4. Cinta ?

786 29 0
                                    

Sorry for typo
Happy reading guys..

Sandra meloncat tinggi dan berhasil memasukan bola ke dalam ring. Permainan selesai. Sandra tersenyum puas saat kelompok mereka menang.

"Lo keren San, siap-siap tanding ya.." ucap Agatha, kakak kelasnya. Sandra tersenyum samar "thank's kak.. " Sandra berjalan menuju pinggir lapangan dan menenggak air mineral dalam botol hingga tersisa setengahnya.

"Keren pokoknya lo! Kalau gini, tim basket kita pasti juara deh" Kirana, kapten tim basket puteri menghampiri Sandra.

"Makasih Kin, kamu juga keren kok!! Bangga lah punya kapten basket kayak kamu" Kirana tertawa kecil "lah lo bisa aja.." Kirana menepuk bahu Sandra dan beranjak bersama teman-temannya yang sudah lebih dulu meninggalkan lapangan.

"Hai, San! " Sandra menoleh menuju sumber suara dan mendapati Adit yang berdiri di belakangannya. "Oh, Adit! Ada apa sih, tumben" Adit terkekeh.

"Gak, cuman mau ngungkapin kekaguman aja, emangnya gak boleh nih. Kalau gak boleh gue pergi.." Sandra menggeleng "bu- bukan gitu, ya tumben aja gitu . Biasanya juga langsung rangkul " Adit mengusap tengkuknya . "Ho.. Ho sekarang kan udah ada yang deket sama lo, takut di gorok sama orangnya. Apalagi orangnya tempramen ha..ha" Sandra mencebikan bibirnya "apa sih lo.." Adit terkekeh "jangan GR, hah.. Apa lo berharap gue bahas tentang Rasyid ya.." Sandra bersemu merah kemudian memukul lengan atas Adit hingga membuat Adit mengaduh.

"Ih, serem banget. Dikit-dikit mukul, dikit-dikit nginjek. Lo turunan hulk ya, makannya kalau marah mukul terus" Sandra menjadi jengkel dengan Adit, benar-benar membuat dirinya sangat jengkel.

"Adit ih..! " Sandra menginjak kaki Adit, Adit hanya tersenyum karena sudah kebal dengan injakan seperti ini.

"Ih, jangan ngambek mulu dong! Lucu mirip kayak amak bagong.. Ha.. Ha" Sandra meninggalkan Adit yang masih tertawa renyah di belakangnya.

Sandra berjalan cepat, kesal akan ledekin Adit yang membuatnya ingin menendang Adit jauh hingga ke pluto.

Sandra masuk ke wc perempuan untuk berganti pakaian. Ia bercermin di cermin yang berada di atas sepanjang wastafel. Rambut coklat yang asalnya ia ikat membulat, ia lepas dan mengepangnya menyamping membuat dirinya terlihat sangat manis. Bibir merah mudanya terasa kering. Ia membasuh seluruh wajahnya dengan air dingin dari keran. Sandra mengeringkan wajahnya menggunakan handuk kecil yang terdapat pada tasnya.

Setelah dirasanya bersih, Sandra pergi dari wc perempuan untuk pulang menunggu jemputan Hasan, paman Zakiya.

Kedekatan Sandra dengan Zakiya juga berakibat dengan kedekatan Sandra dengan keluarga Zakiya. Mereka sudah menganggap Sandra bagian dari keluarga mereka.

Sandra berjalan melewati koridor-koridor kelas yang panjang. Di pinggirnya terdapat bunga-bunga dalam pot yang biasanya diisi bunga mawar. Tak hanya di bawah, tapi diatas pun tergantung pot-pot yang diisi tanaman hias yang menggantung dan terkesan memberikan efek menyegarkan untuk mata. Tanaman dan bunga yang terpelihara dengan baik membuat Sandra tak bosan melihat-lihat di samping kiri dan kanannya.

Namun, kekaguman itu perlahan sirna saat matanya menangkap bayang-bayang orang yang berkelahi di taman yang berjarak beberapa meter dari tempatnya berdiri.

Salah satu dari siswa itu menduduki siswa lain dan terus memukulinya dengan brutal. Dan yang membuatnya sangat terkejut adalah salah satu diantara mereka itu Rasyid.

Sandra tersadar dari keterpakuannya dan menghampiri Rasyid yang sedang berkelahi.

"RASYID..!!! " panggilan itu berhasil membuat Rasyid menoleh mendapati Sandra yang tengah menghampirinya dengan wajah yang panik.

BERHIJRAH atau TIDAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang