32. farrewel(END)

1.6K 63 5
                                    

Detik berubah menjadi menit,

menit berubah menjadi jam,

jam berubah menjadi hari,

hari berubah menjadi minggu,

minggu berbubah menjadi bulan,

dan bulan berubah menjadi tahun.

******

Rafa pov

Ternyata, satu tahun bukan lah waktu yang lama. Sekarang, hari ini bisa dibilang adalah hari yang akan menjadi saksi dimana gue,fero, rangga, dinda, cindy, vita dan.. rania akan melepas status kita sebagai pelajar.

Hari ini adalah hari yang gue kira nggak bakal dateng. Hari perpisahan yang mungkin membuat gue jauh dari orang-orang yang udah membuat hari-harigue selama satu tahun belakangan ini jadi lebih indah dari sebelum nya.

Waktu gue tau, orang tua gue udah ngedaftarin gue kuliah di las vegas tanpa sepengetahuan gue. Gue sempet berontak karna gue nggak suka, apapun yang dilakuin untuk gue di lakuin tanpa sepengetahuan gue. Sekalipun ayah dan bunda.

Berhari-hari gue mikirin keputusan itu. Di satu sisi gue pengen ngebanggain ayah sama bunda. Tapi di sisi lain gue juga belum siap jauh dari mereka. Gue tau mereka pengen yang terbaik buat gue.

Akhirnya, gue memutuskan bakal kuliah di salah satu universitas disana. Gue udah pikirin semua nya, gue udah bilang yang sebenernya sama rania. Dan seperti yang gue bayangin dia nangis.

Ah. Cewek memang suka nangis,gue ngerti apa yang dia pikirin. Gue tau perasaan dia. Seperti kemarin, sehari sebelum hari ini gue sama rania ketemuan.

Flashback onn

"Fa.." panggil rania saat duduk bersama rafa di sebuah bangku di taman

"Apa"-rafa

"Besok farrewel party kan? " tanya rania dengan suara lembutnya

"Iya.."jawab rafa singkat "aku mau ngomong sesuatu sama kamu boleh? " lanjutnya sambil menatap dalam mata seseorang yang ada dihadapan nya saat inii

"Bilang apa? "-rania

"Kalo misalnya setelah ini aku pergi gimana? "Tanya rafa hati-hati dengan lembut ke arah rania

"Hah? Pergi emang kamu mau pergi kemana? " tanya rania saat mendengar pertanyaan itu dari rafa

"Aku kuliah di las vegas"jawab nya to the point

"Hah.."jawab rania sambil melepas genggaman tangan rafa yang barusaja terpaut di jari-jari nya "bohong kan fa? Ayah sama bunda pasti nggak bakal nyuruh"lanjut rania masih dengan raut wajahnya yang tidak percaya

"Tapi ini, ayah sama bunda yang nyuruh ran" -rafa

"Berrti kita bener-pisah dong"jawab rania dengan mata yang sudah berkaca

"Nggak, kita nggak bakal pisah. Kita cuma pisah secara tempat. Tapi nggak buat hati" jelas rafa pada rania

"Tapi itu nggak sebentar rafa"-

your my first&true love♡ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang