Author pov
Sesampainya dirumah, Kevin segera merebahkan tubuhnya di kasur king size yang berbalut sprei bergambar barcelona tim sepak bola kesukaannya.
"Drrrt....drrrrtt...." bunyi ponsel yang mengganggu Kevin ketika ia hampir tertidur."Akhh.. ngapain tuh cewek nelfon gue!!" Ucapnya yang merasa kesal mendapat telfon dari wanita yang selama ini berusaha ia hindari.
"Hallo... ada apa lo telfon gue lagi" Dengan nada kesal Kevin menjawab telfon tersebut.
"Kamu kenapa sih marah-marah gitu, aku cuman mau kasih kabar bagus buat kamu"
"Kabar apa!!"
"Aku pindah sekolah ditempat kamu..." Ucap Selsa dengan nada dibuat se manis mungkin.
"Hah.... maksud lo apa? Sorry apa gue salah denger ya? Lo mau pindah sekolah bareng gue?" Kevin kaget dengan pernyataan Selsa.
"Enggak, kamu gak salah denger vin, aku emang mau pindah ke tempat kamu. Semua sudah di urus sama papaku, jadi mulai besok aku udah bisa sekolah sama kamu. Hehehe seneng kan?!" Ucapan Selsa berhasil membuat Kevin tertegun dan merutuki dirinya.
'Ini bener-bener kabar buruk buat gue, ngapain sih nih cewek ngintil mulu. Baru.. aja seneng bebas dari anak ayam ini, eh sekarang malah dia dateng lagi di kehidupan gue..'
"Vin, kamu kok diem? Pasti kamu seneng juga kan denger kabar ini" Selsa mebubarkan lamunanya.
"Eh... hehehe b aja" jawab Kevin dengan datar.
"Loh kok gitu sih vin? O iya aku tinggal di deket rumah kamu loh"
Kata-kata yang muncul dari mulut gadis itu membuat Kevin tersedak air liurnya sendiri.
"Kenapa vin? Kamu kok batuk-batuk..apa kamu sakit?"
"Enggak gue gak papa, udah dulu ya gue lupa belom sholat asar"
Kevin segera menutup telfon dari Selsa, dan membanting iphone 8 miliknya.
'Ngapain sih tuh cewek ngejar gue sampek segitunya, sampai rela pindah rumah deket rumah gue lagi... kenapa gak sekalian aja dia pindah ke kamar gue, terus bangun ruang tamu sama kamar mandi disini' batin kevin sambil melihat ke jendela kamarnya, terlihat jelas wajah Selsa yang kegirangan sambil mengangkat barang-barang dari dalam mobil jazz hitam mengkilat milik Alex papa Selsa yang diparkirkan tepat di sebelah rumah Kevin.
~
Setelah Kevin melaksanakan sholat asar, dia berniatan untuk menghubungi Zahra, tetapi ponselnya berbunyi menandakan panggilan masuk dari seseorang."Hallo ngapain sih lo nelfon gue lag-" belum sempat ia melanjutkan ocehannya, seorang wanita dengan suara berbeda namun dengan kelakuan yang hampir sama dengan wanita sebelumnya menyahut dari sebrang sana.
"Hei beb, kamu kenapa? Ini aku Gita." Ucap Gita yang membuat Kevin mengusap kasar wajahnya.
"Ada apa?"
"Kamu kenapa tadi ninggalin aku? Terus, itu beb ternyata aku dibohongin sama Trio solim, alias sok alim... Pas aku ke ruang Bp, eh malah bu Dina bilang kalau dia gak nyariin aku, sebel kan beb" oceh Gita yang menceritakan kejadian di ruang Bp.
"Oh.."
"Kok cuman oh aja beb? Gak ada respon gimana gitu? Kamu seharusnya marah dong sama kelakuan si trio solim itu!"
"Buat apa, toh juga gak ada hubungannya sama gue"
"Iihh... bebeb cuek amat, tapi gak papa lah aku tetep suka kok... O iya kamu belom jawab pertanyaanku, kenapa tadi kamu ninggalin aku beb?"
"Gue tadi buru-buru, disuruh nganter nyokap ke mall"
"O gitu.. mama kamu suka shoping ya? Sama dong. Kayaknya itu pertanda deh beb" ucap Gita yang membuat Kevin merasa ingin segera mengakhiri obrolan dengannya.
"Iya pertanda akhir zaman..!!" jawab Kevin datar.
"Hahaha kamu lucu ya"
'Gimana sih nih cewek, gak tau malu banget' batin Kevin.
"Ya serah lo" ucap Kevin sambil menutup telfon dari Gita.
"Kenapa sih cowok ganteng kaya gue gak bisa tenang dari cewek-cewek alay? Gue pengen, bisa direbutin sama cewek yang kayak Zahra.... akhh enggak mungkin.. cewek yang kayak Zahra itukan langkah, dan hanya ada beberapa saja di zaman now ini"
"Ehem... nak, kamu ngapain ngomong sendiri?" Tanya Lukman yang tiba-tiba saja udah berada dikamar Kevin.
"Eh... papa, anu... enggak kok pa" jawab Kevin gugup karena dia takut Lukman mendengar ucapannya tentang Zahra.
"Hmm... kamu lagi jatuh cinta ya?"
"Enggak kok pa.. o iya, papa kasih nomer aku ke Selsa ya?" Kevin mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Iya nak, kenapa memangnya?"
"Papa gimana sih, kan papa tahu kalok Kevin gak suka sama Selsa. Terus Kevin pindah juga karena pengen jauh-jauh dari dia"
"Hush... Kevin kamu jangan gitu nak, gak baik terlalu membenci seseorang, apalagi dia tidak mempunyai niat buruk sama kamu. Kamu ingat nak, Selsa sangat baik sama kamu, waktu di Bandung, dia selalu datang kerumah buat ngasih kita kue, kadang dia membelikan baju buat papa sama mama. Terus waktu kamu kecelakaan, setiap hari dia datang cuman buat ngeliat keadaan kamu, sudah jelaskan kalau dia anak yang baik jadi kamu gak boleh membenci dia nak" Lukman meyakinkan anaknya untuk tidak membenci Selsa anak dari sahabatnya itu.
"Akhh... papa kenapa sih kok kayaknya jodoh-jodohin aku sama Selsa? Apa karena dia anak sahabat papa, mangkanya papa mau nge-jodohin dia sama Kevin?"
"Tidak nak, suatu saat kamu pasti akan tahu kenapa papa bilang seperti ini sama kamu" ucap Lukman sembari meninggalkan Kevin yang masih terdiam di tempatnya.
"Apa maksud papa?? Memangnya enggak ada cowok lain apa yang bisa dijodohin sama Selsa" grutu Kevin sambil memainkan jarinya pada layar iphone miliknya.
Haiii.... readers 😊
Maaf ya... lama enggak update, nih author lagi sibuk (alaah... sok sibuk lu thor) emang sih gak sibuk-sibuk amat. Tapi karena jam tidur lebih enak daripada jam kerja, jadi author lebih banyakin tidur daripada lanjutin cerita 😂😂 (oh jadi lu sibuk tidur thor?) Hehehe bukan tidur sih, tapi banyak tugas dan ujian disekolah, jadi bikin mata bawa-annya pengen bobok ajaa... 😴 (ujian idup ye thor😯).
Udah ya curhatnya hehehe 😂
Jangan lupa vote dan comment ya guys 💕❤😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Maha Cinta (Proses Revisi)
RomansaKisah cinta seorang gadis yang taat agama dengan lelaki bad boy. Keduanya memiliki perasaan yang sama, akan tetapi Zahra menyembunyikan perasaannya hanya karena ia tidak ingin menjalin hubungan dengan ikatan pacaran.