#08.My Uncle

14 2 0
                                    

Vote and comment ya readers

Happy reading..

****

Pagi ini Sesil sudah berada di dalam gedung Felton Group,ini adalah minggu ke duanya berada di Harlo Corp.semua pekerjaan Sesil dapat di tangani dengan begitu mudahnya.dan ya bahkan sampai sekarang Sesil belum tahu bagaimana atasannya itu.

Menurut Davin bahwa tuan Barra selalu mengawasi dan menandatangani setiap kerja sama yang sudah selalu dengan mudah Sesil dapatkan.entah bagaimana Sesil melakukannya dan hal itu membuat Davin selalu memuji Sesil setiap kali selesai meeting dengan client tanpa kegagalan 0,1% pun.

"Ini Felton Group apa kau siap?" tanya Davin

"C'mon Dav,tanda tangan kerja sama pasti akan kita dapatkan" jawab Sesil percaya diri.Sesil tersenyum misterius

"Ck tuan Barra saja sangat kelabakan karna tuan Johny Felton begitu sulit untuk di bujuk!"

"Oh ya? Aku semakin tertantang!" Sesil terkekeh di akhir kalimat yang membuat Davin menelan ludah.

"Apa kau sudah mempelajari berkas yang aku berikan kemarin?" tanya Davin memastikan,dia hanya takut akan meeting ini berakhir dengan penolakan.meski dia sendiri tahu bagaimana performa dari seorang Sesilia.Richards Corp saja dengan mudah dia takhlukkan di hari pertama kerja.

"Dav it's everything ok!" Sesil terus berusaha menekan kekhawatiran pada Davin.

"Ok.I believe you Sil!" jawab Davin seolah meyakinkan dirinya sendiri.

"mari nona dan tuan,tuan Johny sudah menunggu anda di dalam!" ucap seorang lelaki yang Sesil yakini sebagai asisten dari unclenya.

"Thank's" ucap Sesil dengan senyum ramah.lelaki itu tersenyum ramah lalu membuka pintu ruang rapat mempersilahkan Sesil dan Davin masuk.

"Selamat siang tuan Felton!" sapa Sesil ramah saat sudah berada di depan pemilik perusahaan Felton itu.

"Selamat siang nona--!"
"Sesilia dan Davin!" Sesil dengan cepat menyela ucapan Johny dan Sesilia menjabat tangan Johny di ikuti oleh Davin.

"Oh nona Sesil silahkan duduk!" ucap Johny,ya kalau di kantor Sesil tahu bagaimana sifat unclenya.sangat profesional

"Jadi apa yang membuat perusahaan Harlo ingin bekerja sama dengan perusahaan saya?" tanya Johny.Sesil tersenyum ramah.Johny sudah mengumpat beberapa kali dalam hati karna senyum dari Sesil

"Perusahaan kami sangat tertarik dengan kenaikan saham perusahaan anda saat ini,terutama di bidang properti yang sekarang sedang anda kembangkan!" Sesil tersenyum begitu ramah.

"Apa yang kau ajukan agar aku mau bekerja sama dengan perusahaan Harlo?" Sesil menghembuskan nafas kasar.'tak mudah ternyata' batin Sesil.

"Saya tahu bahwa perusahaan anda sedang mengalami masalah pada sektor pengembangan produk! Lalu masalah anda lain adalah ada pada kerja sama anda yang kurang baik dengan Verald Group padahal Verald Group lah yang menjadi tombak pemasaran anda!"

"Saya bisa membantu anda bekerja sama dengan Verald Group dengan mudah jika anda bisa bekerja sama dengan perusahaan kami!" Johny benar2 sudah tidak bisa lagi memilih.Sesil benar2 tahu kelemahan perusahaannya.

Johny memang sedikit tercengang tadi dari mana Sesil bisa tahu.namun pertanyaannya dia telan mentah2 karna Sesil bukan orang yang mudah menyerah apalagi dia sangat tahu sifat Johny.

FLASHBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang