ㅡ The word Sorry may can't erase all my mistake, but let it be a cure to heal your pain.
ㅡㅡ✨ㅡㅡ
Seminggu sudah kini Minhyun tak lagi beraktivitas dengan Kyulkyung. Sedikit aneh rasanya tak membeli susu kotak coklat, mengantar Kyulkyung dan menemaninya berjam jam di toko buku terdekat. Rasa hampa itu mulai menjalar ditubuh Minhyun. Ia ingin sekali saja melihat wajah sumringah Kyulkyung, tapi kesempatan itu tak pernah ia dapatkan. Kyulkyung selalu menghindar. Setelah kemarin minggu mereka bertemu, dan tak menemukan jalan keluar. Kyulkyung meminta rehat sejenak dari hubungan mereka, dan karena egonya Minhyun justru menyetujuinya.
"Gue bingung. Kenapa lo bisa se fine ini, hyun. Sedangkan disana mungkin Kyulkyung lagi merenung gimana caranya supaya kalian bisa akur lagi."
Minhyun sebenarnya tak baik baik saja. Ia hanya menutupi hatinya yang bergejolak. Ia tak tau harus mulai dari mana untuk menyatakan bahwa ia menyesal. Ia menyesal akan segala kesalahannya pada Kyulkyung, tapi lagi lagi, gengsi membuatnya bertindak sok tegar dan justru membuatnya semakin jauh dengan Kyulkyung.
"Kalo kaya gini terus, mungkin hubungan kalian ga akan bisa bertahan."
Minhyun membelalakkan matanya, untung saja ia tengah menatap semangkuk bakso didepannya jadi tak terlihat oleh sekawannannya. Ia tertohok akan fakta yang baru saja Minki ucapkan. Benar juga, jika terus dibiarkan mungkin tak ada jalan lain kecuali menyudahi. Tapi ia juga tak tau bagaimana harus memulai menyelesaikan masalahnya kali ini. Bahkan terkadang stick game pc membuatnya lupa akan dunia. Lupa akan kenyataan bahwa Kyulkyung disana mungkin sangat menderita.
"Gue harus gimana lagi sih? Kasih gue pencerahan, please?"
ㅡㅡ
Angin berhembus menerpa uraian rambut panjang Kyulkyung yang teregerai indah. Beberapa hari belakangan dia sibuk merenungkan bagaimana nasib hubungannya dengan sang mantan ketua osis. Jujur saja, rasa sayangnya masih sebesar gunung seluas samudra pada Minhyun. Tapi terkadang ia juga merasa lelah, rasa cintanya justru membuat hatinya cedera. Cinta yang terlalu membara itu seakan menghanguskan hatinya. Belakangan ia pun melihat betapa Minhyun baik baik saja tanpa dirinya disaat dirinya serasa ingin mati saja saat mengingat Minhyun. Laki-laki itu masih bisa tertawa enteng tanpa beban sama sekali. Bahkan beberapa hari lalu Minhyun menghabiskan waktunya dengan bermain game online di salah satu pc room didekat sekolah. Informasi ini tentunya tersampaikan berkat Boo Seungkwan. Terima kasih atas mulutnya yang tak pernah berhenti mengoceh.
Kyulkyung sangat ingin berhenti memikirkan Minhyun barang sebentar saja, tapi rasanya mustahil. Mustahil melenyapkan manusia bernama Hwang Minhyun dari ingatannya. Meskipun bersamaan dengan ingatan itu selalu menimbulkan luka, rasanya hati Kyulkyung enggan untuk menghapusnya atau sekedar menyisihkannya.
"Gue capek. Kalo sayang bisa sesakit ini gue milih ga jatuh cinta deh."
Rena menepuk pundak Kyulkyung yang terlihat lesu. Ia tau persis selama ini Kyulkyung sudah berusaha menjadi yang terbaik didepan Minhyun. Bahkan ia mencoba menjadi sempurna buat lelaki itu. Tapi sayang, justru kesempurnaan itulah yang kini menghancurkan hubungan keduanya. Coba dari awal Kyulkyung protes ketika ia ditinggal begitu saja, mungkin kisahnya akan berakhir sebelum rasa sayangnya sebesar ini, atau mungkin bisa saja Minhyun berubah menjadi sedikit lebih pengertian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET HER GO ㅡ Minhyun x Kyulkyung
Kurzgeschichtenㄴ only know you love her when you let her go, and you let her go; ㅡ passenger ㄱ kisah seorang Hwang Minhyun dan segenap kasih sayangnya pada Joo Kyulkyung. "..... but sometimes; we have to let go." ㅡ minhyun. ⓒ2017 bbywind. [ some chapter are priva...