Prolog

11.6K 315 19
                                    

Purwokerto, 14 Juli 2017

07.50 WIB, RUANGAN OSIS SMA RAJAWALI

"Ini Alvin mana lagi? Kaga muncul-muncul!" Gerutu Bella.

"Iya nih cuma kurang dia doang." Tambah yang lain.

"Kalo dia masih lama datengnya bakal selesenya lama juga, padahal gue kan mau nge date sama ayang Aisyah.". Ucap Ilham. Yang dibalas seruan oleh semua anggota OSIS.

"Digantiin lo aja dulu deh Dit." Ucap Vian.

"Enak aja lo main tunjuk-tunjuk!" ketus Adit sang wakil.

Disaat ruang Osis sedang ada keributan gara-gara sang ketua belum memunculkan batang hidungnya. Di Koridor sekolah sedang ada keributan para cewek yang meneriaki sang ketua yang sedari tadi di tunggu-tunggu.

Cowok ber almamater biru tua itu baru saja berangkat dan sekarang dia sedang berjalan di koridor sekolah menuju ke ruang Osis. Dia dengan santai nya mendengarkan musik lewat headphone putihnya sambil berjalan di koridor tak menggubris teriakan heboh dan alay mereka.

Ya, cowok bermata dan berambut coklat itu memang sangat tampan dan memiliki hidung yang mancung bak orang luar negeri. Dia Alvin, Alvin Devon Benedict.

Ketika sudah sampai di depan ruang osis, Alvin membuka panel pintu yang terdapat tulisan RUANG OSIS RAJAWALI. Seketika suara keributan dan kegelisahan yang tadi mengisi ruangan tersebut menjadi diam sejenak lalu beberapa detik kemudian terdengar suara sorakan.

"Yee akhirnya pak Ketu dateng juga setelah sekian lama," sorak cowok bermata sedikit bulat dan badan berisi namun tidak terlalu gendut tetapi ideal.

"Brisik Fa! Alay tau ga!," omel Ferlina.

"Sirik yee," ledek Aufa sambil menjulurkan lidahnya.

"Diem lu Fa, lama-lama gue sumpel tuh mulut pake kertas laporan," balas Ferlina sembari mngambil ancang-ancang untuk menyumpal mulut Aufa.

"Eh lilin! Pake acara sumpel sumpelan segala," crocos Aufa.

"Hahahahaha Lilin,"tawa Vian.

"Ihhh, bukan Lilin! Nama gue Ferlina,"pekik Ferlina.

"LILIN!," seru Aufa dan Vian lalu mereka tos untuk kemenangannya.

"Bodo ah!," ketus Ferlina sembari melipat kedua tangannya di dada.

Alvin tidak menghiraukan teman teman nya yang berisik dan nyrocos sedari tadi, ia sibuk membaca berkas yang ada di meja nya dengan teliti. Tiba-tiba pak Didi pembina Osis di sekolahnya datang ke ruang Osis.

"Gimana? Udah selese?"tanya Pak Didi.

Yang ditanya hanya mengangguk.

"Kalau begitu kita mulai saja,"

Seketika orang orang yang sedari tadi ribut langsung mengubah posisinya menjadi rapi dan tertata.

"Ya, Assalamualaikum wr.wb," ucap Alvin.

"Waalaikumsalan wr.wb," jawab seisi ruangan.

"Okeh kita akan menyusun kegiatan untuk MPLS selama 3 hari yang akan  berlangsung besok"

-POTEK-

TADAAAAAAAAAAAA!! ada cerita baru ini. Ada yang rindu masa MOS/MPLS? Kalo author jelas rindu, karena itu moment yang asik dan berkenan. Karena author keinget MPLS kemaren jadinya ada ide buat cerita ini.

Semoga kalian suka yaa:)

POTEK [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang