Zahra segera naik ke motor Kevin, mereka pun meninggalkan parkiran. Rere dan Fira menuju mobil Jefri, terlihat Jefri sudah menunggu Zahra sambil mengotak-atik ponselnya.
"Kak, Zahra tadi minta tolong aku buat bilangin ke kak Jefri kalau Zahra ada kerja kelompok di rumah Fira. Jadi sekarang Zahra sama Fira udah berangkat duluan" ucap Rere
Fira saat ini sedang bersembunyi di kamar mandi yang kebetulan dekat dengan tempat parkir karena Rere bilang kalau Zahra kerumah Fira untuk kerja kelompok.
"Kenapa Zahra enggak bilang sebelumnya?"
"Iya kak, soalnya waktu jam istirahat hp Zahra lowbat. Dan tugasnya baru dikasih waktu jam terakhir tadi, dan sama gurunya disuruh ngumpulkan besok"
"Oh oke, makasih ya re" ucap Jefri, lalu segera meninggalkan parkiran mobil.
Saat mobil Jefri tidak terlihat lagi diparkiran, Fira keluar dari tempat persembunyian. Dan menyusul Rere yang masih diam ditempat.
***
"Mau makan apa?" Tanya Zahra saat di perjalanan.
"Udah lihat aja nanti" jawab Kevin sambil tersenyum.
"Jangan ke tempat yang aneh-aneh ya vin"
"Hahahaha.. di dunia ini mana ada sih tempat aneh, iya kalok lo lagi di planet lain tuh baru namanya tempat aneh"
'Se aneh hati gue waktu deket sama lo' batin Kevin.
"Iya emangnya ini mau kemana kok dari tadi cuman muter-muter aja?" Zahra kembali bertanya.
"Udah lo diem aja, bentar lagi juga nyampek"
Tak lama kemudian, motor Jefri berhenti di sebuah taman yang dekat dengan danau. Kevin sering mengunjungi tempat ini, karena waktu kecil dia pernah tinggal di Bandung bersama neneknya.
"Subhanallah...ini sangat indah" Zahra begitu kagum dengan keindahan taman dan danau itu.
Kevin sangat terpesona dengan ekspresi Zahra, dia terdiam karena tidak tahan lagi dengan kecantikan gadis dihadapannya.
'Kenapa jantungku semakin berdetak lebih cepat saat melihat senyum di bibir Zahra?' Batin Kevin.
"Astaghfirullah kenapa kamu menatapku seperti itu?" Tanya Zahra yang mengejutkan Kevin.
"Ehmm..anu.. gue gak liatin lo, gak usah GR" jawab Kevin dengan gugup.
"O iya, katanya mau aku traktir? Mau makan dimana?"
"Udah disini aja dulu, ngapain buru-buru makan. Gue tadi udah makan di kantin, jadi masih kenyang"
"Masya allah, aku belum sholat dhuhur. Vin kamu tahu kan mushola nya dimana?"
"Iya disana, ayok gue anter"
"Kamu sholat juga kan? mumpung jam setengah 2 masih ada waktu buat sholat"
"Iya iya"
'Kalau bisa sih gue pengen banget jadi imam lo' batin Kevin.
Setelah mereka melaksanakan sholat, Kevin mengajak Zahra jalan-jalan berkeliling taman.
"Zahra, kenapa lo cuek sama gue?" Tanya Kevin memecah keheningan antara dirinya dengan Zahra.
Jantung Zahra berdetak sangat kuat ketika mendengar pertanyaan Kevin.
"Enggak, buktinya ini aku ngobrol sama kamu"
"Aku, kamu.... kayaknya cocok deh kalok bilang aku kamu, biar lebih romantis" ucap Kevin yang membuat Zahra jantungnya semakin nenjadi-jadi.
"Ya udah kamu mau makan dimana?" Tanya Zahra mengalihkan pembicaraan.
"Aku mau makan apa aja yang penting sama kamu" jawab Kevin yang terdengar menggelitik ditelinga Zahra.
"Oke kita makan disana aja" Zahra menunjuk sebuah warung makan.
"Emm... enggak mau, aku mau makan itu aja" Kevin menunjuk penjual ice cream.
Tingkah kevin membuat Zahra terkekeh melihatnya.
"Kamu kayak anak kecil aja vin" ucap Zahra tersenyum
"Tapi kamu suka kan?"
Zahra mulai salah tingkah dengan ucapan Kevin. Pipinya mulai memerah, Kevin hanya tersenyum melihat wajah Zahra.
"Enggak, aku... kesana dulu ya" Zahra sangat gugup, jantungnya kembali di buat berdetak tanpa arah. Ingin rasanya Zahra menjerit karena sudah tidak tahan lagi.
Zahra segera membeli dua ice cream, dan diberikan satu ice cream itu ke kevin.
"Jadi hutang kamu udah lunas ya" ucap Kevin.
"Ini belum seberapa dengan pulsa yang kamu belikan" jawab Zahra.
"Sudah lupain aja. O iya, Zahra kamu udah punya pacar?" Tanya Kevin
"Tidak. Aku tidak di ajarkan untuk berpacaran, bahkan ayahku melarangnya" jawab Zahra dambil membuka bungkus ice cream miliknya.
'Kalau memang Zahra enggak punya pacar? Terus yang kemaren pulang bareng dia siapa?' Tanya Kevin dalam hati.
"Kalau misalnya ada cowok yang suka sama kamu, gimana?" Kevin kembali bertanya.
Deg.
Zahra merasa kaget dengan pertanyaan Kevin."Iya... kalau ada cowok yang suka sama aku. Aku suruh dia menghadap kedua orangtuaku" ucap Zahra mencoba tenang dengan perasaannya.
"Buat apa?"
"Mau tahu?"
"Iya lah"
"Yah buat ngomong langsung kalok dia suka sama anaknya"
"Harus gitu ya? Terus kalok orang tua kamu marah-marah gimana?"
"Orang tuaku enggak akan marah kalau tujuan laki-laki itu baik. Tapi kalau dia tujuan nya minta izin buat macarin anaknya... udah pasti orang tuaku marah"
"Maksudnya tujuan baik yang bagaimana?"
"Ya, misalnya kayak ngajakin ta'aruf atau berniat untuk mengkhitbah, seperti itulah. Tapi karena aku masih sekolah, jadi aku enggak mau mikirin hal itu"
"Memangnya kenapa kamu tanya begitu?" Zahra membuat Kevin diam dan bingung menjawab pertanyaan nya.
Zahra ngasih kode tuh buat Kevin, minta dilamar...😂😂
Gimana part ini?
Semoga suka ya..🙏
Jangan lupa kasih vomment nya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Maha Cinta (Proses Revisi)
RomanceKisah cinta seorang gadis yang taat agama dengan lelaki bad boy. Keduanya memiliki perasaan yang sama, akan tetapi Zahra menyembunyikan perasaannya hanya karena ia tidak ingin menjalin hubungan dengan ikatan pacaran.