Full House - 8

1.5K 155 47
                                    

"Dia terlihat lucu dan cantik. Setiap kali aku melihatnya, kenapa aku merasakan hal yang berbeda? Apa aku jatuh cinta padanya?" gumam Seungcheol pada dirinya sendiri.

-------------------------------------------------------------

"Kemana saja kau seharian ini? Kenapa baru pulang jam segini?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Joshua saat melihat kedatangan Jesun.

"Bukannya aku sudah bilang padamu bahwa aku memiliki urusan dan harus pergi ke kampus juga?".

"Urusan apa yang kau maksud itu? Hingga jam segini kau baru pulang" ujar Joshua dengan nada dinginnya.

"Astaga Tuan Hong, ternyata kau kepo juga ya?" ejek Jesun. "Kupikir aktifitasku tak penting bagimu". Setelah mengatakan itu Jesun pergi menuju kamarnya.

"Yak! Mau kemana kau?! HEI JUNG JESUN!!" teriak Joshua.

Kesal karena tak menjawab pertanyaan darinya, Joshua pergi menyusul Jesun di kamarnya. Begitu pintu kamar dibuka--

"JOSHUA HONG !! KAU MAU MATI HUH?!! KENAPA TAK MENGETUK PINTUNYA DULU???!!!" suara Jesun terdengar menguasai kamarnya. Bagaimana Jesun tak teriak jika dirinya sedang berganti pakaian lalu pintu terbuka. Walopun Joshua suaminya sendiri, tapi itu tidak di benarkan dalam kontrak mereka.

BRAK! Dengan cepat Joshua menutup pintunya. Walopun ia sempat melihat tubuh Jesun sedikit.

"Astaga apa-apaan dia?? Kenapa tak di kamar mandi saja ganti bajunya? Bukannya di kamarnya ada kamar mandi?" gerutu Joshua sambil berjalan menuju meja makan. Wajahnya sedikit memerah antara kesal atau malu melihat Jesun yang seperti tadi.

Sampai akhirnya--

PLAK! Sebuah pukulan mendarat di kepala belakang Joshua. Siapa lagi pelakunya kalo bukan istri kontraknya yaitu Jesun.

"YAK!" pekik Joshua.

"Hukuman karena kau telah masuk kamarku sembarangan" jawab Jesun dengan nada dinginnya. Dirinya masih kesal dengan kejadian tadi.

"Siapkan makan malam" titah Joshua pada Jesun.

Jesun lalu menepuk jidatnya. "Astaga Hong!"

"Ada apa?".

"Aku lupa kalo bahan makanan di kulkas habis" ujar Jesun.

"Yasudah kita belanja sekarang lalu makan di luar" kata Joshua sambil pergi ke kamarnya.

Jesun mengernyitkan dahinya. "Apa dia baik-baik saja? Atau mungkin kepalanya terbentur lagi?". Masih dalam mode berpikir, Jesun pun bergerak menuju kamarnya untuk mengambil mantelnya.

Tak butuh waktu lama, kini pasutri kontrak itu tiba di sebuah supermarket. Katanya supermarket itu salah satu aset Joshua, tapi Jesun tak tau tentang hal itu.

Jesun membiarkan Joshua mendorong troli yang masih kosong. Beberapa karyawan disana tersenyum pada Joshua dan membungkuk memberikan hormat. Hal itu membuat Jesun heran.

"Joshua Hong, kenapa para karyawan itu tersenyum padamu?" tanya Jesun.

"Kau tidak tau?" tanya Joshua pada Jesun yang hanya di tanggapi dengan gelengan kepala.

"Supermarket ini milikku" ujar Joshua dengan santai.

Jesun manggut-manggut sampai akhirnya--

"APA KATAMU?! TEMPAT INI MILIKMU?!" pekik Jesun membuat semua orang memperhatikan mereka.

Joshua dengan segera membekap mulut Jesun. "Kecilkan suaramu! Kau membuat kita menjadi pusat perhatian".

"Hmmmmm". Jesun hendak berbicara tapi mulutnya yang masih di bekap, membuatnya hanya mengeluarkan gumaman.

Full House ( Seventeen Joshua ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang