kalo gue pinjem barang orang terus hilang sikap gue biasa aja, tapi kenapa gue khawatir kalo barang lo yang hilang?
-Alfy HinataBrukk
Raya melempar papper bag yang berisi rok Alfy dan kantong plastik hitam. Terpapar jelas senyuman sumringah dari wajah Raya.
"Mana rok gue?" Tanya Alfy, yang membuat senyuman dari bibir raya luntur.
"Temen lagi seneng bukannya nanya 'Raya kenapa kok seneng banget hari ini?', malah langsung to the point rok" Cicit Raya sambil bibir yang di majukan.
"Yaudah, lo seneng karna di suruh nemenin kak Bastian kan?" Tebak Alfy. Tiba-tiba satu jitakan mendarat di kepala Alfy.
Aishhh
"Salah, masa pas gue ke rumah lo tadi, tiba-tiba kak Andrian ngajak gue jalan ke mall nanti pualng sekolah, mukjizat" Jawab Raya antusias
"Hah? Kesambet apa kakaknya Beruang kutub ngajakin lo pergi? Ke mall lagi" tanya Haidar sambil terkekeh. Sekarang gantian satu jitakan mendarat di kepala Haidar. Lalu Alfy pergi berniat mengganti roknya. Diikuti dengan Raya
"Dih Marah" Ucap Haidar dengan nada meledek.
Fyi, Haidar itu anak IPS2 sedangkan Raya dan Alfy IPA2. Raya dan Alfy sebenarnya sudah satu sekolah sejak SMP, Tapi mereka dekat ketika menjadi temen sekelas kelas 10 dan sekarang semakin dekat. Haidar itu teman kecil Raya, jadi, mula Haidar dan Alfy kenal, ya karena Raya. Raya juga sebenarnya sudah jatuh cinta pandangan pertama kepada kakanya Alfy, Kak Adrian dari SMP kelas 8. Pas pengambilan rapor Alfy.
🍑🍑🍑
Kringgg
"Fy gece, udah bel" Teriak Raya dari luar
"Iya iya" Jawab Alfy sambil membuka pintu.
"Ini taro mana ya?, soalnya bau banget darah" Tanya Alfy sambil menunjuk jaket Haidar dan roknya.
"Udah taro di papper bag dulu,terus tuh taro di pinggir wastafel, udah telat nih" Cicit Raya , lalu merebut papper bag yang di pegang Alfy dan menaruhnya di pinggir wastafel
"Aman?" Tanya Alfy memastikan.
"Aman udah ayo" Tarik Raya pada tangan Alfy.
Alfy dan Raya berlari menuju kelasnya, untung toilet masih berada di lantai Dua jadi, tidak terlalu jauh.
Untung Bu Haryati belum masuk.
Baru Alfy dan Raya duduk di kursi, pintu terbuka terlihat wanita paruh baya masuk kelas.
"Maaf anak-anak ibu telat" Ucap Bu Haryati untuk meminta maaf atas keterlambatannya.
"Gapapa bu" Ucap siswa serentak dengan nada bahagia.
"Keluarkan buku matematika kalian" Ucap bu Haryati sambil menata barang-barangnya di meja guru.
"Ray, lo serius itu jaket sama roknya aman?" Tanya Alfy lagi. Jujur Alfy sedari tadi resah, bagaimana kalau jaket dan roknya di buang sama petugas kebersihan?, Alfy tidak masalah pada roknya tapi yang menjadi masalah jaket Haidar.
"Udah, aman, fokus" Ucap Raya dengan tatapan ke depan. Alfy pasrah dan melihat ke depan untuk mengikuti pelajaran bu Haryati
🍑🍑🍑
Kriingg.
Alfy langsung keluar menuju kelas, sudah pasti tujuan adalah toilet.
Alfy membuka pintu toilet cukup keras, untung toilet lantai dua sepi. Karena kebannyakan siswa memakai toilet yang di lantai satu, karena dekat kantin. Seseorang masuk dengan napas terengah-engah juga.
"Ada ga?" Tanya Raya
"Ga ada, gimana dong" Ucap Alfy dengan nada bingung. Lalu Raya mengerutkan dahinya
"Lo aneh, kemaren lo minjem baju olahraga gue, terus hilang, lo ga sepanik ini, emang jaket siapa si?" Tanya Raya. Memang Alfy merasa sepertinya ini bukan dirinya, karena sekarang ia merasakan panik luar biasa kalau jaketnya hilang.
"H-haidar" Jawab Alfy gugup.
"Kok lo gugup?, jangan-jangan.." Tebak Raya sambil mengeledek
"Kantor petugas kebersihan dimana?" Tanya Alfy tanpa basa-basi. Sebenarnya untuk memotong ucapan Raya tadi.
"Lo ga tau? Di sebelah ruang TU" Jawab Raya.
Alfy langsung membalikan badan dan menuju pintu, belum Alfy membuka tapi pintu sudah terbuka, nah itu Mbak Lastri-petugas kebersihan.
"Mbak, liat papper bag di sini ga?" Tanya Alfy sambil menunjuk pinggiran wastafel
"U-udah di buang non, soalnya tadi bau darah" Jawab Petugas kebersihan
"Buang di tempat sampah mana?" Tanya Raya kepada Mbak Lastri
"Kayaknya udah di bawa Truk sampah deh, soalnya mbak buangnya udah dari tadi pagi sekitar jam 9an, maaf non Mbak ga tau" Ucap Mbak Lastri meminta maaf.
Yaudahlah
"Yaudah mbak gapapa, itu juga salah saya" Ucap Alfy, lalu langsung membalik badan dan menuju pintu, Sambil di ikuti Raya.
🍑🍑🍑
Alfy dan Raya menuju kantin. Seseorang melambaikan tangannya mengisyaratkan bahwa Alfy dan Raya harus segera ke sana. Alfy menghampiri tangan itu dan Haidar sudah duduk manis di meja itu.
"Mana jaket gue?" Tanya Haidar to the point.
"Mmm... gue balikinnya.."
"Jaketnya hilang" Potong Raya cepat.
"Hah?" Ucap Haidar kaget. Alfy dan Raya duduk di depan Haidar
"Jadi, Rok sama jaketnya ke buang sama Mbak Lastri" Ucap Raya menjelaskan. Sedangkan Alfy hanya diam.
"Kok bisa?" Tanya Haidar masih penasaran.
"Karena tadi kita buru-buru, gue suruh Alfy taruh Papper Bag nya di pinggiran Wastafel, karena ga mungkin gue sama Alfy bawa papper bag yang bau darah ke dalam kelas. Salah gue sih" Jelas Raya panjang lebar. Tiba-tiba Alfy menatap Haidar,
"G-g-gue.."
"G-ggue... Sorry" Ucap Alfy terbata-bata, dan langsung menunduk. Jujur ini sulit bagi Alfy untuk mengucap kata maaf kepada orang lain kecuali kepada kedua kakaknya.
"It's okay, tapi untuk menebus kesalahan lo, lo nemenin gue buat beli jaket lagi besok?" Tanya Haidar akan kesepakatannya.
"Oke, T-tapi pake duit lo kan?" Tanya Alfy waspada
"Lo kan Holkay" Ucap Raya sambil tertawa renyah
Terjadi hening 10 detik.
"Oke, kita buat kesepakatan lagi. Kalo misalkan lo yang bayar jaketnya kita hanya jalan sekali, tapi, kalo gue yang bayar jaketnya lo harus jalan sama gue 2 minggu, gimana?" Tanya Haidar.
Gimana ya
"Mmm, seminggu ya?" Tawar Alfy
"Oke, seminggu, dan setiap pulang sekolah,deal?" Ucap Haidar sambil mengulurkan tangannya dan di balas dengan tangannya Alfy.
"Deal"
Ku tunggu Vomment dari kalian ❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE-Kehidupan Remaja SMA
Roman pour AdolescentsGadis yang memiliki sifat manja jika menemukan boneka lucu, dan merengek untuk meminta seseorang membelikannya. Sampai suatu hari sifat Gadis itu berubah ketika melihat kejadian yang sangat menyeramkan bagi dirinnya. Sifat Gadis itu berubah 180 dera...