.
.
.
.
Taehyung itu bukannya tidak suka, dia juga bukannya keberatan atau bagaimana. Tapi, dia itu sebal jika orang-orang tak berkepentingan semacam anggota tim basket tiba-tiba saja datang menyerusuk kedalam kamar rawatnya seperti ini. Heh, kalian tidak punya perasaan ya?! Dimana hati nurani kalian yang sekecil upil badak itu?! Kenapa tega sekali mengganggu momen indah Taehyung si stalker berbudi luhur ini bersama Jungkook yang hanya terjadi sekali seumur hidup ini hah!! Dasar menyebalkan!
.
"yak! Park Jimin, kau kemari untuk menjengukku atau modus pada Yoongi hyung hah! Dasar bantet sialan!"
.
Pemilik nama lengkap Park Jimin itu hanya menjulurkan lidahnya pada Taehyung yang tengah berbaring dililit selang infus tiga meter dihadapannya. Masa bodo soal Taehyung dan bacotan sialannya itu, yang penting dia bisa melancarkan segala macam upaya agar Min Yoongi melihat kesungguhan hatinya.
.
Dalam hati nurani yang terdalam Taehyung benar-benar ingin melemparkan botol infusnya pada wajah menyebalkan Jimin. Bagaimana tidak, omongannya yang berguna itu hanya dianggap angin lalu men. Aish. Benar-benar!!
.
Tapi, niatan berbudi luhurnya itu harus kandas karena Jeon Jungkook datang, membuka lebar pintu rawatnya dengan kaki sedangkan tangannya sibuk membawa kantung belanjaan untuk para perusuh yang tidak patut untuk diundang ini.
.
"hanya ini yang ada di kantin rumah sakit." Jungkook meletakkan katung plastic berisi minuman serta makanan ringan sebagai sesajen untuk para anggota tim basket. Tch, mereka itu memang benar-benar sialan. Pikir Taehyung. Datang-datang tidak membawa apapun dan malah menghabiskan makan disini. Seharusnya mereka diusir saja kenapa malah dibelikan makan lagi?! Aish, Jungkook itu memang terlalu baik, Taehyung jadi gemas sendiri. Ugh.
.
"Jungkook... aku juga mau itu." Rengekan manja dari Taehyung membuat Jimin menlurkan lidahnya berpura-pura mau muntah, sedang Jungkook. Hm, sang kapten dengan segudang kebangsatan itu malah dengan patuh mengambilkan satu potato chip pada Taehyung hingga si empunya tertawa begitu lebar.
.
Hm. Pikir Jimin ini benar-benar keajaiban dunia yang perlu diabadikan. Bagaimana tidak, kaptennya itu aka Jeon Jungkook paling anti jika disuruh karena orang itu tipe-tipe manusia penyuruh yang paling dominan. Lantas, apa yang baru saja dilihatnya itu tak nyata. Heh. Yang benar saja coba geplak kepalamu sendiri dengan botol pocari isi satu liter setengah itu jika kau tidak percaya dengan apa yang kau lihat sekarang.
.
"hm, Jungkook. Sepertinya kami harus pamit. Kelihatannya Taehyung butuh istirahat." Suara penuh kebaikan yang tanpa pemanis buatan itu mengalun indah dan membuat Taehyung berbinar kagum, malaikat pemilik suara itu adalah Kim Namjoon. Wakil kapten yang seharusnya memang tidak kalah cakep dari Jeon Jungkook dan patut untuk dijadikan objek penstalkeran. Tapi, tidak. Kau tidak boleh tergoda pada rumput tetangga yang lebih hijau Tae. Biar saja halaman rumahmu tak hijau yang penting didalam rumah masih ada boxer Jungkook yang tak ternilai harganya dengan rumput tetangga manapun.
.
Jungkook menoleh, "dia sudah cukup istirahat sejak dua hari lalu, lihat saja tingkahnya." Sontak empat orang lain menatap tingkah Taehyung yang duduk diatas ranjang dengan segenggam potato chips, ya. Stalker pencuri boxer itu memang terlihat tidak butuh istirahat. Hm, tapi tetap saja mereka tak bisa berlama-lama disini. Memangnya tempat ini hotel.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [KookV]
FanfictionKim Taehyung hanyalah sebagian kecil manusia yang berhamburan layaknya debu disekeliling Jeon Jungkook. entah karena alasan apa, entah karena jampi-jampi model bagaimana, Taehyung yang otaknya sudah tak waras sejak diberi izin lahir didunia itu sela...