Di suatu pagi yang cerah,Seorang gadis berseragam SMA tergopoh-gopoh berlari di sepanjang koridor ruang kelas. Tak dipedulikannya tatapan-tatapan mata yang terheran-heran. Tak peduli peluh yang menetes di dahinya.
Perlahan air mata bening membanjiri pipinya yang berkulit putih bersih. Diusapnya air matanya dengan kasar, mencoba menepis pikiran-pikiran buruk yang mencoba melumpuhkan harapannya.'Gimana kalau dia marah ? gimana kalau dia menolak? Gimana kalau dia nggak mau mengakui...??'
Dentuman lagu terdengar dari ruang musik yang ada di sudut sekolah. Smells like teen spirit menggema bersamaan dengan tawa riang anak-anak cowok anggota band Revolution. Band yang sedang 'naik daun' di kalangan SMA Bina Taruna .
Gadis itu membuka pintu ruang musik dengan kasar sehingga mengagetkan para penghuni di dalamnya yang langsung menghentikan permainan musik mereka.
"Julian..!"
"Ada apa Sin..? Lo ngapa...."
"Gue mau ngomong"
🍂 🍂 🍂
"Gue hamil Jul...!"
"Ap... apa..? nggak mungkin. ..."
"Maksud lo apa nggak mungkin?!"
"...."
"Lo harus tanggung jawab Jul, jangan mau enaknya doang..!"
"Ta... tapi Sin... kita masih sekolah..."
Cowok yang bernama Julian itu 'cengo' melihat kekasihnya, gadis yang sudah enam bulan ini menemani hari-harinya menangis sesenggukan di hadapannya. Perasaannya kini campur aduk, kaget, bingung, marah, tapi tak tahu harus marah pada siapa.
Penyesalan kini mendera diri mereka. Seandainya mereka nggak kebablasan, seandainya mereka mau menuruti kata nenek kalau pacaran jangan suka di tempat gelap-gelapan...
Aaarrrgh....!!!
Mereka tahu sebentar lagi, apapun keputusan yang mereka ambil, akan mengubah hidup mereka selamanya.
🍃 🍃 🍃
** yamahoshi **
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet 17 again
Teen FictionJulian menyesal harus menjadi orangtua tunggal di usia yang masih sangat muda. Suatu pagi tiba-tiba dia terbangun dengan tubuh seorang remaja. Bolehkah mengubah masa lalu yang sudah terlewati?