Damian mengajaknya ke sebuah lapangan golf eksklusif. Pria itu mengatakan kalau dirinya sering datang ke tempat ini saat penat. Alasan khas seorang Damian. Bukan karena permainan golf yang menyita waktu serta pikiran. Bukan juga karena pemandangan hamparan rumput hijau yang mampu menyejukkan mata. Tapi, karena Damian memiliki seorang kenalan, atau bisa dibilang wanita pemilik tempat itu, yang ternyata mampu menyediakan pelayanan khusus untuk mereka.
Wanita itu benar-benar akan melayani keinginan mereka sampai ke hal yang tak mungkin sekalipun. Tapi, bukan itu yang ia inginkan. Masalah antara dirinya yang mengalami kebuntuan atas usahanya untuk mendekati Shasa dan kabar kehadiran Calvin yang tiba-tiba, membuat pikiran Jack tidak bisa tenang. Ia tidak bisa melupakan salah satu dari masalah-masalah itu, karena keduanya saling bertautan. Sasha dan Calvin.
Ia ingin sekali memiliki Sasha, atau Sashi lebih tepatnya. Karena ia yakin, sosok Sashi mampu membuatnya kembali merasa semangat dan bergairah. Rasa hampa yang selama ini ia rasakan seakan menunjukkan bahwa dunianya terasa begitu membosankan. Tantangan dan sisi gelap Sashi ia yakini dapat membuat dunianya berwarna.
Sosok Sashi begitu mendominasi pikirannya. Tak satu pun wanita yang mampu menandingi wanita itu dalam membangkitkan gairah Jack. Ia mulai bosan dengan wanita-wanita yang selalu memuaskan nafsu birahinya.
Mereka semua sama di matanya, mudah dibaca, dan selalu menurut. Mungkin benar kata Bella, di usianya sekarang, ia harus berhenti bermain-main dan mulai memikirkan wanita mana yang pantas menjadi pendamping. Tapi, sampai saat ini ia tidak menemukan satu pun wanita yang sesuai. Ia butuh sesuatu yang baru, yang tidak membosankan dan berbeda, sesuatu yang ... seperti Sashi.
Si pemilik tempat menawarkan berbagai macam wanita yang sangat cantik dan menarik. Tapi, ia menolak dan memilih untuk bermain golf. Hari semakin sore. Pandangannya tertuju pada hamparan rumput hijau yang menyejukkan mata. Ia menatap jam tangan yang menunjukkan pukul setengah lima sore. Ia pun memutuskan untuk menghubungi kantor, lalu menempelkan ponsel di telinga, dan menunggu seseorang di seberang sana menjawab panggilannya.
"Sore," sapa wanita di seberang sana.
"Ibu Yona, siapkan laporan tentang masalah karyawan yang di Jawa dan Bali, serta penilaian kinerja mereka. Saya ingin mempelajarinya. Letakkan di meja saya sekarang," perintah Jack datar. Mungkin hanya ini cara yang tepat untuk mengalihkan pikirannya dari Sasha, berkutat dalam tumpukan pekerjaan.
"Baik, Sir," jawab Ibu Yona. Jack memutuskan percakapan itu, lalu menekan nomor informannya. Dalam satu kali nada dering, panggilannya pun segera dijawab.
"Yes, Sir," jawab pria di seberang sana.
"Cari informasi tentang pria bernama Calvin Adriano. Dia berada di Perth saat ini. Segera kabari saya jika informasimu sudah terkumpul dan akurat," perintah Jack cepat.
"Baik, Sir," jawab pria itu.
Jack memutuskan panggilan itu dan masukkan ponselnya kembali ke saku celana. Akhirnya, ia menjalankan nasihat Damian untuk mencari tahu apa sebenarnya maksud kedatangan Calvin ke Jakarta. Setelah itu, ia akan berusaha menemui Calvin sebelum pria itu bertemu dengan Sasha.
Ia berjalan menuju sebuah ruangan di mana Damian sedang dilayani oleh seorang wanita cantik berambut hitam panjang, berpinggul seksi dengan tato kupu-kupu. Wanita itu hanya mengenakan G-String dengan sepatu heels merah terang. Sedangkan sekujur tubuhnya terlihat mulus tanpa sehelai benang.
Wanita itu duduk di pangkuan Damian, membelakangi Jack dengan desahan nikmat yang keluar dari bibir wanita itu. Damian ternyata sedang bermain-main dengan payudara si wanita yang berada tepat di depan wajahnya. Jack melenggang masuk begitu saja menghampiri Damian yang sedang asyik dengan mainannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Madness - The "B" Series #1✔
Fiksi UmumNO. 1 General Fiction : 23/12/2017 & 10/01/2018 BAB DIPRIVATE ACAK!! FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! ROMANCE ADULT (Cerita ini mengandung unsur adegan dewasa, kekerasan, dan kata-kata yang tidak diperuntukkan untuk anak di bawah umur. Harap kebijakann...