"Akhirnya perasaanku padamu berbalas. Tapi kenapa sepertinya aku merasa tidak senang? Disaat aku mulai mencintainya, kenapa kau malah mengutarakan perasaanmu?" - Joshua
-------------------------------------------------------------
Joshua melangkahkan kakinya menuju kamar saat ia tiba di rumah. Setelah mengantarkan Chanmi, ia tak pergi kemanapun lagi. Walopun sebenarnya ia ingin sekali menenangkan dirinya. Pernyataan cinta Chanmi begitu mengejutkannya. Sampai-sampai ia bingung harus bereaksi seperti apa.
Di satu sisi, Joshua merasa bahagia yang amat luar biasa. Tapi di sisi lain, ia juga merasakan kesedihan saat memikirkan Jesun.
"Apa yang harus ku lakukan? Aku benar-benar bingung" gumam Joshua sambil membaringkan tubuhnya di atas kasur.
Namun ia kembali menegakkan tubuhnya dan pergi ke bawah untuk mengambil minum. Langkahnya terhenti saat Joshua berada di depan kamar Jesun. Lampu kamar yang padam, membuat Joshua berpikir bahwa Jesun sudah tidur. Tapi apa mungkin Jesun tidur jam segini. Joshua berpikir ini masih terlalu awal bagi Jesun untuk tidur. Ia pun membuka kamar tersebut dan ternyata--
Kosong. Tak ada siapapun di sana.
"Kemana dia pergi?". Joshua terus memikirkan itu, hingga air yang di dalam gelasnya habis.
Semburan air keluar dari mulut Joshua saat ia mengingat apa yang telah terjadi sebelumnya.
"ASTAGA! Tadi kan aku menurunkannya di jalan dan menyuruhnya untuk pergi ke rumah Hoshi. Pasti dia msih di sana sekarang".
Dengan terburu-buru, Joshua kembali ke kamarnya. Mengambil mantel dan juga kunci mobil. Ia pun lari menuju mobil dan mengendarai dengan kecepatan penuh.
"Jika begini, aku bisa kena marah" gumam Joshua.
Tak butuh waktu lama bagi Joshua untuk tiba di rumah sepupunya itu. Lampu yang bersinar membuktikan bahwa pemiliknya masih terjaga. Tanpa memencet bel, Joshua langsung masuk ke rumah itu.
"Hyemi!" teriaknya yang membuat si empunya keluar dari arah dapur.
"Oppa! Ada apa kau kesini?" tanya Hyemi.
"Tentu saja aku mau menjemput Jesun. Dia ada di sini 'kan?". Joshua duduk di sofa ruang tamu.
"Dia tak ada disini" ucap sebuah suara yang tak lain milik Hoshi.
"Apa?! Dia tak ada disini?! Bagaimana bisa seperti itu?".
"Mana kami tau! Kau suaminya kenapa malah bertanya pada kami!" jawab Hoshi dengan sedikit membentak. Masa bodoh bahwa pria dihadapannya itu lebih tua darinya.
"Bagaimana bisa seperti ini? Kemana perginya dia setelah aku menurunkannya?" gumam Joshua sangat pelan.
Telinga tajam Hyemin bisa menangkap apa yang Joshua katakan. "APA? OPPA MENURUNKAN JESUN?!".
Joshua kaget karena Hyemi mendengarnya.
"H-hm itu sebenarnya..."
Joshua pun menceritakan apa yang terjadi pada Hyemi dan Hoshi. Emosi Hyemi memuncak saat mendengarnya. Istri Kwon Hoshi itu mengucapkan sumpah serapahnya pada pria di hadapannya itu. Sementara Hoshi hanya menatap datar, walopun ingin sekali ia memukul wajah tampan sepupunya.
"Oppa! Jesun itu istrimu, tapi kenapa kau malah mementingkan Chanmi yang hanya sahabatmu?" tanya Hyemi. "Aku tau kalian memang brteman dari kecil, tapi sekarang kau sudah punya istri dan istrimu lebih penting dari apapun".
Joshua mendengarkan nasihat dari Hyemi. Tapi bukan Joshua namanya kalo ia menuruti semua nasihat itu.
"Pokonya oppa harus mencari Jesun sampai ketemu! Dan juga jangan pernah bertemu dengan Chanmi lagi!" usir Hyemi sambil mendorong Joshua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House ( Seventeen Joshua ) [END]
Fanfiction"Bagaimana jadinya jika seorang gadis biasa terikat pernikahan dengan seorang pewaris perusahaan terkenal hanya karena sebuah rumah? Dengan sifat yang bertolak belakang, apakah mungkin cinta akan tumbuh di antara keduanya?" Ff ini terinspirasi dari...