Full House - 9

1.5K 159 74
                                    

"Apa yang terjadi padaku? Kenapa rasanya aneh sekali? Perasaan ini...kenapa aku merasakan ini padamu dan bukan padanya?" - batin Joshua

-------------------------------------------------------------

Jesun membuka matanya saat sinar matahari masuk ke kamarnya. Ia kaget mendapati dirinya tengah berbaring di atas kasur miliknya. Dengan 'nyawa yang masih belum terkumpul' ia berusaha mengingat kejadian semalam.

"Bukankah semalam aku tertidur di meja makan?" pikir Jesun. "Lalu bagaimana aku bisa ada disini? Apa aku tidur sambil berjalan? Atau berjalan sambil tidur?".

Pemikiran aneh Jesun mulai kambuh - author

Jesun tersentak saat ia mengingat bahwa semalam makanan di meja belum ia bereskan. Dengan terburu-buru, ia berlari ke bawah.

"Josh, kau--" perkataan dan langkah kaki Jesun terhenti saat ia melihat pemandangan aneh yang sangat luar biasa. Seorang Joshua Hong, sedang berdiri di hadapan kompor dengan tangan yang memegang wajan layaknya orang yang akan berperang.

"Jesun! Tolong aku!" Joshua mengatakan itu dengan wajah yang ketakutan.

Jesun mendekati Joshua dan mematikan kompor.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya?!" tanya Jesun dengan suara yang sedikit meninggi. "Apa-apaan kau ini memakai wajan sebagai tamengmu!".

"Aku sedang memasak. Saat aku menggoreng ikan, tiba-tiba minyaknya muncrat keluar dan aku takut" jawab Joshua.

Jesun hanya memutar bola matanya malas.

"Kau tau kan lava gunung berapi yang sedang meletup-letup? Seperti itulah minyak ini saat aku menggoreng ikan". Joshua menjelaskan itu sambil mempraktekannya.

Jesun ingin sekali marah pada Joshua, tapi mengingat penampilan Joshua saat ini lalu cerita yang pria itu lontarkan membuat Jesun sedikit terkikik.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Joshua. "Bukankah tadi kau marah?".

"Sudah sini, biar aku saja yang memasak" ujar Jesun. Joshua hanya menurut, ia langsung duduk di salah satu kursi menatap Jesun yang akan mulai memasak.

"Oh iya, apa makanan semalam masih ada?".

"Aku menyimpannya di kulkas, memangnya kenapa?" tanya Joshua.

Tanpa menjawab pertanyaan Joshua, aku membuka kulkas. Ternyata makanan semalam ada di dalam kulkas. Aku memanaskannya di dalam microwave.

"Kau memanaskan makanan semalam?" tanya Joshua lagi.

Jesun hanya mengangguk. Kini ia fokus pada ikan yang setengah bagiannya telah gosong.

"Josh, harus aku apakan ikan ini?" tanya Jesun. "Kurasa ikan ini tak layak untuk dimakan" lanjutnya.

Joshua menatap ke arah ikan yang sedang di angkat oleh Jesun. "Buang saja!"

Jesun pun menurut dan langsung membuangnya. Setelah selesai menyiapkan sarapan untuk Joshua, Jesun langsung kembali ke kamarnya meninggalkan Joshua yang sedikit kebingungan.

"Kenapa dia tak sarapan bersamaku? Apa dia kesal karena semalam aku pulang terlambat?" tanya Joshua pada dirinya sendiri dengan nada sedikit bersalah.

"Tapi kenapa juga aku harus merasa bersalah? Aku kan bukan siapa-siapa baginya! Lagipula hubungan ini akan berakhir sebentar lagi". Joshua kembali memakan sarapannya tanpa memikirkan hal lain.

***
Setelah memasuki kamarnya, Jesun segera mandi dan mengganti pakaiannya. Hari ini ia memiliki janji dengan Choi Seungcheol. Orang yang telah memberinya pekerjaan. Jesun telah selesai bersiap-siap. Ia mematut dirinya sekali lagi di depan kaca.

Full House ( Seventeen Joshua ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang