BAB 9

425K 10K 199
                                    

Matanya menatap layar besar, namun pikirannya malah tertuju pada Clara. Sial! Seharusnya, ia bisa melupakan bagaimana posesifnya pria itu menggenggam tangan Clara. Dan semestinya, Clara tidak boleh merajai pikirannya saat ini.

Rasa panas yang menjalar di sekujur tubuhnya membuat Jack tidak bisa duduk tenang. Ia mengembuskan napas berat beberapa kali, berusaha melenyapkan rasa sesak di dadanya. Wanita, yang entah siapa namanya, memeluk mesra tangan Jack dan merebahkan kepala di bahunya. Ia berusaha mengalihkan perhatian pada wanita di sampingnya, berharap bisa menghapus bayangan Clara dari pikirannya.

Wanita itu mengenakan tank top cokelat dengan lingkar leher yang sangat rendah, memperlihatkan belahan payudara yang sangat menantang. Hot pants sepangkal paha seakan mengundang tangan untuk mengelus dan merasakan kelembutan kulitnya.

Jack mulai meletakkan tangannya di paha wanita itu. Dan benar saja, wanita itu semakin merapatkan diri ke lengannya sembari tertunduk malu. Tak ada penolakan sedikit pun saat ia terus membelai paha itu. Jantungnya berdebar sedikit lebih cepat, sementara ia berusaha membangkitkan gairah dalam dirinya yang perlahan-lahan mulai berkobar. Tidak terlalu besar, namun setidaknya ia bisa mengalihkan pikirannya akan Clara.

Belaian tangan Jack mulai bergerak ke atas, dari lutut ke paha hingga menyentuh lipatan daerah selangkangan wanita itu. Ia mulai menekankan jemarinya di daerah kewanitaan yang masih terhalang oleh celana. Tubuh wanita itu pun mulai mengejang menikmati setiap gesekan yang Jack berikan.

Erangan kecil melesat begitu saja dari bibir wanita itu, namun tak menghentikan gerakan tangannya sedikit pun. Jack mengangkat tangannya yang lain, lalu membelai tengkuk wanita itu, merasakan denyut nadi yang berdenyut cepat. Untung sekali Damian mengambil posisi tempat yang paling sudut dan hanya berisi empat kursi sehingga Jack bisa melancarkan kegilaannya yang sudah ia tahan sejak semalam.

Perlahan Jack menarik turun ritsleting celana wanita itu, sedangkan tangannya yang lain mulai merambat turun ke belahan payudara yang begitu menantang. Tubuh wanita itu mulai menggeliat gelisah saat ia menurunkan kedua tali tank top dan membiarkannya menggantung begitu saja di lengan.

Jack menyelipkan tangannya ke balik tank top dan mulai meraba dengan liar. Sama seperti dugaannya, wanita ini tidak mengenakan bra, hanya menggunakan silikon tipis untuk menutupi puncak payudara. Tanpa ragu, Jack melepaskan silikon tersebut dan mulai bermain dengan puncak payudara yang sudah mengeras.

Desahan nikmat menunjukkan betapa pasrah wanita itu di bawah belaian liarnya. Ia mulai membuka kaitan celana wanita itu, memasukkan jari ke dalam celana, kemudian mengangkat sedikit tali G-String, sebelum memainkan jemarinya di puncak kewanitaan yang terasa lembap dan basah.

Seakan terbiasa digerayangi oleh pria, wanita itu pun mulai membuka kedua kakinya, membuat jemari Jack semakin leluasa untuk bergerak. Jack mulai memperdalam sentuhannya dan memasukkan jari tanpa ragu ke dalam kewanitaan itu. Suara film yang menggelegar, menutupi desahan nikmat yang keluar dari bibir wanita itu.

Tangannya yang lain pun semakin liar dan menurunkan tank top hingga memperlihatkan salah satu payudara yang begitu tegang menantang. Jack memiringkan posisi duduknya. Tanpa pikir panjang, ia langsung bermain dengan payudara itu, mengulum dan mengisapnya hingga membuat wanita itu menggeliat kenikmatan.

Wanita itu menurunkan seluruh tank top dengan sukarela, membuat kedua payudaranya terbuka bebas. Wanita itu sudah sangat terangsang, bahkan menarik dan memilin payudaranya sendiri, sementara Jack bermain dengan payudara yang lain. Jemari Jack yang masih berada di dalam kewanitaan terus bergerak tanpa henti. Ia benar-benar menikmati saat-saat seperti ini. Saat di mana wanita bertekuk lutut dan menyerahkan diri padanya dengan pasrah.

Beautiful Madness - The "B" Series #1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang