10. Jadian

1.2K 81 8
                                    

Mufli Rafa

Nama itu sekarang yang menjadi pusat pemikiran Rania. Hari ini hari senin,dan seperti biasa upacara bendera dilaksanakan disekolah Rania

Saat rania sampai di sekolah, rania belum melihat seseorang yang saat ini sangat ingin dia lihat.kekasihnya,Rafa.

Sekarang rania memiliki alasan yang pasti untuk tau dimana rafa dan apa yang sedang rafa lakukan. Karena sekarang rania telah memiliki hati yang telah terkunci dan kunci hati rania telah ada ditangan rafa.

Mimpi rasanya, saat sepasang mata rania menangkap sosok yang tengah ia cari degup jantung rania seakan tidak berhenti berlari maraton. Tanpa sadar rania terjerumus kedalam lamunan nya, dinda dan vita pun ikut bingung melihat sikap sahabatnya yang satu ini
"Rania..kamu liatin siapa sih.." tukas vitaa sambil mengikuti arah tatapan rania

"Tauu...raniaaaaaa.."teriak dinda dengan suara khas cemprengnya yang membuat beberapa siswa yang berada disekitar mereka melihat kearah ketiga sahabat ini.

Dengan cepat rania mengalihkan tatapan nya dari rafa
"Eh...kalian apaan sih, kaget tau.nggak" ucap rania seadanya, ya seadanya karena semua pikiran rania bleng saat melihat seseorang yang belum genap 24 jam dia menjadi kekasih rania

"Kamu yang apaan..dri tadi ngelamun senyam senyum sendiri..ngeliatin apaan coba" tanya dinda tanpa henti membuat rania bingung menjawabnya.

"Siapa sih disana...rafa" tukas vita dengan asal asalan membuat detak jantung serta pipinya tidak dapat dikondisikan.

Saat itu juga, rania melihat cindy yang baru datang. Dan rania merasa legah karna mendapatkan alasan untuk menjawab pertanyaan sahabatnya.

"Mmm..itu liat cindy baru dateng..tdi tuh aku liat cindy tau..bukan ngeliatin siapa* juga" jwab rania dengan menampakkan deretan gigi putih serta senyuman yang amat indah di wajahnya.

"Ooohhh.."hanya itu respond dri kedua sahabatnya. Diikuti dengan kedatangan cindy yang melengkapi personil mereka.

Saat itu juga cindy telah bergabung dengan mereka, dengan wajah yang belum semlurna dengan senyum diwajahnya. Karena rania,vita dan dinda yakin. Cindy belum bisa move on dari kejadian yang sangat menyakitkan baginya. Rania tidak abis pikir dengan pikiran laki-laki seperti ivan yang menyia-nyiakan perempuan sebaik dan secantik cindy, bukan hanya itu, cindy sangat sayang dan takut kehilangan ivan. Tpi nyatanya ivan sejahat itu.

"Ngomngin apaan sih..??" tanya cindy dengan nada suara yang pelan tapi masih dapat didengar dengan ketiga sahabatnya.

"Tau tuh..dinda ama vita gaje" jawab rania dengan cepat yang membuat kedua sahabatnya menganga.

"Kitaaaa...kok kita sih" saut dinda dan vita kompak.

"Ya iyalah..dri tadi kalian tuh ngomng nya gak jelas tau nggak.."ucap rania dengan senyum kemenangan serta menjulurkan lidah kearah vita dan dinda karena berhasil membuat sahabatnya seperti ini

"Hhhh...udah ah kok malah ribut sih" saut cindy yang baru datang

"Mereka tuh..."tunjuk rania dengan dagunya mengarah ke dinda dan vita.

"Hhh...eh ran.." tiba-tiba cindy menyenggol lengan rania yang membuat rania tetkejut.

"Hah...apaan", jawab rania pura-pura tidak tau.",jangan disini..." lanjutnya kemudian sembari menarik cindy agar sedikit menjauh dari vita dan dinda.

"Cindy aja nih...mentang-mentang cindy udah dateng jadi sekarang sama cindy...oh gitu...ya udah...oke fine.." ucap dina dengan gaya nya yang super lebay.

"Bukaan...ntar dikasih tau kok tunggu dluu..disana diem..jangan bergerak..jangan nafas" celetuk rania dengan menuntup mulutnya agar tawanya tidak pecah

your my first&true love♡ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang