6. Usaha Nanda

1.2K 90 5
                                    


••••

"Eh, anaknya temen My mom! Tunggu!" langkahnya tergesa-gesa menuju seseorang yang barusan dipanggilnya, sambil mengayunkan satu tangan kedepan dengan gerakan lebay.

Dia Nanda.

Tentang masalah Kondangan kemarin, ternyata Sagam adalah anak dari teman mamanya Santi saat menginjak bangku SMP dulu. Kenapa bisa ingat? Ternyata lagi, acara kondangan kemarin adalah bukan acara nikahan atau sunatan. Tapi, acara reunian teman seangkatan SMP mamahnya. Jadi, mamahnya memang sudah masuk kedalam grup chat angkatan SMPnya di sosial media dan sudah ber-chat ria dengan bunda Sagam sebelumnya.

Kenapa, namanya kondangan? bukan reunian?

Karna, katanya mereka ingin membuat konsep unik yaitu 'Reunian rasa kondangan'.

"Apa?" orang itu membalikkan tubuhnya menghadap Nanda, dia Sagam.

"Nih.. Aqua. Buat lo nanti latihan basket, gue nggak bisa nungguin lo nanti." ujar Nanda, sambil menyodorkan air mineral kepada orang yang diajaknya bicara.

"Kenapa?"

"Ada something." jawabnya dengan mata yang menyipit sok misterius.

"Ini bukan tentang masalah sesuatu, ataupun itu Nan. Tapi tentang kesepakatan!" mendengar itu, Nanda semakin dilanda rasa serba salah sekarang. Di satu disisi ia ingin menjalankan misinya dan disisi lain ia juga terkait dengan perjanjian sialan itu.

"Kenapa sih Gam, sehari aja gue bebas dari tanggung jawab sialan itu. Apa nggak bisa?" tanyanya sambil menatap orang itu sok sedih.

"Nggak!" tatapan matanya menajam, yang membuat Nanda membelalakkan matanya kaget karna suaranya yang tiba-tiba tersebut.

"lo tetep. Tunggu. Gue. Nanda." tambahnya lagi, dengan memenggal dan menekan setiap kata yang diucapnya.

"ishh, kok gitu sih? Privasi guenya kapan? Sagam." Nada bicaranya ia buat sehalus mungkin, berharap lawan bicaranya dapat luluh seketika.

"Persetan sama urusan lo." jawabnya acuh, sambil mengedikkan bahunya. Nanda mengerucutkan bibirnya sebal sambil memikirnya sesuatu. Seperkian detik berlalu Nanda menjentikkan tangannya, ia ada ide.

"Gimana kalau lo ajak Sari aja, Gam? Sekalian PDKT, gimana?" pertanyaan tersebut tampak tidak diterima baik oleh Sagam, terbukti dengan Sagam yang menatapnya tajam sambil mengerenyitkan dahinya.

"Nggak." ucap Sagam, sangat singkat dan jelas.

"Bodo lo mau setuju apa kaga, pokoknya Sari gantiin gue. buat tungguin lo latihan, titik." setelah mengucapkan itu, Nanda melangkah menjauhi Sagam menuju kelasnya. Seakan melupakan sesuatu, langkahnya terhenti dan ia membalikkan badannya "Ohh... iya jangan lupa LINE Sari ya, biar dia nyangkanya lo yang ngajak dia karna kemauan lo sendiri, oke?" tanpa persetujuan Sagam lagi, ia kembali melangkah menjauhi orang itu.

'KAMPRET' sepeninggal Nanda, Sagam mengumpat lalu berjalan pergi menuju kelasnya.

••••

"Semuanya berdiri!" suara guru dari arah pintu mengintrupsi kegiatan mereka untuk berhenti sejenak, mereka menatap guru Bk yang masuk ke kelas mereka dengan bingung.

IPS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang