Chapter 3

2.9K 250 20
                                    

Terlihat Jungsoo, Donghae, dan Heechul tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Hari ini Jungsoo berniat untuk menjelaskan semuanya pada Kyuhyun agar tidak terjadi kesalahpahaman. Namun namja itu tak kunjung keluar. Ryeowook pun telah selesai memasak makanan untuk para tuannya sarapan.

"Ryeowook-ah, tolong panggilkan Kyuhyun," suruh Jungsoo pada Ryeowook yang langsung mendapatkan anggukan.

"Aku akan memanggilnya. Selesaikan saja memasakmu," perintah Donghae pada Ryeowook dan langsung pergi menuju lantai atas rumahnya untuk mengajak Kyuhyun sarapan.

Donghae telah sampai di depan kamar dongsaengnya. Ia berniat untuk mengetuk pintu, tetapi akhirnya pintu itu terbuka dan memperlihatkan sosok Kyuhyun dengan luka lebam di wajahnya. Donghae sangat terkejut dan nyaris berteriak ketika melihat Kyuhyun keluar.

"Omo! Yak, Kyunnie, apa yang terjadi denganmu?"tanya Donghae khawatir. Kyuhyun bingung harus mengatakan apa. Hyungnya terus meraba wajah Kyuhyun yang penuh luka dengan sangat khawatir.

"Gwecanha, hyung. Kajja, kita sarapan," ajak Kyuhyun pada Donghae dan langsung menyuruh kakaknya untuk berjalan mendahuluinya.

Kyuhyun menuruni anak tangga dengan penuh keyakinan. Ia sudah memikirkan segala resiko buruk yang akan ia terima pagi ini. Setidaknya, cukup satu hal yang Kyuhyun sembunyikan dari keluarganya selama ini. Begitulah pikirnya.

Sesampainya di meja makan, Kyuhyun melihat appa dan hyung tertuanya telah duduk menunggu mereka berdua dengan berbagai makanan telah tersaji di meja. Tidak ada Ryeowook. Bagaimanapun ia tetap dalam batasannya ketika ada tuannya di rumah.

Kyuhyun melihat Jungsoo yang menatapnya kaget dan bingung. Ia tertunduk takut lalu duduk di depan ayahnya dan di samping Heechul. Jungsoo terus memberikan tatapan penuh tanya pada Kyuhyun. Ia menyadari hal itu, namun tetap diam dan kembali mengumpulkan keberaniannya.

"Dia juga mendapatkan luka cambuk di punggungnya," Heechul lah yang mengawali pembicaraan setelah beberapa lama terjadi perang mata antara Jungsoo dan Kyuhyun.

"Kenapa harus kau yang mengatakannya? Apa anak di depanku ini sudah tak punya keberanian untuk mengatakannya sendiri padaku?" tanya Jungsoo penuh penekanan tanpa mengalihkan pandangannya dari Kyuhyun yang menunduk semakin dalam.

"Appa, biarkan dia menjelaskan dulu," ucap Donghae berusaha menenangkan Jungsoo yang tengah dalam keadaan marah.

"Apa dia berniat untuk menjelaskannya?" tanya Jungsoo kembali tetap dengan penuh penekanan. Lagi-lagi Kyuhyun hanya diam. Keberanian yang telah ia bangun sejak semalam tiba-tiba runtuh begitu saja.

Kyuhyun sedikit mendongakkan kepalanya menatap sang ayah yang tengah marah padanya. Ia melihat raut kekecewaan diwajah Jungsoo. Lalu Kyuhyun menundukkan kepalanya lagi. Ia mendengar gebrakan meja cukup keras berasal dari arah depannya. Tak perlu melihatnya, ia sudah tau dari siapa suara itu terjadi.

"Selesaikan sarapanmu. Setelah itu temui aku di ruang kerja. Jangan mencoba untuk kabur dan membuat alasan bodoh," perintah Jungsoo yang ditujukan pada Kyuhyun dengan nada datar lalu pergi meninggalkan mereka tanpa menyentuh sedikitpun sarapannya pagi ini.

Anak itu melihat kepergian Jungsoo dengan sedih. Bodoh. Dia merasa bodoh. Kyuhyun terus menggerutu pada dirinya sendiri yang bodoh. Dia hanya diam tadi. Seharusnya dia bicara dan mengatakan semua yang terjadi pada appanya sebelum Jungsoo mempunyai pikiran buruk terhadap anaknya. Suasana akan lebih mencekam di ruang kerja Jungsoo. Terlebih tanpa kehadiran kedua hyungnya yang setidaknya masih sedikit membela Kyuhyun.

Sebuah tangan kekar menggenggam tangan Kyuhyun dengan hangat. Ia melihat kearah sang pemilik tangan yang memandangnya cemas, "Gwecanha Kyu?" tanya Donghae lembut.

IF YOU [Cho Kyuhyun]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang