BAB 6

477K 12.4K 294
                                    

Clara duduk di seberang Mr. Golden yang menatap tajam seakan ada yang aneh di wajahnya. Mereka sedang menunggu makanan yang sudah dipesan oleh Mr. Golden, karena ia sama sekali tidak mengerti daftar menu yang menggunakan bahasa Perancis. Ia tidak mengerti mengapa Mr. Golden membawanya ke restoran mahal yang dihiasi ornamen mewah. Tak lama kemudian, seorang pelayan datang dan menyajikan hidangan pembuka di hadapan mereka.

"Apa ini, Sir?" tanya Clara sedikit mengernyit saat melihat tumpukan butiran-butiran kecil berwarna hitam mengilap.

"Just eat!" perintah Mr. Golden singkat. Clara memerhatikan cara makan pria itu, lalu menirunya. Dengan ragu, Clara memasukkan butiran-butiran itu ke mulut secara perlahan. Butiran-butiran itu terasa lembut di lidah, bagaikan jeli halus yang nikmat dengan rasa asin dan gurih yang membuat Clara ingin menyendoknya lagi dan lagi.

"Enak?" tanya Mr. Golden singkat.

Clara memasukkan satu suapan lagi sambil mengangguk cepat. Ia melirik makanan Mr. Golden yang masih tersentuh sedikit, sedangkan miliknya sudah habis setengah. Ia berhenti sejenak, berusaha keras menahan keinginannya untuk menghabiskan hidangan itu dalam sekejap.

"This is caviar," jelas Mr. Golden singkat.

"Hm," gumam Clara dengan anggukan kepala cepat tanpa memedulikan apa yang pria itu ucapkan, lalu kembali menikmati hidangan.

"Fish eggs," lanjut Mr. Golden.

Fish eggs? Clara berhenti mengunyah dan langsung menatap Mr. Golden yang terdiam sejenak, tampak menunggu reaksinya. Clara menatap sendoknya dengan raut bingung. Fish eggs? Telur ikan. Telur ikan? batin Clara histeris lalu meletakkan sendoknya begitu saja sembari memasang raut jijik.

"Tenang saja. Ini sehat dan bergizi," lanjut Mr. Golden santai sebelum kembali menikmati makanannya. Clara masih menatap hidangannya yang merupakan gumpalan telur ikan. Ia tidak menyangka kalau telur ikan yang selama ini tampak menjijikkan bisa terasa begitu lezat. Oh iya, dan juga mahal, batin Clara, sesekali melirik Mr. Golden yang terus menikmati kaviar dengan raut wajah terdatar yang pernah ia lihat.

Clara menatap gumpalan itu sekali lagi, berpikir untuk menyudahinya. Tapi di lain sisi, ia tidak tega membuang sesuatu yang sangat berharga dan terasa begitu nikmat.

"Makan," perintah Mr. Golden dan Clara mulai menyantap caviar-nya. Ia berusaha mengesampingkan bayangan telur ikan yang menjijikkan dan mulai terhipnotis oleh kenikmatan yang belum pernah ia rasakan.

Tak terasa hidangan itu habis begitu saja, dahaga pun mulai terasa. Clara mengangkat gelas berisi cairan putih bening di samping piring, lalu meminumnya dalam satu tegukan besar. Ia hampir tersedak karena rasa panas yang langsung menjalar di tenggorokan bercampur rasa manis yang belum pernah ia rasakan.

"I-ini," ucap Clara mengernyit kesakitan, lalu menelan air liur dengan susah payah.

"Ini apa?" lanjut Clara gelagapan sambil menatap Mr. Golden.

"White wine," jawab Mr. Golden tenang sebelum memasukkan suapan terakhir.

"Air putih," ucap Clara dengan suara tercekat sembari mengerutkan wajah, tanda tidak suka. Ia sama sekali belum pernah minum minuman keras, dan Clara tidak menyangka rasanya begitu panas di tenggorokan.

"Apa tidak ada air putih di sini?" pinta Clara sembari sesekali berdeham. Rasa manis yang bercampur dengan rasa panas membuat tenggorokannya terasa kering. Mr. Golden memanggil seorang pelayan yang langsung datang ke meja mereka, lalu memesan sebotol air mineral kemasan.

Clara berdeham sesekali. Ia merasa seperti ada yang mengganjal di tenggorokannya. Ia menatap gelas yang tak sengaja ia minum dan menyesali kecerobohannya. Ia melempar pandangan ke arah Mr. Golden yang meneguk white wine tanpa reaksi berlebihan. Sepertinya dia sudah sering minum minuman seperti ini, gerutu Clara.

Beautiful Madness - The "B" Series #1✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang