Part 2- Ratu Ketus!

32 5 2
                                    


IRENE POV

Setelah aku sampai dikota ini, aku langsung menuju tempat tinggal ku yang baru dan langsung merebahkan diri untuk beristirahat sebentar. Rumah ini terlihat sederhana namun aku cukup beruntung karena jarak dari sini ke kampus ku yang baru tidak terlalu jauh, sekitar 15 menit lah kiranya.

Sebelumnya aku sudah mencari kost'an ini lewat internet. Dan aku juga sudah mengikuti tes untuk bisa masuk ke universitas yang ku minati lewat tes online.

Biar kuceritakan sedikit tentang riwayat hidupku.

Aku bukan lah gadis yang mudah bergaul. Memang awalnya saat memasuki SMA aku dikenal dengan gadis yang hyperaktif, banyak orang mengenalku. Bukannya menyombongkan diri, tapi itu faktanya. Berhubung aku juga banyak mengikuti ekstra disekolah membuat ku banyak mendapatkan teman.

Tak sampai disitu, saat aku kelas 11 perubahan mulai terjadi padaku. Itu semua karna pria brengsek! Aku benci! Mengingatnya saja membuat ku ingin sekali membunuhnya.

Tiga kali! Tiga kali sudah pria menyakitiku. Mereka datang seolah-olah menyukai ku, memberikan harapan yang sebelumnya tak pernah kuharapkan. Kalian tau kan bagaimana perasaan seorang wanita? Wanita itu mudah baper. Siapa juga yang tidak baper jika setiap hari dia perhatian, menanyakan banyak hal, menceritakan segala sesuatu layaknya seperti orang berpacaran.

Jujur, soal pacaran bukan aku ahlinya. Pernah waktu itu aku pacaran dengan kakak kelas tapi itu tak bertahan lama, hampir satu tahun mungkin. Aku yang memutuskannya, lantaran aku memang sudah tak memiliki perasaan lagi padanya.

Terakhir yang membuat ku mulai membenci pria adalah saat seseorang yang bernama Roni.

Kami pernah dekat hampir 2 bulanan. Aku mulai menyukainya tapi aku tak berani memberitahunya. Aku hanya takut, seandainya jika kami pacaran dan end pasti kami bersikap seolah-olah tak mengenal, aku tak menginginkan hal itu terjadi. Akhirnya aku menganggap dia sebagai abang kesayanganku walaupun seratus persen aku sudah membohongi perasaanku sendiri.

Sejak aku mengatakan bahwa aku menganggap nya sebagai seorang abang, dia mulai menjauhiku. Dan suatu hari aku mendengar dia menjalin hubungan sepasang kekasih dengan temanku. Tentu saja itu membuat ku sakit, saat itu aku masih bersabar dan berusaha tetap menjalin hubungan pertemanan baik dengan nya walaupun perasaan ku masih tetap sama.

Tepatnya hari itu dimana aku sedang menjalankan jadwal piketku diruang UKS, aku tak mengira saat dua sejoli masuk sambil berpaut jari, siapalagi kalau bukan Roni dan el. Mereka terus saja pacaran dan seolah-olah tak menganggap aku ada. Saat itu aku bilang padanya untuk bertanggung jawab dengan ruangan ini karna aku tidak tahan jika harus menjadi obat nyamuk mereka disitu. Tetapi Roni salah mengartikan, dia malah mengira aku mengusir orang sakit dan harus segera menutup ruangan itu.

Awalnya aku membalas dengan diiringi senyuman agar kesalahpahaman ini tak berkelanjutan. Tapi Roni makin jadi menyalahkanku. Hingga Kami berdebat panjang sampai dia membentakku kasar, saat itu pula aku langsung berlari menuju toilet dan menumpahkan air mataku yang sejak itu meronta-ronta ingin keluar.

Dan mulai hari itu aku sudah mati rasa. Sikapku pun berubah drastis, tak seheboh dulu. Aku menjadi gadis pendiam dan tak pandai bergaul. Dikelas aku tidak akan bicara bila bukan menyangkut hal penting saja.

Teman kelas ku banyak bertanya-tanya mengapa aku berubah menjadi orang yang cuek dan ketus. Dan aku hanya menjawab dalam hati, karna PRIA BRENGSEK YANG TAK PUNYA OTAK!

Oke mungkin itu terlalu berlebihan. Percayalah! Bukan hanya sekali itu saja, namun sudah berulang-ulang kali! Namun Pria bajingan seperti Roni yang membuat aku jadi mati rasa, dan dikenal sebagai Ratu ketus disekolah.

Ada satu hal penting lagi yang perlu kalian tau. Aku bisa merasakan makhluk tak kasat mata. Aku tak tau itu merupakan kelebihan atau kekurangan, namun aku merasa itu adalah kekurangan . Karna makhluk-makhluk menakutkan itu terus saja membuat ku merinding dan selalu berujar meminta bantuan padaku. Namun untung saja aku tidak bisa bertatap wajah langsung dengan mereka.

Aku hanya bisa merasakannya dan mencium bau tanda kehadirannya. Dan juga suara yang terdengar jeritan-jeritan histeris meminta pertolongan. Semoga saja dikota ini aku tak mendapatkan hal-hal aneh seperti itu.

Namun karna sudah terbisa aku tidak terlalu takut pada makhluk gaib itu. Mengingat aku yang hidup dalam kesendirian membuatku amat kesepian. Terkadang jika aku mencium wangi melati, aku memastikan dia adalah makhluk yang baik dan dapat kuajak mengobrol. Namun mereka tak bertahan lama, saat mereka tau seluk beluk kematiannya mereka akan enyap begitu saja. itu membuat ku lagi dan lagi harus hidup dalam kesendirian.

Kurasa sudah cukup dengan cerita pendekku. Aku akan beristirahat dan besok mulai menjalankan kegiatanku sebagai mahasiswi baru diuniversitas kota bandung.

I'm coming campus....

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang