28. sekolah

841 52 8
                                    

Happy reading😋

Hayi-hati BAPER⚠

******

"Maafin aku" ucap rafa sambil mencium tangan rania lembut, dan berhasil membuat air mata tak bisa tertahan lagi

*******

Rafa pov

Orang pertama yang gue liat saat mata gue udah benar-benar ada di titik fokus nya adalah seseorang yang sedang menutup mulut nya dengan sebelah tangan nya dan bersandar di bahu orang sebelahnya

Terlihat sekali dia menangis karna matanya memerah dan basah, di sekitar matanya sembab dan wajah yang lelah.  Selain dia,  ada seseorang yang sangat berharga dalam hidup gue, Bunda.

Dan orang-orang yang selalu berisik,  tapi bisa buat hari-hari gue yang sempat terpuruk,  kembali berwarna.

"Ternyata dia khawatir" itu yang pertama kali gue gerutuki saat melihat rania meangis di sandaran dinda.

******

"Akhirny kamu bangun fa.. Aku kangen sama kamu"-rania

"Kamu? Siapa? " -rafa

******

Gue dengan jelas ngeliat mata rania berkaca-kaca. Lucu banget,  gue kangen sama dia,  padahal baru 2 hari gue tinggal tidur,  maksud gue.gue koma.

Karna gue nggak tega liat rania nangis, terutama bunda.  Gue langsung jujur aja kalau gue sebenernya nggak amnesia. Gue cuma kangen aja sama mereka.  Alhasil gue bahagia.

Rafa pov off

"Maaf.." ucap rafa yang masih terbaring tapi hanya dengan infus di tangan nya.

"Buat.. " jawab rania sambil memainkan tangan rafa yang ada di genggaman nya

"Maaf udah buat kamu khawatir" lanjut rafa dengan mata yang menatap rania

"Ssstt.. Ngomong apa sih,  udah nggak apa-apa yang penting sekarang kamu sembuh. Terus bisa sekolah lagi" ucap rania dengan senyum di wajahnya. Dan dibalas oleh rangga sebagai jawaban.

"Ran.. " panggil rafa,  dengan wajah yang terlihat menahan sakit

"Iya.. Kenapa? " tanya rania sambil berdiri dari duduk nya

"Kaki kiri aku sakit" jawab rafa yang sekarang terlihat kesakitan

"Ya ampun,  fa jangan banyak gerak. Kaki kamu lagi bermasalah, tapi nggak apa-apa kok, kamu jangan banyak gerak ya" jelas rania sambil tersenyum tulus kepada rafa

"Iya, tapi aku bosan di sini terus aku mau pulang" rengek rafa kepada rania tapi rania hanya tersenyum sambil mengangkat kedua alisnya

"Kamu tuh ya,  bener kata bunda"-rania

"Hah bunda? Bunda cerita apa aja ke kamu? Pasti yang nggak-nggak ya" tanya rafa sambil memasang wajah yang lucu bagi rania

"Hhh, nggak kok"  jawab rania dan tangan nya yang mencubit pipi rafa

"Eh.. Sakitt, kamu curang.. Cari kesempan waktu aku lagi gini" omel rafa, yang sekarang memegang tangan rania

your my first&true love♡ [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang