The other improve

141 8 0
                                    

>> JULIAN >>

Pulang sekolah anggota band ReFormaSi mengadakan pertemuan penting. Ini menyangkut hajat hidup seluruh anggota band, kata Rikas.

"... seperti yang udah kita rencanakan dari kemarin, band kita bakal menambah satu gitaris, dan karena gue juga sebagai pencari bakat, maka..." Rikas kalau sedang bersemangat melebihi caleg yang sedang pidato.

"Langsung aja Kas! Buruan gue udah ngantuk nih habis ulangan Sejarah tadi..." sela Gaston yang sudah berkali-kali menguap lebar.

"Jadi... perkenalkan..."

"Genta Ibanez, gitaris baru kita!" sambung Arsen.

Rikas dan Arsen bertepuk tangan, sedangkan Gaston dan Leon hanya melongo melihat makhluk asing di depan mereka.

"Siapa dia?" tanya Gaston.

Gaston dan Leon tentu saja baru tahu, karena mereka anak IPS. Hanya Arsen yang satu kelas dengan Rikas dan Jazzy.

"Genta ini anak baru di kelas gue, pindahan dari Bekasi," Rikas menepuk-nepuk bahuku.

Asem ni bocah... Pengen gue geplak kepalanya.

Aku tersenyum pada mereka. Rasanya aneh, baru kemarin aku menelepon mereka satu persatu saat mencari Jazzy yang kabur dari rumah. Kemarin aku masih dipanggil 'Om' oleh mereka.

"Bisa main dia?" Leon bertanya meremehkan.

Rikas mengambil ponselnya lalu menunjuk sebuah video dari Youtube.

"Sorry, gue merekam aksi lo kemarin," kata Rikas sambil nyengir lebar.

Bukan hanya merekam, tapi dia juga mengunduhnya lewat akun RikaSs_musicmystyle dengan judul  SLASH KW main gitar di jalanan kerenn banget..!!

Dan ternyata video ku sudah 456.789ribu kali ditonton dengan lebih dari 2 ribu thumbs up. Secepat itu?

"Wooahh!!" seru dua anak yang tadi cuma bengong.

"Jadi gimana?" tanya Rikas dengan bangga.

"K... kamu harusnya ijin saya dulu kalo mau upload video.." kataku kurang terima.

"Ck... lo nggak pengen jadi terkenal? Lagian ya, event yang bakal kita ikutin tuh, selain hadiahnya banyak, kita juga diberi kesempatan rekaman, bikin album! Gimana bro? Jadi artis kita..!" Rikas menepuk-nepuk bahuku lagi sampai membuatku terbatuk-batuk karena keselek.

"Lo juga nggak perlu canggung canggung, pake 'lo gue' aja jangan 'saya saya'... Kayak temen gue yang satu ini nih, pake 'aku kamu' cuma sama cewek yang ditaksir doang.." kata Rikas sambil melirik anak yang bernama Kersen. Sepertinya nih bocah lagi nyindir.

Kersen menatapku intens. Mendadak jantungku berdegup kencang. Apa mungkin dia...

"...gue kayak pernah liat elo deh, dimana ya..?"

"Ha ha... nggak mungkin lah... Wajah gue pasaran kali yaa..." elakku.

#####

"...we are the next generation... we are the smart... we are the reformation... So guys, are you ready to rock..?!!"

"Ya... ya... kapan nih nyanyinya?" kataku tak sabar.

Opening speech Rikas terlalu panjang. Emangnya mau lomba baca puisi tujuh belasan?

"Ha ha... itu ciri khas kita  kalo lagi manggung. Okey langsung aja ya, here we go..."

Aku diminta mengamati mereka memainkan sebuah lagu sebelum mulai masuk menjadi bagian mereka. Namun baru masuk intro aku sudah melongo. Mungkin kalau ada lalat ijo masuk ke mulut aku tak akan menyadarinya.

"🎤🎶... Akuu... belum mandi... tak tung tung tak tung tung...!!
... Akuu... belum sikat gigi... tak tung tung tung...!!
.................. 🎵🎶
Sudikah kiranya la la la....
Kau jadi pacarkuu...??" 🎼
Jawab iya dong, jawab iya dong jawab iya doooooooongg...!!!"

Spontan aku menutup kedua kuping. Sayang kan kalau sampai kenapa-napa? nggak ada onderdilnya pula. Nggak kebayang kalo Jazzy yang nyanyi. Malu maluin Daddy nya lah...

"Lo nggak suka musik kita ya?" tanya Rikas agak kecewa.

"Musiknya keren kok... tapi..."

"Lagunya gimana? ciptaan Gaston lho..."

Gaston manggut-manggut senang dan juga tampak bangga.

"Nah, kalo lagunya...."

"Liriknya agak aneh ya? Tapi  sekarang, semakin gila semakin aneh itu yang bakal cepet viral, cepet booming," sambung Gaston.

"Yank Lex aja bisa terkenal, masa kita enggak..."

"Siapa Yank Lex?" tanyaku.

"Yang suka ngerap 'boi boi boi' itu lho..." kata Kersen.

"Yang sempet viral sebelum Rich chagga" sambung Leon.

Siapa sih? Nggak ngerti. Aku jadi berasa tua gini...

"Ha ha... kalo lo nggak tau juga nggak papa, lagian trend emang cepet berganti" kata Rikas menghiburku.

"Nah, itu dia... yang cepet booming, cepet juga pudarnya," kataku.

"Maksudnya?"

"Kalian tahu kenapa lagu-lagu jaman dulu sampe sekarang masih dikenang?" tanyaku pada mereka.

"Karena pendengarnya susah move on?" celetuk Gaston asal.

"Ha ha... mungkin iya juga, tapi bukan itu alasannya"

"Karena lagu jaman dulu penuh makna..." jawab Rikas

"Karena lagu-lagu itu diciptakan dengan sepenuh hati... Bahkan sebuah lagu bisa menyelamatkan hidup seseorang..."

"Jangan puitis gitu dong Genta, berat... nggak kuat..." kata Rikas sambil tertawa, yang lain ikut tertawa juga.

"Tapi bukan berarti lagu-lagu sekarang nggak bermakna lho... Ada yang lebih bagus kok..." kataku lagi.

"Ya... ya... trus lo punya rekomen nggak? di festival nanti lagunya bebas kok," tanya Rikas.

Aku langsung bersemangat. Wah, ni bocah-bocah asyik juga.. Pantes Jazzy betah berteman dengan mereka.

"Misal lagu-lagunya... NIRVANA! Radiohead, Duran duran... bisa Oasis... Blink 182... Indonesia nya bisa dari album Pandawa lima Dewa 19... gimana?"

......................

"Bagus juga.... lo penggemar musik 90-an ya?"

"Tapi susah-susah lagunya... Belum tentu semua bisa," keluh Leon.

"Gue bakal ajarin kalian, serahkan semuanya sama gue..."

<<**<<**>>**>>

Agak GeJe part ini 😁

Oh ya, vote & comment nya ya,,, 🙏
and check my other story,

** yamahoshi **

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet 17 againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang