Ingatan

4.3K 567 149
                                    

.

.

.

.

Saat bahagia, Taehyung memiliki ribuan saat bahagia dalam hidupnya. Saat-saat dimana rentetan kejadian yang mengusik bahagianya seolah tak pernah ada. Saat semua tawa itu menguar tanpa pernah tahu resiko apa yang menanti dihadapan. Menunggu dengan begitu taat hingga begitu bahagia itu habis dia tak perlu menunggu lama untuk menyambut.

.

"kau tahu kalau Jungkook dan Eunha berpacaran?" Taehyung menoleh, mengangguk paham lantas kembali melajutkan tugas mulianya─menyalin jawaban.

.

"kenapa kau biasa saja?" sekali lagi Taehyung mencoba menangkap alasan kenapa teman sebangkunya ini tampak kesal. Jungkook dan Eunha memang berpacaran. Siapa yang tidak tahu hal itu.

.

"karena mereka memang serasi, lantas kenapa?" decakan sebal yang terbit malah membuat kening Taehyung berkerut penasaran. Hansung, apa Hansung juga menyukai Eunha si kapten cheers itu?

.

"kau menyukainya?" Taebak Taehyung dengan wajah datar. Serius, Hansung benar-benar ingin menggeplak kepala bocah bernama Taehyung ini sekarang karena mencetuskan pertanyaan idiot macam itu!

.

"suka dengkulmu hah! Kau kan yang berpacaran dengan Jungkook! Kenapa aku yang kau jadikan tumbal?!

.

Berpacaran, eh?

.

"siapa yang berpacaran dengan Jungkook?" Taehyung mulai serius, bocah berbalut seragam SMP itu menatap temannya kesal atas tuduhan tak berdasar yang dia umbar-umbar. "aku tidak berpacaran dengannya!"

.

"lalu apa namanya kalau setiap hari kau diantar jemput oleh Jungkook? Belum lagi kegiatan anehmu yang selalu menempel-nempel pada Jungkook disetiap kesempatan! Semua itu apa namanya?!"

.

Taehyung mencibir, "aku dan Jungkook tetangga! Kami bahkan sudah kenal sejak dalam kandungan! Memangnya tidak boleh jika begitu?"

.

Keduanya diam, Hansung menghela nafas bosan karena jawaban tak kreatif yang selalu saja sama sedang Taehyung diam karena kesal. Mereka tetangga, hubungan mereka cukup baik, dan Taehyung memang lebih suka berangkat serta pulang bersama Jungkook, menempel? Apa itu tidak diperbolehkan? Jungkook saja tidak perduli. Lagi pula Taehyung kan mengagumi Jungkook, dia fans nomor satu Jungkook!

.

"tch sudahlah. Cepat selesaikan saja kegiatan menyalinmu itu!"

.

.

.

.

.

Taehyung menyangga kepalanya yang pening dengan sebelah tangan, matanya yang indah menyapu seluruh ruangan dengan tekun sebelum suara knop pintu terputar mengalihkan atensinya. Pemuda berjersey biru dengan otot lengan mencolok ingin di colek-colek manja. Jeon Jungkook, kenapa pemuda bermarga Jeon itu selalu saja coba menggoda ketahanan iman Taehyung hah?

.

"sudah sadar?"

.

Tubuh tegap itu duduk disamping ranjang Taehyung, menatap sang stalker berbudi yang dengan cengiran bodoh malah menjawab. "aku mau pingsan lagi saja supaya kau gendong sampai rumah."

STALKER [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang