Part 7 - Teman Tapi Suka?

14 4 0
                                    

Hari-hari Rere kini tak sesepi sebelumnya. Sekarang ada Dii yang selalu bersamanya. Kemanapun Rere pergi selalu saja ada Dii yang setia disampingnya.

Kini Rere tak serisih dulu, karna Dii yang selalu mengikutinya kemanapun. Namun sekarang berbeda 180 derajat, Bahkan sehari saja bila Dii tak bersamanya Rere akan merasa ada yang kurang.

Entahlah..

Mungkin Rere sudah sangat terbiasa dengan kehadiran Dii.

Mereka berada di satu tempat yang sama, mengobrol bersama, bercanda bersama. namun mereka berbeda alam. Biarlah.. Rere sudah cukup bersyukur atas kehadiran Dii.

Dii yang sejak tadi berada disamping Rere setengah mati menahan bosan. Rere menyuruhnya menunggu dan menemani nya tanpa melakukan apapun. Walaupun Dii adalah hantu tetapi dia masih tau soal kehidupan manusia.

"Dii? " panggil Rere.

Dii menoleh dan hanya menaikkan satu alisnya.

" Dii? " panggil Rere lagi karena tak mendengar sautan Dii.

aku lupa.. Dia tidak bisa melihatku. Huhh.. batin Dii dalam hati.

" kenapa re? " tanya Dii masih dengan posisi kepala bersandar pada sofa yang didudukinya.

" Kau bilang pernah punya hubungan dengan Deby bukan? " tanya Rere tanpa mengalihkan perhatian nya pada leptop yang berada dipangkuannya.

" iya"

"Dii coba kau jelaskan sedikit tentang dirimu dulu".

"maksudmu? "

" Begini " Rere memutar 45 derajat tubuhnya menghadap Dii..

" dari data yang kudapat, Deby dulu memiliki sahabat bernama Vanya. Dan kau juga memiliki seorang sepupu sekaligus sahabat bernama Alfin. Benar? "

" Benar "

" apa kau ada mencurigai salah satu dari mereka? "

Dii mengernyit bingung. Setelah beberapa detik ia paham dengan pertanyaan Rere.

Dii menggeleng.
" tidak mungkin Re, kami berteman baik saat itu"

Rere terdiam sejenak. Ini sangat menguras otak.
"apa kau bisa menunjukkan sesuatu yang berhubungan dengan mereka? emm.. Misalnya Foto"

"ya sepertinya.. " kata Dii sambil berpikir dimama kira-kira benda itu berada.

" Dimana? "

" digudang gedung universitas mu" jawab Dii sukses membuat kening Rere mengerut tanda bingung.

"bagaimana bisa? "

" aku belum cerita ya. Dulu sebelum gedung itu menjadi universitas perguruan tinggi tempat itu adalah sebuah asrama. Sebelum aku pergi mungkin barang-barangku masih tersisa disana. Termasuk Album itu." jelasnya

Rere mengangguk paham.

"Baiklah besok kita akan kesana"

Dii hanya mengangguk walaupun apa yang dilakukannya tidak bisa terlihat oleh Rere.

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang