Part 11 - Bunga Lavender

16 1 0
                                    

Rere sudah siap dengan pakaian casual nya. Ini adalah hari ulang tahun Key, dan teman baru nya itu meminta agar menghabiskan satu hari bersama. Mereka memang belum lama mengenal, namun Key sudah sangat percaya pada Rere. Rere pun begitu, ia tidak merasa keberatan dengan adanya Key. Sepertinya Key adalah wanita yang baik dan pedulian.

Rere hanya perlu mengoleskan sedikit liptin pada bibir nya dan setelah itu selesai. Sekarang ia hanya perlu menunggu, Key tadi sudah mengatakan kalau ia akan menjemput Rere. Jadi Rere hanya perlu mengirimkan alamatnya saja.

Rere mengecek ponselnya saat ada pesan masuk.

Ternyata pesan dari Key yang mengatakan bahwa ia sudah ada diluar. Rere melihat Key yang sudah melambai-lambaikan tangannya dengan semangat. Rere sedikit tak menyangka bahwa Key adalah orang yang sangat kaya, selama ini ia kira Key adalah wanita biasa.

Rere menghampiri Key yang tersenyum didalam mobil.

"hai" sapa Key saat Rere baru saja menghempaskan bokongnya pada jok penumpang.

Rere membalas dengan tersenyum kaku.

"Kau sangat cantik, Re. " pujinya menatap Rere.

" terimakasih." balas Rere seadanya, ekspresi nya pun sudah kembali, seperti biasa datar.

"baiklah, kita akan kemana?"

"terserah kau saja"

Setelah Key mengatakan pada supirnya untuk mengantarkan mereka ke pusat perbelanjaan terbesar diBandung, Key bercerita panjang kepada Rere walaupun hanya direspon Rere dengan seadanya.

"ayo senyum, Re."  kata Key. Ia mengajak Rere untuk mengabadikan semua moment mereka hari ini.

"baiklah baiklah " dan kali ini Rere tersenyum lebar.

Key menarik tangan Rere menuju tempat yang menjual pernak pernik dan berupa aksesoris.

Key memasang topi bundar berwarna putih kekepalanya kemudian memakai kacamata berbentuk hati yang lucu kemudian ia menyengir menatap Rere yang memperhatikan nya. "bagaimana?"

"biasa saja" balas Rere. Setelah itu tertawa kecil.

Key cemberut, lalu mengambilkan topi berwarna biru langit yang bertulis ICE GIRL berwarna putih. Ia memasang kan topi itu kekepala Rere.

"itu sangat cocok dikepalamu, Re!. Ayo kita selfie" puji Key mengambil handphone nya lalu dengan cepat membuka kamera.

"satu, dua, tiga... " intruksi Key dengan pose menyengir kuda dan mengangkat dua jarinya seperti V, sedangkan Rere mengembungkan pipi dan menutup sebelah matanya.

" ahhh sangat cantik. Simpan topi nya baik-baik ya, Re. Aku memberi nya untuk mu."

"kau yang berulang tahun kenapa aku yang mendapat hadiah?"

Key terkekeh. "anggap saja itu kenang kenangan dari ku."

Rere hanya mengangguk.

" ayo kita kesana!" teriak Key sambil menunjuk ke arah boneka beruang kutub yang sangat besar.

Key berlari kearah boneka itu dan Rere hanya mengikuti nya dari belakang. Tiba-tiba Key menarik tangan Rere dan mengarahkan nya untuk berdiri kesamping boneka itu.

"Aku akan mengambil Foto mu, tersenyum lah" ucap Key.

Rere tersenyum pasrah. Lagipula untuk hari ini saja bukan masalah.

Setelah mengambil Foto Rere, Key melompat-lompat. "gantian, Re"

Rere mengambil alih handphone Key lalu mengambil Foto Key yang tertawa lepas sambil memeluk boneka besar itu.

"jangan sampai terlihat gendut ya, Re."

"tidak, ini cantik." jawab Rere.

"apa? Kau bilang aku cantik? Ahh terimakasih banyak, Re. Aku tahu soal itu.. " kata Key.

"kau gadis yang sangat percaya diri"  balas Rere dengan kekehan.

"sekali lagi, tapi kali ini kita foto berdua." ujar Key lalu memanggil orang yang kebetulan lewat untuk meminta bantuan.

Rere dan Key berdiri didepan boneka beruang itu dengan pose yang diambil tanpa sengaja, Key yang memeluk Rere dari samping dan Rere yang tertawa lepas sambil memegang pundak  Key.

Pose kedua mereka sama-sama menghadap ke kamera dengan senyum yang merekah.

Pose ketiga adalah gaya yang absurd, ketika Key memanyunkan bibirnya sambil mengangkat jari dan Rere yang melirik Key datar.

"setelah ini kemana?" tanya Rere saat Key sibuk dengan handphone nya.

"bagaimana kalau kita mencari makan, aku sudah lapar" usul Key sambil mengelus perut nya.

Rere mengangguk kemudian mereka mencari tempat makan terdekat.

"Re, apa lehermu tidak sakit jika mengangguk terus?"

Key memperhatikan Rere yang terus saja menganggukkan kepalanya. Padahal menjawab 'iya' saja kan tidak sulit.

Rere menggeleng. "mungkin sudah terbiasa" jawab Rere sekenanya.

"kau mau pesan apa?" tanya Key saat mereka sudah menemukan tempat makan dan juga tempat duduk yang pas.

"sama denganmu"

Key beranjak untuk memesan makanan mereka. Tak sampai satu menit handphone nya berdering dan menampakkan nama si pengirim pesan. My boy? Mungkin saja itu Beni yang selalu diceritakan oleh Key. Pikir Rere.

Setelah kembali duduk dikursinya, Key membuka suara.

"aku sangat senang, Re." ucap Key berbinar-binar.

Rere dapat menebak kemana arah pembicaraan Key, ia tetap menunggu wanita itu melanjutkan ucapannya.

"Semalam aku menghabiskan waktu yang panjang bersama Beni, dia memberiku hadiah. Ini," lanjut Key sambil menunjukkan kalung bermata bintang yang kini dikenakannya.

"Aku yakin Beni sangat mencintaiku, sejujurnya aku sangat takut kelak ia akan mencampakan ku. Tapi aku yakin, Dia tidak akan melakukan itu kan, Re?" ucap Key meyakinkan dirinya sendiri.

"Key, jujur saja aku tidak menyukai pacarmu yang bernama Beni itu." ungkap Rere pada akhirnya. Ia memang belum pernah melihat rupanya, namun ia sudah dapat membayangkan lelaki itu tidak baik.

"kenapa? Kau cemburu padaku, ya?" ucap Key setelah itu menyengir.

Rere tak menjawab. Aura disekitar nya mulai terasa sejuk. Namun Rere mengabaikan nya, ia yakin pasti ini ada hubungannya dengan kehadiran Key. Rere memejamkan matanya dan menghirup aroma yang sangat tajam. Aroma Bunga Lavender!

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Help MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang