#07.First Contract

17 2 0
                                    

vote and commentnya please

Happy reading guy's

****

"Morning Davin!" sapa Sesil saat bertemu Davin di lobby kantor.

"Morning Sesil!" balas Davin.
"Siap hari pertama!" tambahnya.Sesil tertawa renyah

"Always I'm ready!" jawab Sesil dengan semangat.

"Hari ini tuan Harlo tidak datang ke kantor jadi tuan punya tugas pertama untukmu!" Sesil menaikkan satu alisnya.

"Apa?" tanya Sesil saat mereka sudah masuk ke dalam lift menuju lantai dimana ruangan mereka.

"Hari ini ada rapat dengan Richards Corp!" Davin menggantung ucapannya karna ingin melihat reaksi dari Sesil namun tak ada perubahan raut wajah pada diri Sesil.

"Lalu kau di minta tuan Harlo untuk mewakili perusahaan untuk sebuah kerjasama kita dengan pihak Richards!" Sesil masih bergeming mendengarkan penjelasan Davin.

"Apa kau siap?" Sesil tersenyum yang entah kenapa membuat Davin merasa dirinya benar2 normal sebagai lelaki.ada perasaan aneh dan kagum saat bersama dengan Sesil.

"Aku akan dapatkan kerja sama itu! Apa aku akan pergi denganmu?" Davin mengangguk.

"Ok aku persiapkan berkasnya lalu kau pelajari!" ucap Davin saat sudah berada di depan pintu ruangan Sesil.Sesil mengangguk lalu masuk ke dalam ruangannya.begitu pun dengan Davin

Banyak pasang mata yang seolah memuja serta mencerca kedekatan mereka.bagaimana mungkin seorang yang baru saja bergabung dengan perusahaan mendapat jabatan tinggi lalu bisa langsung dekat dengan seorang Davin yang terkenal tegas pada karyawan.

"Sesil apa kau masih sibuk?" tanya Davin masuk keruangan Sesil tanpa mengetuk dan itu perintah Sesil yang mode bossynya tadi pagi.

"Tidak Dav kenapa?" Davin melihat kearah meja Sesil dan betapa kagetnya Davin karna berkas yang jumlahnya yang hampir ratusan itu telah bersih dari meja kerja Sesil karna memang Barra Harlo sudah 3 hari cuti dari kantor.

"Kemana perginya semua berkas di mejamu?" tanya Davin karna berfikir sendiri pasti tak menemukan jawabannya.

"Di ruangan Ceo!" jawab Sesil enteng.Davin di buat melongo

"Kau yakin?"
"Kau meragukanku?" tanya Sesil karna memang nada bicara Davin yang seolah tak percaya akan hasil kerja Sesil.

"Tidak tapi bagaimana m---!"
"Ok kalau aku dapat kerja sama hari ini kau harus mengakui kinerjaku!" sela Sesil percaya diri.

"Bagaimana?" tanya Sesil menantang
"Hahha ok2 my bos! Aku tunggu buktinya nanti.kita akan ke Richards Corp setelah makan siang!" Davin geleng2 kepala 'menarik' batinnya.

"Hahha ok tunggu kau akan kalah my sekretary!" balas Sesil lalu mereka tertawa.

Sekarang Sesil sudah selesai makan siang dengan Davin yang lagi2 menganga akan koleksi mobil sport Sesil karna hari ini Sesil memakai Ferrari F12nya untuk ke kantor.mungkin setelah ini Davin harus terbiasa dengan kemewahan dari seorang Sesilia.

"Kau sudah mempelajari berkasnya kan?" tanya Davin entah sudah yang ke berapa Sesil mendengarnya.Sesil memutar bola matanya malas.

"Ck aku belum tua Dav!" kesal Sesil.Sesil akan ingat sifat Davin yang sangat cerewet.

"Hahha maaf2! Aku hanya ingin kau tetap bekerja di Harlo!" ucap Davin sambil mengacak rambut Sesil gemas karna Sesil sudah memajukan bibirnya.nah ini sifat Davin yang Sesil suka.

FLASHBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang