Dasar cewek
-Haidar Veldey.Kak Aldy berjalan menuju ruangannya. Dia benar-benar mersakan mood paginya ini sangat rusak.
"Pagi Komandan" Sapa seseorang.
Redindra- Bawahan sekaligus sahabat Kak Aldy dari Akmil.
Kak Aldy hanya membalasnya dengan tersenyum tipis lalu melanjutkan jalannya menuju kantor.
"Kenapa lo?, tumben senyum ke gue," Tanya Redindra sambil mensejajarkan posisinya dengan Kak Aldy.
Kak Aldy hanya terdiam.
"Masalah?" Tanya Redindra lagi.
"Udah ah, banyak kerjaan gue, jangan ganggu" Jawab Kak Aldy sambil mempercepat langkahnya.
Redindra hanya menggeleng.
"Dasar aneh"
🍑🍑🍑
Alfy menyusuri koridor lantai tiga. Otaknya terus berpikir oleh mimpi semalam.
Seseorang berdehem, dari belakang Alfy.
Alfy menoleh ke belakang.
Kenny.
Alfy meluruskan kembali pandangannya ke depan, dan melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
Kenny mengejar Alfy. Tetapi Alfy mempercepat langkahnya.
Tetap saja Alfy kalah, karena Kenny menahan Alfy dengan memegang lengannya.
"Lo kenapa sih?" Tanya Kenny, sambil melepaskan genggaman tangannya itu.
Karena Kenny tau Alfy sangat benci di genggam tangannya.
"Ga" Jawab Alfy singkat.
Lalu Alfy kembali berjalan dengan langkah cepat.
"Gue masih khawatir kalo lo masih benci gue" Teriak Kenny dari belakang.
Alfy langsung terdiam di tempat dan memundurkan langkahnya.
"Terserah"
Lalu Alfy meninggalkan Kenny yang masih diam di tempat.
🍑🍑🍑
Alfy masuk ke kelasnya dengan mood yang sangat berantakan.
Alfy terdiam, karena sudah ada Haidar yang duduk di kursinnya, lebih tepatnya Haidar sedang berbicara dengan Raya.
"Orangnya dateng" Ucap Raya sambil meluruskan posisi duduknya.
Alfy hanya menatap mereka dengan muka datar.
Lalu menaruh tasnya di meja.
"Lo baik-baik aja?" Tanya Raya.
Alfy hanya menatapnya aneh.
"Emang ada yang salah sama muka gue?, bibir gue pucet?" Ucap Alfy dan langsung mengobrak-abrik tasnya dan mencari liptint.
Ketika ingin memakai liptint, liptint tersebut di rampas Haidar.
"Lo lebih cantik natural," Ucap Haidar sambil memasukan liptint ke dalam saku celanannya.
"Btw, tumben lo pake-pake liptint, biasannya lo kalau ke sekolah bedakan doang, pake lipbalm aja jarang, nah ini bawa-bawa liptint" Sindir Raya.
"E-e-nngak, i-i-ini liptint kemarin di kasih" Jawab Alfy berbohong sebenarnya Alfy kemarin yang membelinya sendiri di Olshop, dan ingin merubah bibirnya yang pucat menjadi bibir yang agak cerah.
Lalu Haidar berdiri dan mengusap bibir Alfy.
"Warnannya lebih bagus begini, ga usah ditambah-tambah warna yang lain" Ucap Haidar sambil tersenyum tipis.
"Ada orang" Ucap Raya datar.
Lalu Raya membuka tangannya, yang artinnya dia meminta sesuatu.
"Mana liptint-ya?, kayaknya warnannya bagus" Pinta Raya.
"Ga"
"Loh, itu kan Liptint-nya Alfy" Ucap Raya sewot.
"Ga, nanti Alfy ikut-ikutan pakai" Ucap Haidar.
"Lah, lo siapannya Alfy, larang-larang Alfy pakai liptint?" Tanya Raya sekaligus menyindir Haidar.
Haidar bungkam.
"Noh, dan lo ga boleh pakai-pakai" Ucap Haidar sambil menunjuk Alfy.
"Cih, serah gue" Ucap Alfy sambil melihat Haidar sinis.
"Gue bilang engga, ya engga" Ucap Haidar dengan sewot.
"Kenapa?, serah gue dong"
"Gue ga mau bibir cantik lo rusak karena Benda kayak begitu"
"Tinggal pake lipbalm" Ucap Alfy lalu merebut liptint-nya dari Raya, dan langsung keluar kelas berniat menuju kantin, dan Raya langsung mengikuti Alfy.
Haidar hanya melongo.
Dasar cewek.
Haloo guys👋
Dapet ga feelnya? Wkwk
Hope U like and Enjoy❤❤❤❤
Typo betebaran.
Jangan Lupa VOMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE-Kehidupan Remaja SMA
Genç KurguGadis yang memiliki sifat manja jika menemukan boneka lucu, dan merengek untuk meminta seseorang membelikannya. Sampai suatu hari sifat Gadis itu berubah ketika melihat kejadian yang sangat menyeramkan bagi dirinnya. Sifat Gadis itu berubah 180 dera...