"Kookie apa kau sangat mencintai ku?" tanya Jimin.
Kookie yang sedang berada dipelukan Jimin diranjang mereka pun seketika memandang wajah itu- mengerutkan dahi.
"Kau bilang apa Jim?" balasnya, menyesuaikan tubuhnya agar bisa menatap Jimin lebih dekat.
"Aku bilang, apa kau mencintaiku Park Kookie?" ulang Jimin dengan nada gemas sambil mengusal pipi itu.
"Jimin, tak perlu aku menjawab pun kau tahu kan apa jawabanya?" gerutunya, "Jika aku tak mencintaimu, untuk apa aku menghabiskan waktuku ini denganmu, hm?" Ia mengusap pipi kekasihnya itu.
Jimin tersenyum, "untuk apa ya?" dan menatap lebih dalam sambil berpura-pura berfikir.
"Aku ini sangat mencintai mu Park Jimin. Maukah kau berjanji untuk tidak meninggalkanku?" lanjut Kookie- memberikan jari kelingkingnya.
Jimin terkekeh, "benarkah?"
Kookie mengangguk.
"Aku juga sangat mencintaimu. Berjanji untuk tidak saling meninggalkan satu sama lain," Jimin mengaitkan kelingkingnya.
"Siapa takut. Aku tidak akan meninggalkanmu dalam keadaan apapun itu."
Mereka saling tersenyum, dan saling mempererat pelukan mereka.
"Jimin," tegur Yoonji- menghampiri Jimin yang terlihat sedang menyendiri ditaman belakang rumanya.
Jimin tersadar dari lamunannya akibat sentuhan dibahunya, "hm? Oh kau, ada apa Yoonji?"
"Kau melamun? Memikirkan apa?" Tanyanya sambil duduk dibangku sebelah kursi roda Jimin.
"Tidak, hanya sedang memandang saja," elak Jimin tersenyum, "Tumben baru datang, ada acara?"
"Iya, tadi aku mengantar Tae kebandara."
"Oh, kekasih atlet mu itu?" lirik Jimin- terkekeh.
"Iya . . . oh ya Jimin, hm . . . besok adalah acara pernikahan Kookie, apa kau datang?" tanya Yoonji, sedikit berhati-hati.
Raut muka Jimin seketika berubah- mengalihkan pandangannya. Dan kembali memandang kosong.
Yoonji merasa tak enak hati atas ucapannya, "maaf Ji-"
"Iya . . . aku akan datang," potong Jimin, "dan besok kau ikut dengan ku."
"A-aku? kenapa aku?" Kaget Yoonji- menunjuk dirinya.
"Memangnya siapa lagi? Kau kan yang ditugaskan menjaga ku?" balasnya santai.
"Memang . . . ta-,"
"Tak ada penolakan!" potong Jimin- menahan tawanya.
Yoonji pun sedikit berpikir. "Baiklah tuan Jimin aku akan menemani mu besok. Tapi . . . Hmm ada satu syarat," jawab Yoonji sambil mengangkat satu jari telunjuknya ke arah Jimin.
"Kau memberi syarat untukku?" bingungnya, "Apa itu?"
Yoonji terbangun dari posisinya- sedikit menunduk untuk menyamakan wajahnya dengan tuannya itu, menatap lekat dengan wajah seriusnya sambil memegang dagu.
"Hm. . . hm. . . hm. . . Coba lihat lah wajahmu ini tuan Jimin, apa kau akan ke pesta dengan penampilan seperti ini?" tunjuk Yoonji ke arah wajah Jimin.
Jimin memandang telunjuk itu- tak mengerti, "maksudmu?
"Lihatlah tuan, wajah mu penuh dengan bewok seperti itu Jim dan rambut mu? Oh tuhan! ini juga sudah panjang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Before You 'MinYoon/Gs' (END)
FanfictionPark Jimin, Namja dengan segala kebebasan yang ia miliki, harus menerima keadaan yang merubah kehidupan nya 360°. Dan mengharuskannya bertahan dengan keterpurukannya itu. Hingga ia bertemu dengan seseorang gadis yang berupaya keras berkerja untuk me...