12. Chance;ㅡ

283 60 2
                                    

ㅡEven it's hard, we have to make a choice. Even though it's hurt, we've try our best.

ㅡㅡ✨ㅡㅡ

Dering bel istirahat bergema, kumpulan remaja menyeruak dari kelas masing-masing menuju ke singgasana utama, kantin. Dan Minhyun masih disibukkan dengan catatan yang belum juga ia selesaikan. Padahal ia berjanji untuk menemui Kyulkyung hari ini.

"Lo bukannya janji ketemu Kyulkyung ya?" Jonghyun menginterupsi kegiatan Minhyun, hampir membuat Fokusnya terbuyarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo bukannya janji ketemu Kyulkyung ya?" Jonghyun menginterupsi kegiatan Minhyun, hampir membuat Fokusnya terbuyarkan. "Makanya kalo ada catetan tu langsung ditulis. Sok sih lo." Jonghyun akhirnya memilih untuk menyingkir. Minhyun memang keras kepala. Sifat itu sudah melekat, susah dihilangkan.

Sudah 15 menit dan Minhyun masih belum selesai dengan buku Kimianya. Ia masih berusaha menyelesaikan dua lembar catatannya hari ini. Hampir selesai, tinggal satu lembar lagi. Lain kali mungkin Minhyun harus mencatat sambil mendengarkan penjelasan gurunya. Selama ini selalu saja ia tertinggal saat akan mencatat akibat ingin fokus pada penjelasan gurunya.

ㅡㅡ

"Kyung, ga gue anter aja?" Rena menawarkan jasanya ketika melihat Kyulkyung bergegas meninggalkan bangkunya sesaat setelah Rena berhasil mencapai ruang kelas Kyulkyung.

Kyulkyung hanya melambaikan tangannya tanda tak perlu repot untuk Rena lalu bergegas menuju ke taman belakang sekolah yang notabene akan sepi ketika jam istirahat pertama. Ya memang ada satu dua orang, tapi setidaknya orang-orang itu selalu sibuk dengan dunia masing-masing.

Sudah 30 menit Kyulkyung berdiri sambil terus mencari keberadaan Minhyun. Ia sudah mulai jenuh, dan akhirnya memilih untuk duduk di bangku yang sudah mulai usang. Ditatapnya langit biru berawan, sedikit mencari kenyamanan disana.

Jam istirahat sudah hampir selesai, dan Minhyun baru sampai ditempat ia berjanji untuk menemui Kyulkyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat sudah hampir selesai, dan Minhyun baru sampai ditempat ia berjanji untuk menemui Kyulkyung. Gadis itu tengah duduk disalah satu sudut taman, membuat senyum simpul terukir di wajah Minhyun. Bergegas ia menghampiri Kyulkyung dan duduk dibangku sebelahnya. Kyulkyung sedikit terperanjat, pasalnya pikirannya tengah melayang entah kemana.

"Ada apa dek? Maaf tadi gue nyelesein catetan Kimia dulu." Minhyun menyodorkan sekotak susu coklat kesukaan Kyulkyung, lalu menyeruput cola dalam botol ditangan kanannya.

Kyulkyung tak menjawab. Ia hanya terus menatap susu kotak pemberian Minhyun. Ia kembali goyah. Perlakuan sekecil ini bisa membuatnya melupakan segala kesalahan Minhyun. Seolah semua kesalahan itu tak. Pernah terjadi.

Minhyun yang tak mendapat jawaban, kini menatap Kyulkyung kemudian kembali tersenyum simpul, menepuk puncak kepala. Kyulkyung mencoba membuatnya terfokus pada percakapan mereka. "Kalo ada yang ngomong itu didengerin, deeeeek." Ungkap Minhyun gemas sambil mengacak kecil pucuk kepala Kyulkyung.

"Kenapa sih? Gue ada salah lagi, hm?" Minhyun menunduk, mencoba mencari celah untuk menatap kedua pupil Kyulkyung yang sibuk menikmati pemandangan susu kotaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih? Gue ada salah lagi, hm?" Minhyun menunduk, mencoba mencari celah untuk menatap kedua pupil Kyulkyung yang sibuk menikmati pemandangan susu kotaknya.

"Aku nungguin disini udah lebih dari 30 menit loh, kak." Kyulkyung kini menatap wajah Minhyun. Air mukanya terlihat lebih serius dari biasanya. "Kenapa sih kakak selalu aja ga bisa nepatin janji?" Kyulkyung sedikit menaikkan tone suaranya. Membuat Minhyun sedikit menaikkan alisnya, jujur sekarang ia juga ikut terpancing.

Minhyun mengatur nafasnya. Ia tau ia bisa saja meledak, tapi ia menahannya. "Kan aku udah bilang kan, aku ada rapat semalem." Minhyun mengerutkan dahinya saat melihat ekspresi Kyulkyung yang tak biasa. "Setidaknya aku kasih alasan kan? Ga bisa gitu kamu ngerti?" Kini Minhyun menjauhkan tubuhnya, dan memilih mendaratkan punggungnya di sandara  bangku. Sedikit mencari ketenangan agar oktafnya tak naik.



















"Apa wajar kalo kakak lakuin itu lebih dari 5 kali? Apa salah kalo aku marah? Fair dong kak, aku juga selalu ngalah kok. Kapan gitu kakak yang mau ngerti aku? Jangan aku terus yang ngalah." Kyulkyung menatap Minhyun dengan mata yang tak biasa, mata itu penuh bara, seolah ia siap meledak saat itu juga.

LET HER GO ㅡ Minhyun x KyulkyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang