"kau sudah pulang?"
Kim bum seketika melongo saat melihat seorang wanita cantik sedang menunggu dirinya
Namun ia tak senang dengan kehadiran wanita itu.
Wanita itu, namanya In a
wanita yang menjadi penyebab ia dan so eun berpisah.Kenapa??
Karena dia wanita yang so eun cemburui! Wanita yang menyebabkan salah paham antara Dia dan So eun.Kim bum berjalan dengan wajah datarnya menghampiri gadis itu.
"apa yang kau lakukan??" kim bum bertanya dengan emosi saat ia tepat berhenti 1 meter didepan gadis itu. Ia tak ingin dekat dengan gadis pembawa sial itu.
"apalagi?? Mengunjungi mantan kekasihku yang bertambah tampan tentunya" wanita itu langsung berjalan ke arah kim bum dan memeluk kim bum dengan sangat erat sebelum kim bum sempat melarikan diri dari wanita pembawa musibah itu.
Bagaimana tidak??
wanita itu yang membuat salah paham antara kim bum dan so eun semakin besar karena ternyata wanita itu menelpon so eun dan mengatakan hal-hal yang bahkan tak pernah lewat diotak cerdas milik kim bum.Kim bum segera berusaha melepas pelukan wanita itu.
Namun ia tak berhasil karena yang terjadi malah In Na mempererat pelulanya pada kim bum.
Bukanya Kim Bum tak mampu melepas pelukan wanita itu namun ia hanya tak ingin kasar pada wanita yang notabenya
adalah rekan kerjanya juga."aku sangat merindukanmu... " In Na mempererat pelukanya pada Kim Bum (hati² mbak nanti oppa saya gak bisa napas 😈)
"maaf aku melepas dirimu dulu" In Na sedikit melonggarkan pelukanya.
"bukan salah mu" entah apa yang Kim Bum pikirkan sehingga ia bisa mengeluarkan kata-kata aneh seperti itu
"aku tau aku yang salah. Aku lebih memilih pergi meninggalkan dirimu hanya untuk mengejar karirku dibidang permodelan, maaf... " In Na melanjutkan kata-katanya sambil menatap dalam mata Kim Bum seakan ia benar-benar menyesal pernah meninggalkan Kim Bum untuk sesuatu yang bahkan tak pernah ia gapai.
Sebenarnya Kim Bum jengah akan hal ini. Ia bahkan sudah berusaha menolak pengajuan kerja sama antara perusahaanya dengan perusahaan appanya In Na. Namun setelah ia perhitungkan ternyata hal yang diajukan oleh perusahaan appa In Na cukup menguntungkan.
"benar. Dirimu yang salah. Dan aku juga salah pernah menginginkan dirimu untuk berada disamping ku" Kim Bum mengucapkan itu sambil memandang malas In Na.
"pembicaran Selesai. Cepat keluar" Kim Bum menarik In Na kemudian melepas pegangannya pada In Na tepat saat mereka berada diluar apartemen Kim Bum.
Seketika Kim Bum melotot. Bagaimana tidak??
So eun sedang menunggu diluar sambil menyenderkan punggungnya pada dinding tidak lupa hapenya yang berada ditanganya dan tatapan matanya yang lurus pada hapenya.
"so eun??" kim bum sedikit bergetar saat menyebutkan nama wanitanya itu
Bayangkan saja, baru saja tadi ia merasa so eun marah padanya karena wanita yang tadi datang saat mereka sedang makan siang. Sore ini?? Hal bodoh seperti itu terulang lagi!
Jadi wajarkan bila sekarang wajahnya sepucat mayat???
"aku masuk, selesaikan saja masalah kalian"
Setelah mengatakan hal itu so eun langsung masuk kedalam apartemen kim bum tanpa melihat ke arah kedua manusia yang semarang sedang menunjukan ekpresi yang berbeda jauh.
Kim bum demgan wajah pucat bak mayat yang sudah lama diruang pendingin.
Berbanding terbalik dengan In na yang malah menunjukan cengiran kuda miliknya.
Clek...
Suara apartemen ditutup"pergi dari sini! Aku benci melihat wajah wanita seperti mu"
"apa?? Kau lebih memilih wanita jelek tak tau diri itu? Dia sudah meninggalkan mu jadi untuk apa kembali bersamanya???"
Sepertinya In na tidak mengerti apa yang baru saja ia katakan."heh... " kim bum tersenyum mengejek dan In na sedikit bingung akan hal itu
"apa??" In na malah bertanya dengan mata yang menujunkan rasa bingunya
"kau tidak sadar diri ya?? Apa bedanya kalian?? Sama-sama pernah meninggalkan ku?? Eh... Ada...ada yang berbeda dari kalian. Bila so eun pergi dari ku karena ada sesosok wanita jahat yang tega membuatnya salah paham. jadi itu tidak sepenuhnya salahnya. Sangat berbanding terbalik dengan mu! Kau pergi karena ingin mengejar karir yang nyatanya tak pernah kau dapatkan" kim bum sedikit tersenyum mengejek ke arah In na.
"setidaknya aku berusaha mendekatimu lagi" balas In na tak mau kalah dari kim bum
"mendekati tapi dengan mengorbankan yang lain??"
"aku menghancurkan hubungan mu dengan so eun karena aku masih mencintai mu!"
"aku tidak peduli! Pergi sekarang masalah kita selesai"
Baru saja kim bum ingin melangkah namun terhenti karena In na kembali bersuara
"ingin rasanya aku berhenti. Berhenti untuk mencintai mu. Tapi tidak bisa, aku selalu saja menyesal telah meninggalkan mu"
"terima kasih telah meninggalkan ku dulu" jawaban kim bum terdemgar aneh dan ambigu
"tidak bisakah kita kembali bersama?? Aku sudah berusaha lebih selama beberpa tahun ini? Aku lelah.. "
"lelah?? Kalau begitu berhenti saja! Lagi pula aku tidak akan pernah menganggap mu! Lebih baik jangan membuang waktu mu yang sangat berhaga kejar saja karir mu yang ABSTRAK itu"
Kim bum berlalu setelah mengucapkan kalimat panjang yang sedikit menyinggung itu.
Kim bum membuka apartemen kemudian kembali menutup pintu apartemen tersebut.
In na yang berada di luar apartemen sedikit menghapus air matanya
"aku akan pergi susah-susah aku mendekati kim bum untuk mendapatkan hartanya nyatanya Kim bum susah untuk didekati lagi"
In na berjalan dengan santai seakan tak terjadi apapun barusan.
*********
Kim bum masuk kedalam apartemenIa sedikit merasa aneh tak terdapat suara dalam apartemennya
Kim bum mengedarkan pandanganya dan mendapati sosok so eun yang sedang
***********
Maaf lama😂😂
![](https://img.wattpad.com/cover/118941504-288-k392702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing the prince [completed] ✅
Cerita PendekAku akan berusaha mencairkan dinding es yang kau buat.. Aku akan menghancurkanya!! Dan aku akan menunjukan bahwa semuanya hanya masalah kecil... Kesalahpahaman sepele.... Aku ingin kembali...,kembali melihat senyummu melihat dirimu yang tertidur...