Part 5 - Ghost? Salting?

18 5 0
                                    


Rere memejamkan mata tenang. Jam sudah menujukkan pukul 15:00 sore. Entah mengapa hari ini terasa sangat melelahkan. Tak ada niatan sedikitpun untuk rere beranjak dari bawah pohon rindang tepat belakang gedung universitas itu.

Saat teringat sesuatu mata Rere terbuka sempurna. 'Dii kemana sih?'
Tanya Rere pada dirinya sendiri dan pasti pikirannya sendiri yang pusing akan menjawab apa.

Tumben sekali hari ini Dii tidak mengikutinya, biasanya kan tanpa diajak Dii sudah mengekor saja dibelakang rere.

"kau rindu padaku? " kaget dii yang timbul tiba-tiba dari belakang pohon.

" eh ayam copot.. Copot.. " teriak Rere terkejut.

Bukannya merasa bersalah dii malah tertawa terbahak-bahak.

" kau memang hantu tak tahu diri! " sewot Rere.

" hahaa wajahmu sungguh lucu re, pengen cubit deh.. "

" coba saja kalau bisa" tantang rere

"abaikan. Apa tadi kau mencariku? "

" Tidak "

" yang benar? "

" tentu saja, malahan aku merasa tenang tidak ada kau"

"kalau kangen bilang saja re, jangan mengelak seperti itu"

"aku sudah bilang aku tidak kangen, jangan mengerjaiku dii! "

" siapa juga yang mengerjaimu, aku hanya berkata soal fakta. Aku tau kau tadi mencariku"

Rere menghela nafas kesal, mungkin Dii dulu bercita-cita sebagai seorang pengacara. Mengingat rere yang selalu kalah telak jika berdebat dengan Dii.

"Aku mengalah, tapi jangan salah! Aku tidak merindukan mu, tadi aku hanya sedikit mencarimu. Dengar hanya se-di-kit! " ucap Rere dengan penekanan dikata sedikit.

" hmm baiklah. Tapi untuk apa kau mencariku? "

" Aku hanya sedikit bingung karna seharian ini kau tidak membuntuti ku, ku fikir kau sudah kembali ke alammu" jelas rere

Dii terdiam sesaat.

" aku tidak akan kembali ke alamku sebelum mendapat keadilan yang sepadan" ujar Dii yang kini duduk disebelah Rere.

Rere mengernyit bingung. "keadilan?"

"ya.. Biarpun kami sudah mati, kami juga butuh keadilan re"

"hmm maksudmu? Aku kurang paham apa yang kau bicarakan? " tanya Rere yang kurang mengerti arah bicara Dii.

" yasudah kalau tak mengerti, hanya orang ber-IQ tinggi yang paham dengan maksudku"

"oh jadi secara tidak langsung kau bilang aku bodoh ha? " tanya Rere yang merasa tersindir dengan ucapan Dii

" yah itu kau tahu, tapi bukan aku yang mengatakan nya ya"

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang