Rasa ini

106 19 6
                                    

16.00
Author pov

"Zahra, bangun udah sore" Dewi membangunkan anaknya.

"Iya bun... jam berapa ini bun?" Tanya Zahra dengan kondisi setengah tidak sadar.

"Jam empat, buruan mandi. Bentar lagi mau di ajakin kak Jefri jalan-jalan"

"Kemana bun?"

"Ke mall, katanya dia minta temenin kamu buat beli buku, sekalian suruh bawain barang belanjaan bunda, soalnya bunda nitip beberapa belanjaan buat keperluan besok"

"Enggak mau ah, kalau ada maunya aja ngajakin aku jalan-jalan" ucap Zahra.

"Eh... enggak boleh gitu. Itu kan belanjaan bunda, kamu enggak mau bantuin bunda? Sudah cepet mandi, habis itu langsung sholat asar" Jawab Dewi sambil menarik pelan tangan Zahra.

"Iya ya bun.." Zahra berjalan malas menuju kamar mandi.

Selesai mandi dan sholat, Zahra segera turun untuk menemui kakaknya yang sudah lama menunggu diteras. Saat ini Zahra mengenakkan busana berwarna biru mudah dengan hijab panjang berwana hitam.

"Woi dek, lama amat dandannya" Jefri menggrutu karena sudah setengah jam nungguin adik kesayangannya.

"Iya kak, sorry namanya juga perempuan. Hehehe..."
~
Sesampainya di mall, Zahra dan Jefri memasuki sebuah toko buku. Jefri sibuk mencari buku yang dia butuhkan, sedangkan Zahra sibuk melihat-lihat novel islami kesukaannya.

"Kak beliin ini dong" Zahra menunjukkan sebuah novel.

"Buat apa? Lagian pasti enggak akan kamu baca" jawab Jefri dengan santai.

"Ih.. sok tau. Ayolah kak beliin ya, pliiiss..." Zahra memasang wajah melasnya untuk membujuk Jefri.

"Ya udah, iya. Tapi nanti bantuin aku bawa belanjaan bunda ya"

"Iya kak. Makasih kak..." jawabnya sambil ketawa kegirangan.

Setelah Jefri membayar semua buku yang dibeli, Zahra dan Jefri menuju ke supermarket. Mereka mulai berkeliling mencari barang-barang pesanan Dewi.

"Kak, aku laper, kita makan dulu yuk" ucap Zahra setelah membayar barang-barang yang mereka beli.

"Ya udah ayok" jawab Jefri.

"Makasih kak, kakak emang kakak ku yang paling baik...."

"Ya iyalah, kakak kamu kan cuman aku aja. Emang siapa lagi yang mau punya adik manja kayak kamu. Hahaha..." Jefri mulai menggoda adiknya.

"Ih... kalok enggak ada aku pasti kakak udah kesepian. Enggak ada yang bantuin bawa belanjaan bunda, enggak ada yang dijailin, enggak ada yang nyusahin" ucap Zahra dengan muka yang dibuat-buat.

"Hahaha... bener juga kamu, kalok enggak ada kamu. Pasti enggak ada yang bantuin aku bawa belanjaan. Kamu memang asisten pribadiku yang nurut" canda Jefri.

Zahra hanya memanyunkan bibir yang membuat kakaknya terkekeh geli melihat tingkah adiknya.
~
Tepat adzan maghrib Zahra dan Jefri sampai di rumah mereka, dengan membawa dua kantong besar belanjaan milik bundanya dan satu kantong belanjaan milik Jefri dan Zahra.

Zahra segera mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat maghrib. Setelah 5 menit melaksanakan sholat, Zahra segera melihat hanphone nya yang sengaja dia tinggal di atas meja selama pergi ke mall. Di layar ponsel terdapat notifikasi 20 pesan diterima, dan 10 panggilan tidak terjawab.

"Baru beberapa jam aku tinggal, sudah banyak yang nyariin aja... Tunggu, ini nomer Kevin dengan 18 pesan, dan 10 panggilan? Enggak ada kerjaan amat sih tuh anak, bela-belain kirim pesan sampai 18 kali... 2 pesan dari operator? Ada yang ngirimin aku pulsa? Siapa??" ucapnya sambil tersenyum memandangi layar ponselnya.

Zahra membuka pesan dari Kevin.

08123456***
-Hai, lagi apa?
-heii bangun ini udah sore
-gue telfon kok enggak diangkat??
-lo lagi sibuk ya?? Maaf kalok gue ganggu
-Heii bales dong, jangan di anggurin sms dari cowok se keren gue.
-Zahra, lo lagi apa sih? Gue telfon berkali-kali enggak di angkat.
-Pulsanya udah masuk belom?

Dan masih banyak lagi pesan dari Kevin yang membuat kerutan kecil muncul dibibir Zahra.

'Dia lucu, juga ya. Jadi kebayang mukanya yang baby face, alisnya yang tebel, senyumnya yang.... Astaghfirullah mikirin apasih aku ini' batin Zahra yang mebayangkan wajah seorang Kevin. Zahra mulai merasakan perasaan aneh terhadap Kevin.

Dia membalas pesan dari kevin, dan dia ingin menanyakan soal pulsa yang masuk di nomernya.

Zahra
Sorry baru bales.
Ada apa?
(Send)

08123456***
Darimana aja kok baru bales sms gue?

Zahra
Bukan urusan kamu.
Btw, ngapain kamu beliin aku pulsa?
(Send)

08123456***
Iya lagian lo enggak bales sms gue, ya gue kira lo kehabisan pulsa.

Zahra
Oke besok aku ganti.
(Send)

08123456***
Enggak usah gue ikhlas.
(Read)

Zahra sengaja tidak membalas pesan dari Kevin, karena dia lebih memilih belajar matematika daripada harus berjam-jam mengahadap layar ponsel miliknya.

Author enggak ada bosen-bosennya buat ngingetin kalian untuk vote dan comment, karena kritik dan saran kalian yang bikin author semangat nulisnya 😊💕❤

Sang Maha Cinta (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang