.
.
.
.
.
Seketika Taehyung terbangun, suara sialan Jimin yang ada dibelakang membuatnya terganggu. Belum teriakan teman-teman sekelasnya yang bertambah bising detik demi detik. Taehyung mencoba melihat jam dinding yang terpekur di tempat. Dia bosan, sama seperti Taehyung yang kini memilih hiburan lain dengan mendua pada ponselnya. Ah, Taehyung ingat dia mematikan ponselnya sebelum pelajaran dimulai.
.
"Eh, Jungkook?"
.
Tak menyembunyikan rasa terkejutnya, Taehyung membuka pesan singkat Jungkook yang tampaknya dikirim beberapa jam lalu. Ada apa? Pikirnya, tumben sekali Jungkook mengirimi Taehyung pesan. Kenapa ya? Coba Taehyung ingat-ingat dulu. Pagi ini dia jadi anak yang manis kok, tidak menggoda Jungkook ataupun menyusup pada lemari pakaian, dia juga tidak mencuri-curi pandang pada keranjang pakaian, pokoknya seingat Taehyung dia sudah tak melakoni profesi stalker berbudi yang cinta damai selama sekian hari. Hm, jadi... Kenapa Jungkook mengirimi Taehyung pesan? Siapa yang betani mencuri boxer Jungkook melangkahi Taehyung hah?
.
Jangan kabur, kau harus ikut latihan sore ini.—Jungkook
.
Taehyung mendengus satu detik setelah membaca pesan Jungkook. Heh, kenapa juga Jungkook repot-repot mengiriminya pesan semacam ini. Taehyung juga hanya dapat bagian duduk dikursi tunggu jika ikut latihan. Percuma saja, percuma... Akan lebih berfaedah jika dirinya kembali melakoni tugas mulia sebagai stalker dan kembali bertegur sapa dengan boxer-boxer lucu milik Jungkook. Ya kan?
.
"Woy Kim, ayo ke kantin!" Jimin berteriak.
.
Taehyung menoleh singkat, "Ya. Tunggu."
.
.
.
.
.
Mata tajam Jungkook menatap awas wajah-wajah familiar yang bertebaran dikantin sekolah. Sesekali menyedot Jus mangga dihadapan tanpa mengendurkan pengawasan pada pintu masuk kantin, Namjoon menatap Hoseok yang sibuk dengan acara membujuk Yoongi makan. Berdeham pelan sembari menyenggol Hoseok guna bertanya ada apa gerangan kapten Jeon mereka itu. "Kenapa?" tanya Hoseok kesal.
.
Namjoon menggerakkan dagunya menunjuk arah Jungkook yang masih fokus pada pintu masuk kantin. Hoseok yang tau kemana arah pertanyaan Namjoon pun hanya menghela napas, mengusap pelan puncak kepala Yoongi lantas berujar. "Ah, itu Jimin dan Taehyung!"
.
Tiba-tiba Jungkook berdiri, memicing tajam pada Hoseok sebelum berseru. "Dimana mereka?!"
.
Serius, bahkan satu tahun berteman dengan makhluk semacam Jeon Jungkook tak membuat Kim Namjoon ini mengenal tabiat manusia kejam bin tsundere macam ini. Hhh, lelah batin Hoseok, lelah..
.
"Masih dijalan, nah... Itu mereka." Hoseok dengan tenang menunjuk dua manusia bermarga Park dan Kim yang tengah berdebat entah apa, satu dengan wajah tertekuk maksimal sedang satu lain dengan wajah sumringah memuakkan. Park Jimin, manusia yang tengah tersenyum nista itu menoleh, matanya bertaut pada seggerombolan tim inti basket dan berlari tiba-tiba seolah dirinya sedang syuting iklan. "Hyung, kau belun memesan makan? Mau kupesankan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER [KookV]
FanfictionKim Taehyung hanyalah sebagian kecil manusia yang berhamburan layaknya debu disekeliling Jeon Jungkook. entah karena alasan apa, entah karena jampi-jampi model bagaimana, Taehyung yang otaknya sudah tak waras sejak diberi izin lahir didunia itu sela...