau terlihat...berantakan."
Aku menoleh memandangi pakaian juga penampilanku. Dia memang benar. Tapi bagaimana aku bisa merapikan diriku jika ia saja menyekapku di dalam kamar ini terus menerus, tidak membiarkanku keluar selangkah pun dari kamar.
"Di kamar ini tidak ada kamar mandi juga tidak ada baju perempuan." Sebenarnya aku tidak keberatan memakai pakaian laki-laki, akan tetapi tidak jika itu adalah pakaian BEN. Dia akan berpikir aneh-aneh nanti jika aku mengenakan pakaiannya.
"Tunggu di sini."
"Huh?"
BEN melangkahkan kakinya keluar kamar, pergi entah ke mana. Ia lupa untuk mengunci pintu kamar ini yang mana biasanya SELALU ia lakukan.
Tunggu, bukankah ini kesempatanku? juga aku ingin tahu ruangan seperti apa di luar kamar ini. Ah tapi, ini benar-benar kesempatanku bisa keluar dari rumah ini atau lebih baiknya menjauh dari BEN.
Perlahan, aku beranjak bangun dari kasur. Berjalan menuju pintu kamar. Jantungku mendadak memompa dengan cepat. Takut jika saja BEN melihatku keluar dari kamar ini.
Bagus, sekarang aku telah berada di luar kamar. Rumah ini tidak sesuai dugaanku. Rumah ini cukup bagus juga sederhana dengan dekoratif vintage dan motif seperti topeng memenuhi dinding rumah. Hal yang anehnya, rumah ini tergolong cukup lumayan besar, mengapa BEN menyekapku di kamarnya?
Ah itu tidak penting. Aku tidak perlu memikirkan hal itu, sekarang aku harus mencari jalan pintu utama rumah ini, atau pintu belakang. Aku tidak peduli, yang penting aku bisa keluar dari rumah ini tanpa ketahuan oleh BEN.
••
Don't forget to leave comments guys ;)
Author Zero
@Zee_Lavisha
KAMU SEDANG MEMBACA
M A S K •×B.Dו
FanfictionApa di balik topeng itu? Kenapa ia menutupi wajahnya dengan topeng? Pertanyaan itu terus menghantui pikiran Bella. Akhir-akhir ini ia dihantui oleh mimpi aneh, dan itu terus terjadi hingga mimpi buruk itu terjadi dalam kehidupan Bella. Membuatnya ti...