3. Gak disangka

109 36 43
                                    

*NingNong.........

HP Lina bergetar di meja persis dekat dengan ranjang tidurnya, dengan segera Lina mengambil HP nya dan melihat pesan yang dituju kepadanya

"Lin, ngerti Matematika gak?" Tulis Bopang dalam pesan singkat itu

"Kenapa emangnya?" Lina sangat bingung karena gak biasanya Bopang yang message Lina duluan

"Besok gua ulangan Matematika Lin, mau ajarin gue gak Lin supaya gue bisa jawab soal soalnya?" Pinta Bopang dengan berharap jawaban Lina yang sangat membantunya

"Iya Pang tenang aja, gue bakal ajarin lu kok."

"Ok Lin, kalau gitu besok gue jemput lu ya, pagi pagi gue kerumah lu ok."

"Ok Pang siap."

***

Selama 3 tahun lamanya Lina sekolah di SMA NUSANTARA baru kali ini ia datang pagi pagi, maklumlah Lina anak yang bisa dibilang agak males bangun pagi, karena ia ingin menolong Bopang sohibnya ia harus rela bangun di jam yang seharusnya dia masih tidur, dan berangkat di jam yang seharusnya dia baru bangun

"Gila sepi banget ini sekolah." Lina turun dari motor Harley Bopang yang berwarna hitam mengkilap mewah dengan memegang kedua bahu Bopang

"Makanya dateng tuh pagi pagi, walaupun penampilan gue kaya gini, tapi kalo berangkat mah gue selalu pagi apalagi kalo ada ulangan." Bopang memutar kunci motornya dan memasukannya kedalam saku bajunya

"Ngapain lu dateng pagi pagi banget kalo ada ulangan Pang? gue mah kalau jam segini pasti lagi mandi." Lina melihat jam merah yang menempal pada tangan kirinya yang menunjukan pukul 05.20 WIB

"Ya cari kesempatan lah, gue bisa nyelinap ke ruang guru buat ambil jawaban ulangannya biar nilai gue bagus, kan gak bakal ada yang ngeliat ini."

"Ngapain lu minta ajarin gue kalo gitu?"

"Kalo Matematika gurunya pinter banget Lin, selain pinter ngitung dia juga pinter nyembunyiin jawabannya." Heran Bopang dengan kelakuan gurunya yang tidak bisa dikelabui itu

"oh gitu, yaudah ayo kita belajar"

***

Selama 15 menit pengajaran berlangsung di kelas Bopang yaitu 10 IPS 5, Bopang sangat tidak mengerti dengan cara yang telah dijelaskan berulang ulang oleh Lina, ia selalu menguap dan terkadang bermain Handphone di depan Lina

"Anjir, lu mah Bopang udah ngajak gue pagi pagi berangkat, eh sekarang lu malah nyuekin gue." Lina kesal dengan kelakuan Bopang yang tidak karuan itu

"Gimana yah Lin, pelajarannya gak masuk ke otak nih Lin." Dengan santainya Bopang memainkan Hpnya lagi

"Yaudah deh gue mau ke kelas aja, dari pada gue kesel disini anjirrr." Lina membereskan bukunya dengan rapih dan memasukannya kedalam tas hitamnya

"Maafin gue ya Lin, gue berusaha tapi tetep aja gak bisa." Bopang membereskan bukunya yang berantakan itu

"Yaudah gue ke kelas dulu dah ya." Lina mengaitkan tas ke bahunya

Setelah Lina menuntup pintu kelas Bopang dan berbalik badan hendak berjalan kekelasnya, Lina melihat cowok yang melempar bola basket itu, langkah Lina terhenti

Tasnya hanya di kaitkan di bahu kanannya, ia berjalan dengan gayanya yang cool sambil sesekali menaikan rambutnya dari depan ke belakang, dengan hidung yang mancung dan alis yang tebal ia berjalan ke arah kelasnya

Kaki Lina hanya terdiam dan tidak sanggup bergerak, kepalanya mengikuti arah mata yang melihat Kevin berjalan
Perlahan lahan Lina mengikuti arah Kevin berjalan hingga ke kelasnya

"Oh dia kelas 12 MIPA 6, kok gue gak pernah liat dia ya? Padahal kelasnya di atas kelas gue." Lina mengintip dari pintu kelas Kevin, memperhatikan gerak gerik Kevin seakan akan Lina tidak mau ketinggal setiap detiknya, senyum manis Lina selalu terpancar ketika melihat setiap gerakan Kevin saat itu, sekejap senyum manis itu hilang karena Lina sangat kaget dengan tingkah laku Kevin yang diluar dugaannya

"Buseett... Cakep cakep ngupil." Lina kaget melihat Kevin yang mengupil dikelasnya dan ditempelkan ke kaki meja belajarnya

Kevin tidak tahu kalau ia sedang diperhatikan oleh Lina dari pintu kelasnya, mungkin Kevin berpikir ini adalah kesempatan baginya karena masih sepi jadi apa boleh buat

Jarak Lina berdiri dengan jarak pintu kelas Kevin sangat berdekatan sehingga saat ia hendak membalikan badannya, tasnya mengenai pintu kelas sehingga pintu itu terbuka dan mengeluarkan bunyi

Dengan reflek kevin melihat kearah pintu kelasnya dan dengan sigap menurunkan jarinya yang sedang bekerja di lubang hidungnya

"Mampus gue!" Saat kaki Lina ingin memulai langkahnya untuk pergi, ada yang mengganjal di tasnya sehingga ia tidak bisa pergi

"Lu dari tadi ngintipin gue?" Tangan Kevin memegang erat tas Lina yang berusaha untuk pergi melarikan diri

Dengan cepat Lina menghentikan gerakan tubuhnya dan membalikan badannya menghadap Kevin yang menahannya pergi dan Kevin pun melepaskan eratan tanganya di tas Lina

"Hehe gue gak ngintipin lu kok, tadi gue cuman lewat doang suer." Lina mengangkat kedua jari kanannya dan berusaha meyakinkan Kevin orang yang disukainya

"Mmm... kayanya gue pernah liat lu deh." Kevin menatap dari ujung kaki hingga ujung rambut Lina dengan mata indahnya

"Emang iya apa? Kayanya engga deh." Mata Lina menandakan seakan akan berpikir, sebenarnya itu adalah taktik Lina agar Kevin tidak mengenalinya

Tangan kiri Kevin di taruh di atas perutnya dan tangan kanannya ditaruh di samping jidatnya, yang menandakan ia sedang berpikir dan mencoba untuk mengingat

Dengan seketika Lina lari sekencang mungkin dengan kecepatan 5G TELKOMSEL, ia sangat khawatir kalau Kevin mengenalinya, karena ia tidak mau kalau Kevin tahu siapa dirinya

.
.
Jangan lupa yah vote dan commentnyah
😊😊😊

LOVE me just YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang