Prolog

561 25 5
                                    

Prolog

11 Tahun yang lalu...

Maan dulu bekerja sebagai dokter jantung, dia selalu sukses dan menjadi terkenal akan jasanya yang dianggap berhasil oleh pemerintah Turki.
Dia juga memiliki kekasih bernama Sadhana dan mereka berdua hidup bahagia, saat itu juga Geet masih berusia 10 tahun.

Saking lupanya karena hidup bahagia, Sadhana datang dan memberitahu Maan dengan wajah ketakutan. “Maan, aku hamil.” Katanya pada pria yang berfrosesi sebagai seorang Dokter itu.

Maan tersenyum pada Sadhana dan bahagia. “Benarkah?” Sambil memegang pundak sang gadis itu. “Katakan padaku, apa itu benar? Apa itu anak kita?“ Celotehnya, dan wanita itu mengaggukkan kepalanya.

Maan memeluk gadis itu dengan eratnya dan Maan berjanji akan menikahinya dalam minggu ini saat tengah musim semi tiba.

Tiga hari kemudian, Alekh emosi besar ketika ia tahu tentang kehamilan Sadhana apalagi anak itu adalah janin kecil dari Maan, sehingga ia dan sekongkolannya termasuk kakaknya Geet membuat rencana ini untuk menghancurkan segalanya dari hidup Maan, termasuk Sadhana.

••••

Beberapa hari berikutnya, Maan bangun dari tidurnya, ia melihat Sadhana usai mandi dan sedang memakai anting sambil melihat cermin, Maan berdiri dan menghampiri gadis itu dan memeluknya dari belakang, Sadhana terkejut melihat Maan memeluknya. “Apa kau juga ikut bersamaku?” Tanyanya.

Sadhana menoleh. “Untuk apa?” Tanyanya.

“Kita diundang oleh Alekh untuk datang ke perusahaannya.” Bisik Maan ditelinga Sadhana.

‘TARRR!’

Hal itu membuatnya menjadi terkejut dan khawatir akan keadaan Maan nantinya dan gadis itu berbalik badan kemudian menatap Maan. “Baiklah aku ikut, Maan.” Turutnya terpaksa.

••••

Keesokan harinya, semua orang berkumpul disana.
Geet yang masih belia itu datang didampingi kedua orangtua nya. Geet melihat-lihat betapa ramainya tempat itu, dia juga melihat banyaknya papparazi yang sudah berkumpul disana.

Maan juga akhirnya datang dengan mobil berwarna abu-abu, mereka berdua turun dari mobilnya dan melangkah keperusahaan itu. Geet melihatnya bengong. “Paman itu tampan sekali.” Gumamnya dengan suara yang menggemaskan itu.

Semua orang sudah berkumpul disana, Alexh pun keluar dari kantor dan melihat orang-orang yang meneriaki namanya, dia tersenyum sok ramah, keramahannya berubah menjadi senyuman sinis ketika ia melihat Sadhana dan Maan bersama.

Tapi disisi lain, banyak sekongkol Alekh banyak bersembunyi disemak-semak dengan membawa pistol dan bom untuk mendarat sasaran nantinya.

Alekh membicarakan tentang kesuksesannya selama hidupnya, tapi tak lama kemudian....

‘DOORRR.. DORRRR.. DOORR’

‘DOAAMM.. DOAAM..’

Suara bom dan tembakan membuat semua orang lari terbirit-birit dan banyak orang tewas karena bom dan tembakan itu.

Geet berlari-lari kebingungan untuk mencari kedua orangtua nya. “Ibu, Ayah!” Teriaknya berkali-kali, dan sungguh mengenaskan.. Orang tuanya telah meninggalkan Geet yang masih 10 tahun, Geet berlari pincang dan terjatuh didekat orang tuanya.

Sementara Polisi mencurigai Maan dan Raman (Kakaknya Geet) mereka membawa paksa dan memborgol tangan Maan dan Raman, Sadhana menjelaskan bahwa Maan tidak bersalah. Tapi, polisi tetap tidak peduli dan tetap membawa Maan pergi. Sadhana tidak bisa berbuat apa-apa lagi, ia hanya bisa memandang kepergian Maan dengan tangisan histerisnya sambil berteriak “Maan!” sekuat tenaga.

••••

Geet bersama neneknya kini menunggu sang kakak usai interogasi, selama 1 jam lamanya, dua orang itu keluar dari ruangan interogasi tersebut bersama polisi dengan tangan yang masih diborgol. Geet marah dan meluapkan dendamnya. Dia menunjuk seorang pria “Dia yang membunuh Ayah dan Ibuku!” Teriaknya.

Jemarinya mengarah ke Maan, Maan dan polisi terkejut sementara Raman tersenyum sinis. “Bagaimana bisa begitu, Nak?” Tanya Polisi pada Geet.

“Aku melihatnya tak jauh dari belakang ayah dan ibu, aku yakin paman polisi, dia yang melenyapkan nya! Aku tidak berbohong paman! Percaya padaku!” Histeris Geet dan Nenek berusahalah menenangkan cucunya.

Polisi mulai bersimpati pada Geet, mereka tahu bahwa anak kecil tidak bisa bohong dan perlahan-lahan polisi percaya akan tuduhan itu.

••••

Tuduhan itu semakin terkuak dengan adanya cctv dekat perusahaan, Raman bebas tapi Maan tetap disana.

Sehingga akhirnya Maan dibawa ke jaksa dan jaksa memberikan hukuman seumur hidup karena telah membuat banyak orang tewas.

Sementara Alekh berhasil dan berpesta pora, ia juga berhasil mendapatkan hati Sadhana dan menikahinya.

••••

Akankan tuduhan itu akan berjalan seumur hidup?

“Aku sudah menyiapkan tiga peti mati, pertama untukku, untuk Madhu, dan untuk dia.”

—Maan—

••••

EternalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang