"Hyung, apa kau yakin dengan perceraian ini?" tanya Dokyeom yang sedang membantu Joshua berkemas.
Joshua menghentikan aktivitasnya. "Aku melakukan ini agar tak ada orang yang melukainya. Jesun berhak untuk bahagia". Ia pun kembali melanjutkan aktivitasnya.
Dokyeom hanya menganggukkan kepalanya. "Lalu kau akan kemana sekarang?".
"L.A!"
"Apa?! L.A??!!" tanya Dokyeom yang hanya dijawab anggukkan. "Lalu bagaimana dengan perusahaanmu yang disini?".
"Kau yang menjalankannya" jawab Joshua dengan santai. "Aku akan mengambil alih perusahaan di L.A".
"Tapi hyung, tak bisakah kau yang tetap menjalankannya? Perusahaan membutuhkanmu sebagai pemimpinnya" ujar Dokyeom.
Joshua menggelengkan kepalanya. "Tidak, sekarang kau yang akan memimpinnya. Aku yakin kau bisa melakukannya. Lagipula aku akan terus memantaumu. Jadi jangan harap kau bisa seenaknya!" ancam Joshua.
"Baiklah hyung! Aku akan menjalankannya dengan benar! Dan jika kau ingin kembali kapanpun maka aku siap membantumu!".
Joshua tersenyum mendengarnya. "Kalo begitu cepat bantu aku selesaikan ini! Aku harus terbang malam ini juga".
Dokyeom pun mengerti dan melanjutkan aktivitasnya.
Sementara itu, Jesun masih terduduk lemas. Sepertinya ia masih shock dengan keputusan yang Joshua ucapkan di acara konferensi pers tersebut.
"Jesun, kau tak apa?" tanya Seohyun yang kini duduk di sampingnya.
Jesun pun menoleh ke sampingnya dan tersenyum. "Aku baik, Seo. Jangan khawatirkan aku".
"Tapi--"
"Aku baik-baik saja, percayalah". Jesun memotong ucapan Seohyun.
"Perceraian kalian akan segera berlangsung" ujar Yemin yang kini duduk di hadapan Jesun dan Seohyun. "Tadi temannya mengabariku".
"Mengabarimu? Dari mana dia tau nomormu?" tanya Yomin yang kini duduk di samping Yemin dengan sebuah nampan di tangannya.
"Kau ingatkan dulu kita mencantumkan nomorku saat menjual Full House? Mungkin dia masih menyimpannya" jawab Yemin.
Yomin mengangguk.
"Mungkin aku akan pergi dari Seoul untuk sementara waktu".
Ucapan Jesun membuat MinMinSeo terkejut.
"Kau mau pergi kemana?" tanya Yomin.
"Mungkin ke Busan. Aku ingin jalan-jalan disana" jawab Jesun.
"Kapan kau berangkat?" tanya Seohyun.
"Mungkin besok aku akan berangkat" ujar Jesun. "Kalo begitu aku akan bersiap-siap". Setelah mengatakan itu Jesun masuk ke kamarnya untuk menyiapkan segala keperluannya selama di Busan nanti.
Keesokan harinya, Jesun sudah dalam perjalanan menuju Busan. Setelah perjalanan selama berjam-jam, akhirnya Jesun menginjakkan kakinya di tanah Busan. Ia pun akan memulai kehidupan barunya disana.
"Jung Jesun, semangat!" ucapnya.
***
1 tahun kemudian..
"Bagaimana kabar kalian? Apa baik-baik saja?" tanya Jesun yang sedang duduk di hadapan komputer dengan ponsel yang menempel di telinganya.
"..."
"Tentu saja aku baik" jawab Jesun. "Maafkan aku telah merepotkan kalian" ujarnya lagi.
"..."
"Bagaimana dengan Full House?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House ( Seventeen Joshua ) [END]
Fiksi Penggemar"Bagaimana jadinya jika seorang gadis biasa terikat pernikahan dengan seorang pewaris perusahaan terkenal hanya karena sebuah rumah? Dengan sifat yang bertolak belakang, apakah mungkin cinta akan tumbuh di antara keduanya?" Ff ini terinspirasi dari...